Piru, Kompastimur.com
Bupati Seram
Bagian Barat (SBB) Moh Yasin Payapo dinilai sangatlah ambisi dan seraka untuk
memimpin Kabupaten SBB sendiri tanpa melibatkan dan tak menganggap keberadaan Wakil
Bupati (Wabup) Timotius Akerina untuk terlibat bersama-sama dalam sistem Pemerintah.
Komitmen mereka
berdua untuk bersama - sama membangun dan Kase
Bae SBB hanyalah pembobongan publik untuk masyarakat Kabupaten SBB karena
kenyataannya, mereka berdua tidak mesra sebab Wabu SBB tidak dianggap dalam
pengambilan kebijakan dan tak dilibatkan dalam membangun negeri bertajuk Saka
Mese Nusa itu.
Kabupaten SBB
sudah tidak normal lagi, gimana tidak kedua pemimpin kabupaten saja tidak akur,
Bupati SBB berjalan sendiri tanpa berkompromi dengan Wabup SBB dan bahkan
Bupati SBB sangatlah berambisi dan monopoli menguasai segala bentuk apa yang
ada di pemerintahan mereka, sehingga berimbas pada Visi dan Misi yang belum
sepenuhnya terrealisasi karena mereka berdua tak berembuk bersama-sama untuk
menjawab Visi dan Misi itu.
Pantau
Kompastimur.com pada salah satu akun HUMAS PROTOKOLER SBB dengan foto spanduk
yang diunggah terlihat Bupati SBB kesendirian tanpa didampingi oleh Wakil
Bupati SBB, ada apa ? sehingga spanduk yang dipajang tanpa ada foto sang wakil
Bupati SBB padahal itu agenda Pemkab SBB bukan agenda pribadi .
Dalam spanduk
yang bertuliskan" Penyerahan Bantuan Secara Simbolis Oleh Bupati Seram
Bagian Barat Kepada Penerima Program BSPS dan Dak Afirmasi Tahun 2018 yang
hanya tertera foto sang Bupati SBB pada spanduk itu, seharusnya ada foto mereka
berdua selaku pemimpin Kabupaten SBB.
Anehnya lagi Wakil
Bupati SBB tidak dipercayakan untuk memberikan bantuan itu, malah seorang
Assisten I Pemkab SBB Paulus CH Pikal yang dipercayakan. Akankah ini bertanda Wabup tidak
dianggap ataukah Bupati SBB menganggap Wabup SBB hanya sebagai pajangan dan pot
bunga dimasa pemerintahan mereka berdua, mau dibawah kemana Kabupaten ini jika
seorang pemimpin Kabupaten ini ibarat Suami Tanpa ada Istrinya.
Salah satu ASN
lingkup Pemkab SBB yang enggan namanya dipublikasikan Kepada Kompastimur.com,
Kamis (6/9) menuturkan, Bupati SBB Moh Yasin Payapo terlihat sangat ambisi dan
seraka untuk menguasai pemerintahan, karena tak memberikan ruang kepada wakil
Bupati untuk sama sama membangun Kabupaten ini.
" Bupati
SBB terlalu seraka dan ambisi dan tidak mengganggap Wakil Bupati itu ada. Semua
yang ada sudah diambil dan dikuasai oleh Bupati tanpa melibatkan wakilnya,
bagaimana mau sama-sama bangun SBB kalau Bupati dan Wakil tidak akur, dan tak
sejalan,” ungkapnya.
Menurut penilaiannya
Wakil Bupati SBB hanya dianggap sebagai pajangan dan pot bunga oleh Bupati SBB
yang menghiasai pemerintah Kabupaten SBB tanpa dilibatkan pada agenda-agenda
Pemda.
" Saya sangat
sesalkan perlakuan Bupati kepada wakilnya selama ini, ternyata kemesraan selama
ini hanyalah pembohongan publik, hanya publik tidak tahu apa yang sebenarnya
terjadi antara Bupati dan Wakil Bupati SBB saat ini," pungkasnya.
Ditambahkannya, tidak
akur dan terkesan telah bercerai terlihat pada spanduk yang dipajang saat
kegiatan pemberian bantuan tidak terlihat foto wakil bupati hanya terpampang Bupati
SBB padahal Wabup juga selaku pemerintah daerah.
" Itu
programnya Pemkab SBB bukan program bantuan pribadi Bupati SBB, kenapa tidak
ada fotonya Wakil Bupati berdampingan dengan Wakil Bupati, miris.Padahal Wakil
Bupati SBB saat ini berada di Ibu Kota Kabupaten SBB kenapa tidak dihadirkan
untuk memberikan bantuan itu atas nama pemkab SBB malah Assisten I Setda SBB
yang berikan ini patut dipertanyakan ?,” ujarnya. (KT/MFS)
0 komentar:
Post a Comment