Tana Toraja,
Kompastimur.com
Rencana penundaan sementara pelaksanaan event tahunan Lovely
Desember 2018 di Kabupaten Tana Toraja oleh Gubernur Sulsel terpilih Nurdin
Abdullah mendapat banyak apresiasi.
Tak terkecuali,
salah satu tokoh masyarakat di Toraja, Jhon Rende Mangontan.
Ketua Ikatan
Keluarga Toraja (IKT) Provinsi Papua ini mengaku mendukung langkah Bupati
Bantaeng dua periode itu dengan memprioritaskan pembenahan sejumlah
infrastruktur pembangunan di Toraja dibanding pelaksanaan Lovely Desember.
Namun,
menurutnya event tahunan tersebut, tetap diadakan tapi dalam bentuk lebih
sederhana.
"Pemikiran
dan gagasan yang diusulkan Pak Gubernur terpilih sangat bagus. Tentu perbaikan
infranstruktur akan berdampak positif terhadap pariwisata yang ada di Toraja.
Namun, sebaiknya lovely Desember tetap ada tapi dalam bentuk sederhana. Momen lovely desember menjadi ajang para
perantau untuk berkumpul di kampung halaman menggelar doa bersama dan
membicarakan pengembangan kampung halaman sebagai bentuk dukungan ke pemerintah
daerah " kata Jhon Rende Mangontan, menanggapi keinginan NA, Kamis
(9/8/2018).
Menurut JRM,
panggilan akrabnya, langkah ini diambil NA tidak lain tujuannya demi kebaikan
daerah dan kemajuan pariwisata yang sudah dikenal mendunia selama ini.
Sebelumnya,
Gubernur Sulsel terpilih Prof Nurdin Abdullah mengusulkan dana event tahunan
lovely Desember Toraja dialihkan ke pembangunan infrastruktur.
Menurutnya,
pembangunan infrastruktur sangat penting untuk menunjang Kabupaten Tana Toraja
dan Toraja Utara untuk mengembangkan daerah destinasi wisata yang sudah go
internasional itu lebih baik lagi.
"Uang untuk
Lovely Desember diserahkan ke kabupaten," ujarnya.
Adapun deretan
infrastruktur yang harus dibangun tersebut antara lain, jalannya harus nyaman,
bebas dari kotoran, sudah tidak ada lagi jalan yang berlubang di dua kabupaten
yang sangat terkenal di mancanegara itu.
"Kota
pariwisata Rantepao dan Makale harus bebas debu dan dibangun trotoar agar turis
merasa nyaman," tambahnya lagi.
Selain itu, NA
juga menjelaskan, kehadiran turis di Toraja selain menikmati hari liburnya,
turis juga harus dimanjakan dengan berbagai keindahan Kota Rantepao dan Makale
dengan pelayanan khusus.
"Apalagi
Toraja ini lebih terkenal daripada Indonesia, bayangkan orang turis lebih
mengenal Toraja dibandingkan Sulawesi Selatan," pungkasnya. (KT-MZT)
0 komentar:
Post a Comment