SBT, Kompastimur.com
Pemerintah
Daerah Seram Bagian Timur (SBT) secara resmi telah mengumkan hasil tes kontrak
tenaga Pendidikan alias Guru, namun pengumuman tersebut, dinilai berdampak
buruk terhadap wajah pendidikan di SBT.
Hal ini
diungkapkan oleh salah satu Pemuda SBT, Halim Keliwawa kepada media ini, Selasa
(12/9) di Bula.
Keliwawa
mengatakan, pengumuman tenaga Guru kontrak oleh Dinas Pendidikan SBT ini telah
dinanti-nantikan dalam kurung waktu yang cukup lama, namun akhirnya diumumkan.
Ditambahkan,
Dinas Pendidikan dalam menentukan lulus atau tidaknya para peserta harus
bersandar pada kriteria, pemerataan disemua sekolah, dan profesionalisme
seorang Guru.
Semua itu harus
dinilai secara profesional, jika tidak, maka akan berdampak buruk pada wajah
Pendidikan dan perkembangan Pendidikan di Daerah ini, sehingga ikut
mempengaruhi roda Pemerintahan di SBT.
"Berdampak Buruk
pada wajah pendidikan di SBT, dan merupakan pukulan telak pada roda
pemerintahan saat ini, ada beberapa indikator terpuruknya sistem pendidikan di
SBT malalui pengumuman hasil kontrak misalnya, Dispen SBT tidak mempunyai
kriteria dalam penetapan hasil, tidak ada Pemerataan di semua Sekolah,
profisonalisme guru tidak dinilai, dan Kelayakan Seorang guru tidak
dipertimbangkan,"katanya.
Selain itu,
Keliwawa menambahkan, 900 Orang yang dinyatakan lolos pada pengumuman hasil
kontrak bukan prestasi yang diraih, karena yang dibutuhkan adalah kualitas dan
kelayakan seorang Guru, karena Guru bukan hanya sekedar sebagai pengajar tetapi
Guru juga pendidik sehingga penilaian kelulusan harus bersandar pada
penilaian-penilain khusus menjadi seorang Guru.
"Bukan soal
900 Guru kontrak yang diakomudir dan itu menjadi prestasi Kepala Dispen, tetapi
yang menjadi soal adalah Kelayakan seorang Guru, Karena Guru bukan hanya
Mengajar, tetapi juga mendidik,"tutupnya. (KT/FS)
0 komentar:
Post a Comment