Namlea, Kompastimur.com
Berbagai macam
polemik dan permasalahan akibat pertambangan Emas Gunung Botak selama beberapa
tahun terkhir menyita perhatian masyarakat dan sejumlah pejabat publik.
Hal tersebut
pula dirasakan oleh Gubernur terpilih Murad Ismail, Murad yang merupakan mantan
Komandan Korps Brimob RI menegaskan aktifitas Perusahan Nakal di Gunung Botak pulau
Buru sudah lama diketahuinya.
Ia akan menutup
perusahan yang izinnya akal-akalan, kerjanya tidak benar, merusak lingkungan
dan generasi orang Buru serta tidak memiliki manfaat bagi Daerah.
" Terkait
Tambang Emas Gunung Botak Kab Buru Saya Mengikuti perkembangannya. Setelah Saya
dilantik, Perusahan itu akan kita tutup aktifitasnya," tegas Murad dalam
sambutan pada acara syukuran ulang tahunnya (11/09/18). Hal ini dibenarkan oleh
A. Aziz Hentihu Saat dihubungi media ini.
Aziz Hentihu
juga menyampaikan bahwa Gubernur terpilih Murad Ismail dalam penegasannya akan
segera berusaha untuk menyelamatkan generasi Buru dan terkait mengelola sumber
daya alam ini harus dengan izin, cara dan kerja yang benar. Kalo ada perusahan yang masuk dan ingin
bekerja harus dengan benar sesuai regulasi dan bermanfaat untuk daerah.
Aziz yang
merupakan Wakil Ketua DPRD Kab. Buru juga menyampaikan bahwa beberapa kali
berkesempatan mendiskusikan hal-hal yang berkaitan dengan Aktifitas dan Areal
Tambang Gunung Botak dengan Gubernur Terpilih diantaranya tentang Perizinan
Perusahan yang sedang beraktifitas sekarang, Tata Kelola Perusahaan Saat ini, Penggunaan
Bahan Kimia Berbahaya, Masalah Lingkungan, Kemungkinan Tragedi Kemanusiaan
'Minamata' di Buru, Hak-hak Pemilik Lahan/adat, dan Pendapatan Daerah Sektor
Tambang yang selama ini tidak ada sama sekali.
"Beberapa
fakta dan data sudah saya sampaikan kepada beliau tentang Perkembangan gunung
botak saat ini karena ini juga akan menjadi kewenangan beliau ketika di lantik
menjadi Gubernur nanti" jelas Aziz.
Aziz
mengungkapkan rasa syukurnya karena Mantan Jenderal Bintang tersebut telah
menyampaikan akan mengambil sikap tegas terhadap perusahan dan persoalan
pertambangan di hadapan Forkopimda Maluku, diantaranya Kapolda, Pangdam, Ketua DPRD Propinsi, Kejati dan
sejumlah Bupati serta Ribuan masyarakat yang hadir dalam Acara Syukuran HUTnya
yang ke 57 Tahun, di Gedung Islamic Centre 11 September 2018.
Sedangkan untuk
nama Perusahan yang akan ditutup Aziz menjelaskan bahwa sudah bukan menjadi
rahasia publik perusahan mana saja yang memang sengaja bermain - main di areal
Pertambangan emas gunung botak sehingga mendapat warning gubernur terpilih.
“Pimpinan
Perusahan ini Pernah menghadap Pak Murad saat masih menjadi Kapolda Maluku Di
Kediaman Kapolda. Saat itu Pak Murad marah besar dan tidak memberi ruang
sedikitpun kepada perusahan ini beraktifitas dengan mengabaikan hak - hak
pemilik lahan dan administrasi perizinan secara komprehensif apalagi saat itu
hanya bermodal mou dengan modus pengangkatan pembersihan sedimen kimia kali
anhoni dengan gubernur Said Assagaff", jelas Aziz Menutup Pembicaraan. (KT/11)
0 komentar:
Post a Comment