Namrole, Kompastimur.com
Bupati Buru
Selatan (Bursel), Tagop Sudarsono Soulissa membuka kegiatan Gala Desa perdana
yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bursel
yang bekerja sama dengan KONI Bursel di Lapangan Bola Kompi D Yonif 731/
Kabaresi Namrole, Senin (29/10).
Bupati dalam
sambutannya ketika membuka kegiatan itu mengatakan, tujuan Gala Desa yang di
gelar yaitu untuk menjaring potensi-potensi olahragawan yang ada di Bursel.
“Dengan kegiatan
ini, kita bisa menjaring dan menggali potensi-potensi olahragawan kita, potensi anak-anak kita
untuk lebih ditingkatkan lagi, serta menjadikan olahraga sebagai budaya demi
menciptakan masyarakat Bursel yang sehat dan bugar,” kata Bupati.
Kendati dibatasi
dengan sarana dan prasarana sepak bola yang belum memadahi, namun dirinya
bersyukur karena masih ada beberapa fasilitis seperti lapangan Bola milik Kompi
D Yonif 731 Kabaresi Namrole yang dapat dipergunakan sebagai sarana olahraga.
Tagop yakin
masyarakat Bursel dalam mengikuti lomba yang dipertandingkan pada Gala Desa ini, mampu bermain secara
jujur serta mampu menerima kekalahan dan mampu menunjukan kualitasnya dari
masing-masing timnya.
“Tahun depan
sudah saya perintahakan kepada Kepala Dinas untuk menyiapkan anggaraan untuk
membangun sebuah lapangan yang bisa representatif untuk pertandingan sepak bola
yang nantinya bisa digunakan juga untuk atlit lari, dan olaraga lainnya dengan
anggarannya yang akan disesuaikan pada APBD kita,” ucap Tagop.
Tagop mengaku,
olaharaga ini sebenarnya bermanfaat bagi diri kita sendiri. Dimana kalau kita
sering berolahraga dengan teratur, maka pasti efek sehatnya kita yang akan
merasakan.
“Olahraga ini
pasti kita yang rasakan sendiri, kalau kita mencintai olahraga apapun bisa kita
lakukan, saya pikir prestasi itu nomor dua karena yang kita inginkan itu
nantinya bisa menyehatkan kita, membina kita punya mental, mampu menjaga
emosional kita, dan yang pasti tubuh terasa segar, sehingga olahraga ini harus
kita budayakan kepada masyarakat kita,” tutur Bupati dua periode ini.
Tambahnya, orang
menganggap bahwa kalau kita sudah ke kebun, ke laut dan keluar keringat itu
sudah olahraga, padahal olahraga itu adalah sebuah sikap dan tata cara yang
teratur dan betul-betul tidak menggagu terhadap otot kita karena jika kita
salah olahraga pasti berdampak pada
postur tubuh kita yang terbentuk salah juga.
Ia berharap,
mudah-mudahan anak-anak muda yang ada di Bursel bisa menjadi barometer untuk
mensosialisasikan pentingnya olahraga kepada seluruh masyarakat yang ada di
desa-desa pada kabupaten yang dipimpinnya.
Sedangkan
Kasubid Pengembangan Olahraga Pendidikan Tinggi Kemenpora Rahayu Puji Suharwati mengatakan, tujuan Gala
Desa ini tidak semata-mata mencari atlit tetapi yang di visi misikan adalah
pembudayaan olahraga.
“Jadi visi misi
adalah bagaimana caranya olaharaga itu menjadi cara hidup dari masyarakat di
Bursel dan membudaya,” ucap Rahayu.
Rahayu
menuturkan di antara 136 kabupaten yang diberikan Gala Desa, salah satunya di
Kabupaten Bursel yang bertujuan agar suatu saat nanti olaharga ini bisa menjadi
budaya di masyarakat dan bisa dilaksanakan secara mandiri.
“Ini hanya
semacam motivasi saja. Jadi pertama kita vasilitasi dan selanjutnya kami ingin
dan berharap Pemda Bursel bisa melaksanakan kegiatan ini secara mandiri karena
kita kadang-kadang tidak tahu bahwa di desa-desa itu punya potensi-potensi
atlit-atlit yang kurang terpantau oleh pemerintah,” jelasnya.
Ia jelaskan
dengan kegiatan ini, pemerintah pusat juga ingin tahu dan sangat punya harapan
akan munculnya atlit-atlit berbakat yang nantinya akan muncul di event nasional
bahkan muncul di even internasional untuk mengharumkan nama baik Indonesia.
“Kita
mengharapakan akan munculnya bibit atlit berprestasi, menang atau kalah bukan
tujuan utama, tetapi bermainlah sebaik mungkin, karena itu akan mendukung
karier dan prestasi atlit tersebut. Menang itu mudah, tetapi yang susah itu
menjadi pemain yang baik, menjadi atlit yang baik,” imbaunya.
Ia juga berharap
kepada semua pemain yang bertanding di Gala Desa ini dapat bermain sportif dan
berani mengakui kekalahan timnya sendiri dan kemenangan dari tim lain.
Semetara itu
Sekretaris Panitia, Arsad Souwakil saat menyampaikan laporannya menuturkan,
pada Gala Desa Tahun 2018 ini dipertandingkan 4 mata lomba yaitu, Bola Kaki,
Bola Voly, Tenis Meja dan Atletik.
“Sepak Bola
sebanyak 17 tim dari 17 desa, Bola Voly sebanyak 25 tim, Tenis Meja sebanyak 35
tim dan atletik sebanyak 50 Atlet,” rinci Souwakil.
Pembukaan
kegiatan dengan sumber dana penyelenggaraan yang berasal dari APBN Kemenpora
Tahun 2018 dan APBD Kabupaten Bursel Tahun 2018 ini sekaligus memperingati Hari
Sumpah Pemuda ke 90. Dimana kegiatan ini dilaksanakan mulai dari tanggal 29
Oktober hingga 16 November 2018 di Kota Namrole.
Turut hadir
dalam acara pembukaan tersebut, Wakil Bupati Bursel Buce Ayub Seleky, Assisten
I Bidang Pemerintahan Setda Kabupaten Bursel Alfario Soumokil, pimpinan OPD di
lingkup Pemda Bursel, Pjs Danki Kompi D Yonif 731 Namrole Letda Inf Haeru
Purwanto, Kapolsek Namrole AKP Yamin Selayar, para wasit, pemain, pelatih dan
tamu undangan lainnya. (KT/02)
0 komentar:
Post a Comment