• Headline News

    Sunday, August 26, 2018

    Ditolak Petugas Medis Puskesmas Bittuang, Nyawa Boca 4 Tahun Tak Tertolong


    Tana Toraja, Kompastimur.com
    Seperti diketahui ada 3 program unggulan Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae untuk layanan peduli sesama dalam suatu getaran Sukma Ilahi yakni : Jangan biarkan rakyatku lapar, Jangan biarkan rakyatku bodoh dan Jangan biarkan rakyatku sakit.

    Namun dalam menjalankan ketiga program tersebut, tidak semudah membalikkan  telapak tangan karena kadangkala tidak langsung mendapatkan respon positif dari bawahannya dengan berbagai alasan masing-masing.

    Program "Jangan biarkan rakyatku sakit" terkesan hanya merupakan sebuah slogan belaka saja, karena program ini sering kali diabaikan oleh beberapa oknum petugas di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Toraja.

    Seperti halnya yang terjadi pada Puskesmas Bittuang, dimana baru-baru ini pasien bocah Karmila (4 tahun) yang datang berobat di Puskesmas tersebut, ditolak petugas medis dengan alasan zonasi wilayah (bukan warga Bituang).

    Untuk diketahui bocah malang Karmila (4 tahun)  yang diantar ibunya Herlina  (43 tahun) dari Kecamatan Masanda,  dengan naik transportasi ojek ke Puskesmas Bittuang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan, namun sangat disayangkan karena pasien yang sudah sekarat itu, ditolak petugas Puskesmas dengan alasan zonasi wilayah.

    Setelah anaknya ditolak petugas Puskesmas Bittuang, Herlina ibu bocah malang itu, melihat kondisi anaknya semakin parah dalam keadaan panik, dirinya memutuskan segera mencari kendaraan untuk membawa anaknya berobat ke Makale.

    Di tengah perjalanan menuju Makale, Herlina selalu memperhatikan kondisi anaknya yang semakin lemas, maka dirinya memutuskan untuk singgah dulu di Puskesmas Ulusalu guna mendapatkan pertolongan pertama.

    Petugas Puskesmas Ulusalu, tidak peduli dengan zonasi wilayah karena niat tulusnya selalu ingin menolong setiap orang yang butuh perawatan, namun naas bagi bocah malang itu, nyawanya sudah tidak tertolong lagi dan menghembuskan nafas terakhirnya di Puskesmas Ulusalu.

    Berbeda dengan petugas Puskesmas  Bittuang yang taat dengan aturan zonasi wilayah. Di Puskemas Ulusalu tidak peduli dengan adanya zonasi wilayah, namun selalu menggalakkan layanan peduli sesama guna mendukung program Bupati Tana Toraja Nicodemus Biringkanae tentang "Jangan biarkan rakyatku sakit" dalam suatu getaran Sukma Ilahi.

    Herlina ibunda bocah malang Karmila menceritakan jika anaknya tak bisa dirawat di Puskesma Bittuang karena diluar wilayah domisili pasien di Masanda.

    "Kata perawat di Puskesma Bittuang, kalian bukan warga Bittuang itumi tidak dilayani, karena anak saya sudah sekarat kasihan makanya saya memutuskan untuk segera membawanya ke Kota Makale,"kata Herlina dengan penuh kesedihan.

    Lebih lanjut Herlina menuturkan jika ia membawa anaknya menggunakan Ojek menuju ke Puskesmas Bittuang namun ditolak dan diminta perawat untuk dibawa ke Makale.

    "Saya minta tolong kepada petugas Puskesmas untuk mengantarkan anak saya menggunakan mobil ambulance ke Makale, namun petugas Puskesmas Bittuang itu tidak niat sedikitpun untuk membantu kami kasihan. Kami akhirnya carter kendaraan ke Makale. Namun di tengah perjalanan melihat kondisi  Karmila semakin parah maka kami singgah di Puskesmas Ulusalu disitulah anak saya tak tertolong lagi," ungkap Herlina sembari mengusap air matanya.

    Ketua DPRD Tana Toraja, Welem Sambolangi diminta komentarnya setelah pulang melayat jenazah di rumah duka di Belai Utara, Masanda bersama dengan Wakil Bupati Victor Datuan Batara, mengtakan agar para perawat di Puskesmas tersebut diberikankan sanksi tegas. Pasalnya hal tersebut tidak bisa dibiarkan terulang lagi karena ini menyangkut nyawa seseorang apalagi seorang anak  balita yang butuh perawatan prima saat sakit.

    “Saya berharap agar perawat yang ada di Puskesmas Bittuang, pak Wakil segera melakukan evaluasi. Pasalnya dari keterangan yang kami dapatkan di Masyrakat sekitarnya jika kejadian ini kerap kali terjadi di Puskesmas Bittuang,” ungkap Ketua DPRD Tana Toraja 2 periode itu.

    Hal senada disampaikan Ketua LSM BARAK Tana Toraja Morning Zeth Taruktiku, dirinya memohon kepada Bapak Bupati untuk segera melakukan evaluasi kinerja terhadap para petugas medis di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Tana Toraja, karena bukan baru kali ini pelayanan dari oknum petugas medis disoal sudah kerap kali terjadi hanya saja masyarakat enggan melaporkan kasus yang dialaminya.

    "Seharusnya petugas medis itu, memberikan prioritas pertolongan pertama kepada si pasien, soal dokumentasi administrasi kan bisa dilengkapi belakangan. Ini masalah serius karena menyangkut nyawa seseorang dan harus segera diusut tuntas,” ungkap Morning.

    Saat berita ini ditulis jenazah bocah malang Karmila (4 tahun) saat ini masih disemayamkan di rumah duka di Lembang Belau Utara, Kecamatan Masanda, Tana Toraja. (KT-MZT)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Ditolak Petugas Medis Puskesmas Bittuang, Nyawa Boca 4 Tahun Tak Tertolong Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top