Piru, Kompastimur.com
Speed
boat KM Marlin milik Dinas Perhubungan Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dengan
nilai 2,1 Milyar yang saat ini karam dipantai Piru dan hanya diabaikan oleh
dinas setempat tanpa melakukan evakuasi untuk menyelamatkan aset daerah yang
merupakan bantuan kementerian dan daerah tertinggal tahun 2013.
KM
Marlin dibiarkan kandas dan karam bahkan diabaikan oleh Pemerintah Daerah dalam
hal ini Dinas Perhubungan Kabupaten SBB yang dinahkodai oleh Adjait selaku
Kepala Dinas Perhubungan.
Kapal
yang karam akibat pasca dihantam gelombang itu, sudah mulai tidak diperhatikan
lagi oleh dinas Perhubungan Kabupaten SBB sehingga dibiarkan karam dan
terbengkalai begitu saja dilaut Piru sejak beberapa minggu terakhir ini.
Jamadi
Darman Anggota Fraksi Amanat Keadilan SBB Kepada Kompastimur.com di Gemba Kecamatan
Kairatu Kab SBB Kamis 30/8/2018 menuturkan, dirinya sangat menyesalkan pihak
Dinas Perhubungan dan pihak Aset Daerah yang terkesan acuh dan tidak peduli
dengan aset milyaran rupiah yang terbengkalai dan karam begitu saja dipantai Piru.
“Pemda
dalam hal ini Dishub dan Bagian Aset Daerah terkesan tutup mata dengan
membiarkan aset milyaran rupiah karam dan bakal menjadi sampah sekaligus penghuni
penjaga pantai laut piru,’’ sesal Darman.
Darman
menambahkan, seharusnya ada perhatian khusus terhadap aset-aset daerah oleh
pihak Dinas Perhubungan dan Aset Daerah agar dapat digunakan untuk kepentingan
pemerintah daerah atau digunakan untuk keperluan penyebrangan antara pulau, namun
kenyataannya kapal milyaran rupiah itu hanya dibiarkan terbengkali begitu saja tanpa
ada perawat sebagaimana mestinya.
“Seharusnya
aset milyaran rupiah itu dirawat bukan sebaliknya dibiarkan karam dan terancam
menjadi sampah dan penghuni laut Piru, padahal ada anggaran pemiliharannya yang
dikelola oleh dinas terkait,” jelas Darman.
Dirinya
mengecam Pemerintah Daerah yang membiarkan aset daerah terbengkalai dan dibiarkan
rusak dimakan waktu dan tanpa memperhatikan aset-aset yang ada dan khususnya
bagi dinas mitra yang mengelolah aset daerah harus dievaluasi oleh Bupati SBB
Moh Yasin Payapo.
‘’Dong
mau yang baru tarus kalau yang ada seng jaga,barang uang daerah ini hanya par
bali oto,motor dan spit terus terus saja seng ada yang laeng lay’’ tutur Ketua BM
PAN Maluku ini dengan bahasa Ambon.
Dirinya
meminta Bupati SBB Moh Yasin Payapo untuk menindak tegas dinas teerkait yang
seharusnya merawat dan memelihara aset daerah karena semua aset daerah pasti
memiliki anggaran pemeliharaan.
“Dinas
Perhubungan dan Badan Pemberdayaan Aset Daerah jangan hanya pangku tangan saja,
rakyat SBB masih membutuhkan banyak sentuhan bukan hanya anggaran untuk membeli
mobil, sepeda motor dan speed boat saja, tetapi pemeliharaan terhadap aset
daerah yang sudah ada juga perlu di perhatikan,” tutup Darman. (KT/MFS)
0 komentar:
Post a Comment