Namrole, Kompastimur.com
Wonderful Sail 2
Indonesia (WS2I) destinasi Tifu, Kecamatan Leksula, Kabupaten Buru Selatan
(Bursel) Tahun 2018, sepi dari pemberitaan media baik itu, cetak, elektonik
maupun media online.
Kegiatan yang
dikemas menjadi satu dengan Festival Teluk Tifu oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Bursel itu, diketahui berlangsung 10-13 Agustus kemarin.
Ketua Persatuan
Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Bursel, Taufik Hidayat, sangat menyayangkan
hal itu. Padahal menurut dia, event berskala internasional tersebut harus
menjadi sorotan media untuk mempromosikan daerah yang kental dengan kehidupan
Kai Wait itu.
Padahal kalau
media dilibatkan, tentu kegiatan ini dapat dipublikasi kepada masyarakat luas
sekaligus mempromosikan potensi pariwisata di wilayah dengan semboyan Lolik
Lalen Fedak Fena atau Satukan Hati Membangun Negeri.
“Saya juga heran
kenapa teman-teman wartawan disini tidak dilibatkan dalam kegiatan sebesar itu,
padahal bursel perlu dan penting untuk dipublikasikan,”tandas Hidayat kepada wartawan
di Namrole, Selasa (14/08).
Ia berharap
Bupati Tagop Sudarsono Soulisa dan Wakil Bupati Buce Ayub Seleky dapat
mengevaluasi kinerja Dinas Pariwisata dan Kebudayaan maupun Bagian Humas Setda
Kabupaten Bursel.
“Kinerja kedua
intansi ini harus dievaluasi pak Bupati,” tegasnya.
Terpisah
wartawan online Berita Maluku korespoden Buru Selatan, Nardo Leleury
mengungkapkan lantaran tidak dipublikasi media, hampir sebagian besar
masyarakat khususnya di pusat Kota Namrole maupun di Maluku, tidak mengetahui
kegiatan ini.
“Bayangkan saja,
event berkelas internasional seperti ini ada yang tidak diketahui masyarakat di
Namrole,”terangnya.
Menurutnya, pelaksanaan
WS2I di dua tahun sebelumnya begitu ramai diberitakan media. Namun ketika tahun
ini tempat penyelenggaraanya dipindahkan ke Teluk Tifu, Desa Tifu Kecamatan
Leksula, tidak ada pemberitahuan resmi kepada awak media untuk meliput kegiatan
ini.
“Ya kalau media
tidak dilibatkan tidak masalah itu urusan mereka, tetapi kita sangat sayangkan
itu, Pemda sudah keluarkan anggaran yang begitu besar, walaupun nantinya baru
diajukan pada APBD Perubahan tetapi dampaknya tidak terlalu besar bagi kemajuan
pariwisata di Kabupaten Buru Selatan. Karena masyarakat tidak tahu
perkembangannya,” sindir Leleury menutup komentarnya. (KT-09)
0 komentar:
Post a Comment