SBT, Kompastimur.com
Sekda SBT,
Syarif Makmur secara resmi membuka kegiatan yang digelar oleh Dinas Pendidikan
Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disdikopra) Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT),
terkait dengan sosialisasi pakaian adat pada, Jumat (12/10/08) di Resto
Sigafua, Jln protokol Bula.
Kegiatan
Sosialisasi hasil seminar penetapan pakaian adat Daerah dalam rangka
refitalisasi dan reaktualisasi Budaya lokal Kabupaten Seram Bagian Timur ini,
dihadiri oleh para Camat dan para raja se-SBT.
Hadir menjadi
Narasumber dalam kegiatan tersebut Kepala Bapeda SBT, Anzar Z R
Wattimena, Marthen M. Pattlpeilohy (Peneliti Budaya) Dari Balai Pelestarian
Nilai Budaya Maluku (BPNB).
Ansar wattimena
yang juga salah satu Anak adat Negeri Kataloka ini mengatakan, paling lambat
satu bulan, penetapan pakaian adat Kabupaten SBT sudah harus ditetapkan
sehingga dapat digunakan saat menghadiri kegiatan-kegiatan Nasional. Selain
itu, pakain adat mestinya diperhatikan dengan baik dan harus dibedakan dengan
pakaian kebesaran yang dimiliki oleh masing-masing Negeri Adat di Daerah ini.
"Paling
lambat 1 Bulan kita sudah hrus tetapkan pakaian adat Daerah dan untuk pakaian
kebesaran ya dikembalikan kepada masing-masing Negeri adat. Pakaian adat hrus
diperhatikan dan pakaian asli beda dengan pakaian adat. Kita harus bangga
dengan identitas kita," ucap Wattimena.
Raja
waras-waras, Irfan Buatan dalam sesi tanya jawab pada saat kegiatan tersebut
mengatakan, pengalaman dirinya mengikuti kegiatan diluar daerah, melihat hampir
semuanya memakai pakaian khas daerahnya masing-masing, hanya kita saja yang
masih malu-malu menggunakannya.
"Semua
harus memakai pakaian adat daerahnya hanya kita saja yang malu-malu
menggunakannya,"kata Buatan.
Kegiatan yang
dihadiri oleh semua camat dan para kepala negeri ini turut memboboti
sosialisasi kegiatan dimaksud, mulai dari motif dan corak warna pakaian adat daerah
yang akan ditetapkan oleh pemerintah daerah. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment