Namlea,
Kompastimur.com
Tim reskrimsus
Polda Maluku pimpinan Kompol Max Tahiya mengamankan 80 drum asam cianida (CN),
burax dan carbon sebanyak 200 karung.
Pengamanan bahan
kimia ilegal untuk aktifitas PETI di Gunung Botak itu dilakukan, Kamis siang
(6/9) sekitar pukul 14.00 wit, dipimpin kompol Max Tahiya dari reskrim Polda
Maluku.
Sesuai manifes,
di kontainer itu berisi barang campuran. Selain ada CN, borak dan carbon, juga
terdapat obat amoxilin cair, dua motor honda dan sparepart kendaraan, serta
berbagai jenis barang lainnya.
Pemilik barang
lain ikut hadir saat kontainer dibuka dan disaksikan Kepala PT PELNI
Namlea, dan petugas Adpel Namlea, serta
polisi KPPP.
Sedangkan
pemilik CN yang diketahui bernama Kople, pengusaha tambang ilegal di Gunung
Botak tidak hadir saat kontainer dibuka.Pengusaha asal Sulsel ini berdiam di
Jalur B, Dusun Wamsait, Desa Fafa,
Kec.Waelata.
Setelah
kontainer dibuka dan barang campuran dikeluarkan, di dalam kontainer ditemukan
drum dibungkus karung goni yang ternyata CN.
Di dalam
kontainer, terhalang dengan tumpukan drum CN juga ada dua ratus karung tidak
bermerk yang dijahit rapih.
Saat dirobek
karung putih tidak bermerk itu hanya kamuflase untuk membungkus karung berisi
burax dan carbon.
Usai menemukan
CN, burax dan carbon, Kompol Max Tahiya langsung mengontak Direskrimsus Polda
Maluku, Kombes Firman Nainggolan.
Setelah
berbicara sekian lama di telepon, Max Tahiya lalu berkoordinasi dengan pejabat
pelabuhan Rauf Tuanany.
Reskrimsus
membolehkan barang lainnya diangkut keluar pelabuhan Namlea. Sedangkan CN,
burax, dan carbon tidak dibolehkan keluar dari pelabuhan.
Barang haram
untuk tambang ilegal di Gunung Botak itu tetap dibiarkan di kontainer.Kemudian
kontainernya digembok ulang dan diberi police line.
Max Tahiya yang
ditanya wartawan, meminta agar dikonfirmasi masalah CN ini dengan ke
pimpinannya Firman Nainggolan di Ambon.
Ia mengaku hanya
diperintahkan untuk menyelidiki peredaran CN di Buru dan terbukti ada ditemukan
satu kontainer CN, borax dan carbon di pelabuhan.
Barang haram itu
diketahui dipasok dan diangkut KM Dorolonda dua pekan lalu. Namun setelah tercium
di dalam kontainer itu ada CN, sampai dibongkar di hadapan penyidik polda, si
pemilik barang tidak pernah muncul di Adpel Namlea.
Polisi juga
sempat membuka karton berisi obat-obatan amoxillin merk Hufanaxil. Kemudian
disarankan agar obat ini diteliti , agar jangan sampai tercemar bahan kimia
tambang ini. (KT/11)
0 komentar:
Post a Comment