• Headline News

    Wednesday, August 22, 2018

    Lecehkan Pemuda-Pemudi Ambon, Shafiq Pontoh Disomasi

    FOTO : Shafiq Pontoh, pelaku pelecehan pemuda-pemuda Ambon di salah satu stasiun TV yakni Kompas TV dalam acara Ngobrol Pintar (Ngopi ), dengan tema acaranya adalah ‘Media Sosial dengan Pilpres Gembira’.


    Ambon, Kompastimur.com
    Pernyataan pegiat media sosial, Shafiq Pontoh yang menyebut orang muda Ambon tidak melek media sosial sesuai temuan surveinya yang ditayangkan di stasiun TV Kompas TV terus menuai kecaman dari orang Ambon secara khusus maupun Maluku secara umum.

    Kecaman itu disampaikan langsung melalui media sosial FB, twitter dan WhatsApp oleh para Netizen yand ada di Ambon, maupun dari masyarakat Indonesia keturunan Maluku yang ada di seluruh Indonesia.

    Barbalina Matulessy, SH.,M.Hum
    Tak sampai disitu, karena merasa dilecehkan, maka Anak Muda di Kota Ambon pun melakukan somasi terhadap Shafiq Pontoh melalui Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) dan Hak Asasi Manusia (HAM) Maluku.

    Somasi itu disampaikan kepada Shafiq Pontoh dengan nomor 05/YLBH&HAM/VIII/Maluku/2018 tertanggal 22 Agustus 2018 dan ditanda tangani oleh Barbalina Matulessy, SH.,M.Hum, Jenci E Ratumassa, SH, Azwar Patty, SH dan Akbar. F. A. Salampessy, SH.                            

    Matulessy kepada Kompastimur.com, Rabu (22/8) mengatakan bahwa somasi yang dilayangkan kepada Shafiq Pontoh oleh dirinya bersama rekan-rekannya selaku Advokat dan Konsultan Hukum yang berantor pada Yayasan Lembaga Bantuan Hukum dan HAM Maluku yang beralamat di Jl. A.M.Sangadji, Gang Kayu Buah, RT 004/RW 004, Kelurahan Honipopu, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, Provinsi Maluku atas nama Anak Muda di Kota Ambon itu lantaran Shafiq Pontoh telah melecehkan pemuda-pemuda di Ambon.

    Matulessy menjelaskan bahwa beberapa waktu yang lalu ada sebuah tayangan di salah stasiun TV yakni Kompas TV dalam acara Ngobrol Pintar (Ngopi ), Shafiq Pontoh sebagai salah satu pakar media sosial, dengan tema acaranya adalah ‘Media Sosial dengan Pilpres Gembira’.

    “Ironisnya saudara (Shafiq Pontoh-red) hadir dengan data yang 100% bagi kami bahkan mungkin ratusan anak muda di Kota Ambon sebagai sebuah pembohongan,” kata Matulessy.

    Dalam acara tersebut, lanjut Matulessy, Shafiq Pontoh menyebut anak muda Ambon tidak melek media sosial, yang berbunyi demikian “waktu saya di Ambon, jelas-jelas anak muda semua, saya Tanya ada yang pake facebook ngga ? cekikan semua,  itu ma bapak saya yang pakai, bahasa kasarnya seperti itu. Ada yang pakai twitter ngga angkat tangan ? itu celingukan seperti menanyakan itu benda apa ? lalu saya Tanya instagram, sedikit yang angkat tangan. Oh saya Tanya lagi mungkin line, tidak juga. Oh ternyata banyak yang pakai blackberry messenger”. Selanjutnya ada narasumber yang lain bertanya, kapan itu ? dengan tegas Shafiq Pontoh menjawab tahun lalu.

    Tambah Matulessy, ketika kami menonton tayangan tersebut secara ulang di youtobe dengan link https://youtu.be/knSGEnPKcnU, Shafiq Pontoh memaparkan data bohong kepada penonton kompas TV, dengan kata lain Shafiq Pontoh telah melakukan pembohongan publik.

    “Kami ingin saudara Shafiq Pontoh jujur, apakah saudara melakukan survey atas apa yang saudara ungkapkan, atau saudara hanya mengarang bebas untuk mendeskreditkan kami orang Ambon sebagai orang yang tidak melek/tidak mengenal dengan sosial media ?,” ucap Matulessy.

    Matulessy turut memaparkan sedikit data sederhana agar Shafiq Pontoh ketahui, bahwa pada tahun 2017 lalu telah dilakukan pemilihan Walikota, dan untuk setiap pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota memiliki Media sosial Facebook, instagram, dan twitter, bukan hanya itu pada tahun 2018 ini juga di Maluku telah dilakukan pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur dan keseluruhan pasangan calon, melakukan kampanye di semua sosial media sama seperti pencalonan Walikota dan Wakil Walikota Ambon.

    Kata Matulessy lagi, bahwa alasan terbesar dilakukannya kampanye di sosial media, karena semua orang baik orang tua, anak muda hingga anak remaja telah memiliki dan menggunakan facebook, instagram, line, WhatsApp, twitter, bahkan anak SMP kelas 2 sebagai youtubers, dan anak-anak muda Ambon sudah ada yang memproduksi video.

    Perlu saudara Shafiq Pontoh ketahui juga, Blackberry Messenger di Ambon sudah ditinggalkan anak muda Ambon, pasca kecepatan mengirim pesan melalui WhatsApp booming, dan itu sejak 2015 -2016 lalu.

    “Yang menjadi pertanyaan lagi, saudara duduk dengan anak muda Ambon yang mana, sehingga saudara dapat memaparkan data seperti demikian ?,” tanya Matulessy.

    Matulessy mengaku, atas statement yang dilontarkan Shafiq Pontoh, ribuan anak muda Ambon, sangat menyesal Shafiq Pontoh hadir sebagai pembicara untuk mendeskreditkan orang Maluku.

    “Dikatakan demikian karena Ambon merupakan ibu kota Provinsi Maluku, dengan demikian Ambon sebagai representasi dari Maluku secara keseluruhan. Maka dengan demikian kami sangat merasa dipermalukan, direndahkan bahkan merasa sangat di deskreditkan dengan apa yang saudara sampaikan, dan bagi kami ini merupakan tindakan pembohongan publik, yang dipublikasikan secara nasional,” paparnya.

    Terkait itu, dengan tegas pihaknya meminta kepada Shafiq Pontoh untuk dapat melakukan permohonan maaf untuk seluruh Anak Muda Maluku secara umum, dan khususnya Anak Muda Ambon atas apa yang telah dikatakan di Kompas TV, melalui stasiun TV Kompas TV dan semua akun sosial media milik saudara paling lamat 7 (tujuh) hari dari tertanggal surat ini.

    “Bahwa dalam kurun waktu tersebut, saudara tidak melaksanakan kewajiban saudara, maka kami berkesimpulan bahwa saudara tidak beritikad baik dalam menyelesaikan masalah ini, maka kami akan menempuh jalur hukum yang berlaku untuk menyelesaikan maslaah ini,” tuturnya. (KT-01)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    1 komentar:

    1. Orang itu perlu diberikan pelajaran berharga biar dia sadar atas apa yang telah dilontarkannya...

      ReplyDelete

    Item Reviewed: Lecehkan Pemuda-Pemudi Ambon, Shafiq Pontoh Disomasi Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top