Ambon, Kompastimur.com
Guna mencegah radikalisme dan terorisme, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) - Forum
Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Maluku menggelar workshop video
pendek dengan tema “Menjadi Indonesia,”.
Workshop yang
berlangsung di Hotel Biz, Ambon, Kamis (18/10/2018) itu, diikuti sebanyak 106 peserta,
terdiri dari pelajar, SMA/SMK sederajat yang ada di Kota Ambon, Kabupaten Maluku
Tengah dan Kabupaten Buru dimana kegiatan ini menghadirkan narasumber dari
kalangan artis ibukota untuk berbagi pengalaman tentang teknik dan cara
pembuatan sebuah film pendek berdurasi 1 hingga 5 menit.
Pada kesemptan
itu, sambutannya Gubernur Maluku Said Assegaff yang di bacakan Staf Ahli Bidang
Ekonmi dan Investasi, Ronny Teiras mengatakan, dalam sosialisasi lombah membuat
video pendek yang dilaksanakan oleh FKPT Provinsi Maluku ini dengan tujuan memberikan
edukasi bagi generasi muda di daerah ini, tentang bahaya radikalisme dan
terorisme serta upaya penanggulangan dan pencegahan gerakan tersebut.
Kata Gubernur, gerakan
radikalisme dan terorisme, senantiasa mewarnai perjalanan sejarah Bangsa Indoensia,
karena aktivitas kemlompok teroris dengan aksi ancaman dengan
kekerasannya kerap menjadi hantu yang menakutkan bagi kedamaian masyarakat dan
kedaulatan bangsa.
Assagaf berharap,
dengan kegiatan ini para peserta dapat secara keratif mampu menghasilkan video
pendek yang kontennya berisi rasa cinta akan Indonesia, dengan tetap mengacu
pada empat konsensus bangsa yakni Pancasila, UUD 1945 NKRI dan Bhineka Tunggak
Ika, sehingga apa yang menjadi tujuan untuk mewujudkan masyarakat Maluku yang
sadar dan paham terhadap ancaman dan bahaya terorisme dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dapat tercapai, serta dapat memberikan
pemahaman kepada masyarakat untuk mencegah segala bentuk ancaman radikal
teorisme dan paham radikal terorisme.
Kepala Seksi
Partisipasi Masyarakat BNPT, Letkol Setio Pranowo menuturkan, kegiatan ini
sangat perlu dilakukan dan kiranya dapat merekatkan silaturahmi dan berkumpul
bersama dengan para insan generasi muda dalam rangka meningkatkan kewaspadaan
terhadap berbagai potensi ancaman terorisme yang dapat menggangu keamanan dan
kedamaian bangsa yang kita cinta bersama ini.
"Untuk Lombah
video pendek BNPT ini, kami pertahankan untuk dilaksanakan dalam tiga tahun
terakhir, karena kami memandang ada dampak positif dari pelaksanaannya. Sejak dilaksanakan
pada tahun 2016, sudah ada 1200 video yang dihasilkan oleh anak-anaka kita
pelajar SMA/SMK sederajat se Indoensia dan Kami mencatat itu," kata
Pranowo.
Menurut Pranowo,
video-video itu sudah disebarluaskan melalui media sosial dan disaksikan tak
kurang 22 juta orang yang menggunakan media sosial.
"Kegiatan ini
adalah sebuah upaya masif untuk membendung sebaran konten negative bermuatan radikalisme
dan terorisme. Lomba ini harus terus dilaksanakan karena adanya atensi luar
biasa oleh bapak Presiden Joko Widodo melalui kantor staf Presiden, video karya
peserta tahun 2016," akuinya.
Sehingga dia
mengharapakan agar kegiatan ini dijadikan sebagai momentum untuk mempererat
kebersamaan dan solidaritas dalam melawan berbagai bentuk ancaman, kekerasan
yang dapat menggangu kedamaian masyarakat dan kedaulatan bangsa,” tutupnya. (KT/07)
0 komentar:
Post a Comment