FOTO : Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo |
Jakarta,
Kompastimur.com
DPR RI mengadakan Lomba Stand Up Comedy ‘Kritik
DPR’ dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan RI dan HUT DPR RI ke-73.
Lomba stand up comedy tersebut bertujuan untuk sharing bersama bahwa DPR
tidaklah anti-kritik, malah menyambut kritik di rumah sendiri.
“Babak penyisihan akan dilakukan pada hari Kamis,
tanggal 23 Agustus 2018 mulai jam 10 pagi, di lobi Nusantara II Gedung DPR RI.
Dari ratusan peserta yang mendaftar,
disaring oleh tim juri hingga didapatkan 50 perserta yang akan mengikuti babak
penyisihan,” ujar Ketua DPR RI Bambang Soesatyo di Jakarta, Rabu (22/08/18).
Ketua Badan Bela Negara Forum Komunikasi Putra Putri
Purnawirawan Indonesia (FKPPI) ini menjelaskan, dari hasil babak penyisihan
akan dipilih 10 orang yang akan bertarung di babak final. Babak final stand up
comedy Kritik DPR akan dilaksanakan tanggal 29 Agustus 2018 di Gedung DPR RI.
“Tim juri yang dilibatkan berasal dari kalangan
profesional. Untuk lomba stand up comedy ada Effendy Gazali, Iwel Wel serta komika
Daned Gustama. Di acara babak final kita juga mengundang Cak Lontong sebagai
dewan juri,” kata Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN ini menambahkan, saat pembukaan
babak penyisihan lomba stand up comedy Kritik DPR akan ada special perform
berupa permainan saksofon. “Siapa dia? Kita tunggu tanggal mainnya,” ujar
Bamsoet.
Mantan Ketua Komisi III DPR RI ini menjelaskan, DPR
tak hanya menggelar lomba stand up comedy saja dalam rangka HUT DPR RI.
Sebelumnya, sejak tanggal 19 April 2018, DPR RI juga menggelar lomba meme dan
essay kritik terbaik DPR.
“Hingga kini sudah ratusan karya yang masuk, baik
berupa meme, video serta essay. Tim dewan juri sedang menyeleksi dan menilai
karya yang masuk. Pengumuman pemenang akan dilakukan berbarengan dengan final
lomba stand up comedy Kritik DPR, tanggal 29 Agustus 2018,” terang
Bamsoet.
Khusus lomba meme dan essay Kritik DPR ini, DPR
menyerahkan pada panitia dari unsur civil society. Ketua Dewan Juri dipegang
Effendi Gazali dan Ketua Panitia Iwel Wel.
Juri lainnya terdiri dari kalangan akademisi dan
praktisi independen. Seperti, Profesor Bambang Wibawarta, pakar kebudayaan dan
Wakil Rektor Universitas Indonesia; Profesor Martani Huseini, pakar manajemen;
serta Profesor Siti Zuhro dari LIPI, pakar politik yang namanya juga termashyur
di antara suara-suara yang biasa mengkritik DPR,” papar Bamsoet.
Legislator dari Dapil VII Jawa Tengah yang meliputi
Kabupaten Kebumen, Purbalingga dan Banjarnegara ini menegaskan sampai kapan pun
DPR adalah rumah rakyat. Karenanya, DPR selalu terbuka untuk menerima kritik
dari seluruh rakyat Indonesia.
"Saya undang masyarakat luas untuk hadir dan
menyaksikan lomba stand up comedy Kritik DPR. Mari kita tertawa dan mengkritik
DPR, karena DPR tidak kebal hukum dan anti kritik. Kritik lah DPR dengan
semangat membangun dan demi perbaikan DPR serta bangsa ke depan,” pungkas
Bamsoet. (KT-Rls-01)
0 komentar:
Post a Comment