Namrole, Kompastimur.com
KM Tanjung Batu
Peka milik Pemerintah Kabulaten (Pemkab) Buru Selatan (Burse) kurang lebih 2
tahun belakangan tidak bisa lagi beroperasi untuk menunjang tugas pemerintahan
dalam wilayah Buru Selatan.
Kapal motor
bantuan dari Kementrian Desa dan Desa Tertinggal pada 2015 senilai Rp.3,4
Milyar itu kini rusak parah dan hanya berlabuh di pantai Namrole dan terancam
menjadi sampah laut dalam Teluk Namrole.
Pantauan medua
ini, Jumat (24/8), KM Tanjung Batu Peka yang berwarna putih terlihat dibiarkan
berlabuh begitu saja didalam teluk Namrole.
Bincang-bincang
wartawan dengan beberapa warga nelayan di sekitar pantai itu mengatakan kalau
kapal tersebut sudah ada (berlabu) di situ sangat lama dan tidak pernah
dipakai.
"Kapal itu,
sudah lama sekali di situ. Seng pernah liat kapal itu bajalan, kapal itu katong
dengar katanya suda rusak, mesinnya yang rusak," ungkap seorang nelayan
bernama Midi.
Dikatakan serupa
oleh rekannya, Samsul katakan bahwa kapal itu tidak bisa beroperasi lantaran
kerusakan mesin yang tidak bisa diperbaiki oleh pemerintah daerah.
"Mesinnya
rusak, dan tidak ada yang bisa perbaiki. Di sini (Namrole), seng ada yang bisa
perbaiki," ujarnya.
Dikatakan, kapal
itu terancam menjadi sampah seperti kapal-kapal lainnya yang ada di pantai ini.
"Lihat saja
itu (sambil menunjuk beberapa kapal yang sudah rusak di pantai), nanti sama
seperti itu, lalu jadi sampah di pinggir pantai,” ujarnya.
Mereka para nelayan
mengaku cukup mengetahui keberadaan kapal teraebut.
"Katong
tinggal di sini dan setiap hari lihat kapal itu, kapan jalan katong tahu, dan
suda lama sekali tidak jalan,” kata mereka.
Menurut mereka,
kapal milik Pemerintah Kabupaten Buru Selatan ini sangat bagus dan sangat laju.
Sayangnya kapal tersebut belum juga bisa diperbaiki dan dibiarkan terbengkalai
begutu saja.
"Sebenarnya,
kapalnya itu masih bagus, warnanya masih bagus, tapi rusak tidak bisa
dipakai," sesali mereka. (KT-07)
0 komentar:
Post a Comment