Karangasem, Kompastimur.com
Pagi pagi buta
sekitar pukul 04.30 warga Pesaban,
Rendang, Karangasem menggali 31
Tulang belulang ata kerangka manusia di Kuburan setempat.
"Sebanyak
31 tulang belulang manusia digali, " kata Mangku Kartika, salah satu panitia Ngaben Massal ketika
dimintai keterangannya di Kuburan, Rabu
(15/8) pagi.
Selanjutnya
setelah digali tulang belulang tersebut ditempatkan pada rompok atau tempat
tulang yang disediakan.
Selanjutnya, tulang itu akan dibakar pada puncak acara
Ngaben Massal pada hari Jumat (17/8).
Sementara
itu, sehari sebelumnya pada hari Selasa
(14/8) dilaksanakan upacara pembersihan
sekaligus ngaskara atau pembersihan awal atma.
Bendesa Adat
Pesaban, I Made Sudiarta mengatakan
ngaben bersama diikuti 120 peserta.
Warga desa adat
pesaban sangat terbuka dan fleksibel dalam melaksanakan upacara ngaben bersama.
"Seandainya
ada warga perantauan yang ikut ngaben bersama
akan diperkenankan asalkan ada
pihak keluarga yang mengakuinya," jelasnya.
.
Ketua Panitia
Ngaben Massal, I Wayan Sujana mengatakan
runtutun jalannya upacara ngaben bersama yang dilaksanakan Desa adat Pesaban
Kecamatan Rendang Karangasem sudah dimulai pada
tanggal 12 Juli 2018 Ngaturang
Piuning di Pura Kahyangan tiga.
"Saat ini
pada tanggal 14 Agustus dilaksanakan upacara ngaskara pembersihan sarana yang dipakai dalam upacara,
selanjutnya 15 Agutus dilasakan upacara ngebet di kuburan dan puncaknya ngaben
bersama dilakaanakan bertepatan dengan HUT RI ke 73," jelasnya.
Sejatinya desa
adat Pesaban telah melaksanakan upacara ngaben bersama tiga kali mulai dari
tahun 2011/ 2015 dan tahun 2018.
Diharapkan ngaben bersama bisa terus
dilaksanakan untuk menjaga kebersamaan diantara warga Desa Adat Pesaban.
Pengerajeg karya
Jro Mangku Dalem, Wayan Swastika
mengatakan upacara ngaskara merupakan upacara pembersihan mempercepat proses
mengembalikan unsur panca Maha Bhuta ke sumbernya.
.
Upacara ngaskara
dipuput tiga pendeta siwa buda dan empu yaitu Ida Pedanda Griya Singarata Ida
Pedanda Budha Griya Alangkajeng dan Ida Pandita Empu Griya Poh Gendingading.
Sedangkan puncak
upacara Pitra Yadnya dilaksanakan bertepatan dengan HUT RI ke 73 tanggal 17
Aguatus 2018.
Tanggal 20
Agustus dilanjutkan dengan upacara sawa wedana dan nuntun pada tanggal 23
agustus sekaligus ngelinggihan dewata dewati. (KT-Rls)
0 komentar:
Post a Comment