SBT, Kompastimur.com
Beragam Kasus
dugaan Korupsi yang ditangani oleh Kejari Seram Bagian Timur dinilai lamban,
bahkan salah satu kasus yang pernah ditangani seperti hilang dari konsumsi
Publik.
Aksi yang
digelar oleh EK-LMND SBT serta para Aktivis dari OKP/OKPI lainnya ini
berlansung pada, Senin (8/10) di Depan Kantor Kejari SBT (Bula)
Para Pendemo
yang menggelar orasi di depan Kantor Kejari Seram Bagian Timur ini berlansung
kurang lebih selama 1 Jam.
Para orator yang
bergantian menyampaikan orasi ini menyorot beragam kasus dugaan korupsi yang
diduga melibatkan beberapa Pimpinan Organisasi perangkat Daerah (OPD).
“Banyak kasus
yang tidak jelas, terutama, kasus dugaan Korupsi SPPD Fiktif di Inspektorat SBT
yang diduga melibatkan mantan Kepala Inspektorat, Umar Bilahmar yang saat
menjabat sebagai Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Seram Bagian Timur," teriak
salah satu Pendemo.
Aksi yang
koordinir lansung oleh Salihin Kelian dan penanggung jawab aksi, Ketua
Eksekutif Kota Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (EK-LMND) SBT ini
berjalan dengan Damai dan lancar.
Selain kasus
dugaan Korupsi SPPD Fiktif mantan Kepala Inpektorat, para pendemo dalam salah
satu poin tuntutannya meminta kejelasan Kejari SBT terkait dengan kasus dugaan
Korupsi yang diduga melibatkan Kepala Dinas Koperasi perindustrian dan
Perdagangan (Koperindag) Seram Bagian Timur, Lucky Uyara yang pernah ditangani.
Kelian dalam
Orasi mengatakan, proses penerapan Hukum di Negeri ini jangan pandang bulu
alias tebang pilih, karena semua warga Negara mempunyai kedudukan yang sama di
Mata Hukum.
“Olehnya itu,
siapa pun dia dan siapa pun orangnya yang diduga terlibat dalam kasus dugaan
Korupsi maka segera diproses sesuai ketentu yang berlaku,"Teriak Kelian
dengan Nada tegas.
Lama melakukan
Orasi, akhirnya Kepala Kejari SBT, Riyadi akhirnya menemui para pendemo. Riyadi
yang didampingi oleh kepala Kecabjari Geser Ruslan Marasabessy, dihadapan para
pendemo mengatakan, apa yang disampaikan oleh para aktivis ini merupakan
informasi yang mestinya ditampung. Selain itu, dirinya menambahkan, para aktivis
dan media merupakan mitra.
"Ini
informasi dan masukan buat Saya yang baru bertugas disini. Aktivis dan
teman-teman itu mitra Kami," ucapnya.
Ketika ditemui dalam
ruang kerjanya dijelaskan, sampai saat ini dirinya belum menerima laporan
terkait dengan kasus dugaan korupsi dimaksud. Ketika ditanya terkait dengan
kasus dugaan Korupasi yang diduga melibatkan Kepala Dinas Koperindag, Riyadi
menambahkan, dirinya belum menerima laporan sehingga lansung saja ditanyakan ke
Kepala Kecabjari Geser.
"Laporan
belum ada di saya, untuk Inspektorat Saya baru dengar jelas tadi baru
disampaikan. Coba lansung tanyakan ke Kacabjari saja,"pintanya. (KT/MFS)
0 komentar:
Post a Comment