• Headline News



    Thursday, September 13, 2018

    Ada Skenario Dibalik Ungkap Uang Makan-Minum di SBB



    Piru, Kompastimur.com
    Pengungkapan kasus uang makan dan minum di lingkup pemerintahan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) sebesar Rp 1 miliar tahun 2017 itu diduga syarat dengan kepentingan yang sengaja dilakukan oleh oknum tertentu.

    Pasalnya, kasus yang dilaporkan orang dalam lingkup Pemerintah Kabupaten SBB merupakan skenario orang dalam, yang tidak lain untuk kepemimpinan Bupati, Mohammad Yasin Payapo di bumi kabupaten bertajuk Saka Mese Nusa itu.

    Ironisnya Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten setempat yang juga memiliki dana tersebut, namun luput dari pemberitaan media masa di Kota merong-rong Ambon, Ada apa dibalik ini.

    "Kami mempertanyakan pemberitaan belakangan ini oleh media massa terkait kasus uang makan dan minum tahun 2017 dilingkup Pemkab Seram Bagian Barat," ungkap ketua DPD Aliansi Indonesia provinsi Maluku, H. Ali Husein Wasahua kepada wartawan, kemarin.

    Menurutnya, pengelolaan dana yang dilakukan Bupati SBB,  M. Yasin Payapo sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 tahun 2006, yang telah dirubah dengan Per­mendagri Nomor 1 tahun 2011 tentang pengelolaan keuangan daerah sudah sesuai peruntukannya.

    Sementar Wakil Bupati, Timotius Akarina dan Sekda Mansur Tuharea yang juga menggunakan dana setiap bulan senilai Rp.30 juta itu luput dari pemberitaan.

    Kata dia, pemberitaan belakangan ini tidak lain untuk menjatuhkan kepemimpinan Payapo dalam pengelolaan dana tersebut, sementara wakil Bupati dan Sekda yang juga mengelola dana tersebut tidak di angkat ke publik.

    Sedangkan penggunaan dana makan minum senilai Rp.30 juta setiap bulan tetep berjalan. Kendati demikian, Timotius Akerina empat bulan belakangan ini sudah jarang masuk kantor.

    "Seperti Wakil Bupati dimana empat bulan belakangan ini jarang menjalankan tugas di kantor bupati dengan baik, kasus ini tidak pernah diungkapkan media, apakah ini merupakan skenario yang diduga dilakukan di internal atau seperti apa," ungkap Ali Husein.

    Dia mengatakan, pemberitaan dana yang dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten SBB senilai Rp. 1.020.000.000 dilingkup Kantor Bupati semuanya dituduhkan pertanggungjawaban kepada Bupati.

    "Dalam pemberitaan kasus ini Bupati yang selelu disorot media, padahal penerimaan tamu di kantor bupati lebih banyak jika dibandingkan wakil dan Sekda," jelas Ali.

    Kata Ali, empat bulan jarang masuk kantor, maka tidak ada aktifitas jamuan makan dan minum yang dilakukan di ruang kantor wakil bupati, otomatis anggaran sebesar Rp.120 juta itu patut untuk dipertanyakan.

    Dia mengakui bahwa belakangan ini memang ada ketidak harmonis antara Bupati dan Wakil Bupati SBB. Tapi, hal itu terjadi bukan lantaran arogansinya Yasin Payapo, melainkan Wakil Bupati sendiri yang tidak mau membangun kerjasama yang baik untuk memajukan Kabupaten yang baru setahun lebih dipimpinnya.

    "Ketidak harmonisan kedua pimpinan yang diungkapkan media massa, bukan karena arogansi Bupati, melainkan wakilnya yang tidak mau kerjasama," jelasnya.

    Kata dia, apa yang diungkapkan ini merupakan hasil dari investigasi dan temuan yang dilakukan oleh DPC Aliansi Indonesia Kabupaten SBB. (KT-SH)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Ada Skenario Dibalik Ungkap Uang Makan-Minum di SBB Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top