Namlea,
Kompastimur.com
Advocaad M Taib
Warhangan SH MH, mengungkapkan adanya intrik yang dimainkan oleh Wabup Amustofa
Besan SH dkk untuk menjatuhkan kliennya Ramly Ibrahim Umasugi SPI MM dari kursi
bupati.
"Ada intrik
dan upaya terselubung menjatuhkan klien saya. Ada yg ingin cepat jadi
bupati," beber advocaat M Taib Warhangan, kuasa hukum bupati Buru, kepada
wartawan di Namlea, kemarin (26/7).
Advocaat muda
ini lebih jauh menegaskan, sedang mempelajari beberapa bukti, termasuk bukti
rekaman percakapan Wabup Buru, Amustofa Besan bersama Sekertaris Partai
Demokrat Buru, Muis Ishak, dan Dois Wamese dkk yang kini beredar luas di
masyarakat.
Ditegaskannya,
bila dalam kajian hukum ditemukan ada unsur pelanggaran, maka masalah ini akan
dlaporkan kepada aparat yang berwajib. "Sebab apa yang saudara wabup dan
rekan-rekannya omongkan tentang klien kami, sangat tendensius dan menghina.
Kami sedang mengkajinya secara hukum dan bila cukup unsur bukti pidananya, maka
akan kami adukan,"tegas Taib.
Taib Warhangan
sangat menyayangkan sikap dan tingkah laku wabup di belakang kliennya. Mestinya
jika ada hal-hal yang tidak sesuai, maka harus dikoordinasikan dengan bupati.
“Klien saya
bupati. Kalau ada yang tidak sesuai harus dikoordinasikan, bukan sebaliknya teriak kesana-kemari dan berupaya mencari
celah dan mau menjebak,” sayangkan Taib Warhangan.
Dari rekaman
yang sudah beredar di masyarakat, Taib Warhangan kembali menyentil ulang, kalau
ada yang sudah berambisi menjadi bupati dalam waktu dekat.
“SKPD itu semua
sudah tidak mau ke dia lagi (wabup), bahkan mereka sendiri sudah benci.
Diantaranya setiap kali dia mau berangkat SKPD diminta uang jalan juga, padahal
SKPD juga susah,” ungkap pula Taib Warhangan.
Mengutip
kliennya, Taib Warhangan turut membuka borok wabup yang memperlakukan SKPD
ibarat musuh. "Seperti semuanya dianggap musuh, kerjanya hanya mengancam.
Ini pemerintahan bagaimana,,” soalkan Taib Warhangan.
Dalam rekaman
percakapan yang kini juga beredar di kalangan wartawan itu, terkuak kalau Wabup
Amustofa Besan dkk, dalam suatu kesempatan lagi asyik menggunjingkan Bupati
Ramly Umasugi.
Gunjingan awal
dimulai oleh Sekertaris Partai Demokrat Buru, Muis Ishak soal lanjutan proyek
di APBD Buru. Proyek yang jadi bahan gunjingan itu, konon katanya ada di tanah
pribadi.
Kemudian Wabup
dan Dois Wamese menimpali agar los saja proyek itu. "Los saja. Nanti baru katong lihat
bagaimana. Dan bila kerja sesuai, tapi berkenaan dana negara/daerah di lokasi
pribadi. Kecuali PAD dan retribusi semua masuk ke daerah,"ujar wabup.
Muis lalu
menyebut kalau proyek ini ada masuk di APBD. "Kolam renang dong ada mau
bangun akang. Pembangunan drive centre,"celoteh Muis.
Kemudian
disambung wabup Amos,"Bagus, beta senang. Beta sanang dong bikin
banyak-banyak Rp.1 milyar lebih."
Ikut dikompori
oleh Dois dengan mengatakan,"Pantas, dong bongkar akang dari sekarang.
Sebenarnya katong bikin dokumentasinya dari sekarang."
Amos lalu
terdengar menjelaskan soal tim penilai bangunan dan tim apresiasi pembebasan
tanah. Namun Dois terus mengkompori dengan berkata,"Dong su bongkar
tuh."
Amos meminta
jangan diributkan soal itu. "Tapi jang baribut. Barang ini samua ada. Ini
beta punya dokumen,”sesumbar Amos.
Amos terdengar
turut bercerita soal uang APBD yang digunakan di kegiatan syukuran adatnya di
Desa Kubalahin, Kec.Lolongguba. Ia merasa hanya dibantu Rp.80 juta, namun
bupati dan sekda Ahmad Assagaf ada menyebut angka sampai Rp.500 juta.
Usai mengupas
uang bantuan Rp.500 juta, Dois Wamese terdengar memindah topik obrolan ke ruang
kerja Wabup dan Bupati. Wabup mengaku hanya menghabiskan duit daerah Rp.187
juta lebih dan beda dengan ruang kerja bupati yang menelan dana konon Rp.1
milyar lebih.
Bergeser dari
topik itu, Dois kembali membuka topik baru dengan terus menggunjingkan bupati
dengan Yus Sahulatu alias Bongkar. Dan turut disambung Amos soal cerita pakai
uang daerah untuk sewa pesawat Trigana Air, padahal sewa pesawat tidak jadi.
Ujung dari
cerita itu, Dois lalu menyelutuk tentang istri bupati."Memang piara Saiun
itu dia pung biaya basar,"nyerocos Dois yang ditimpali Amos,"Iyo,
dong bilang Sahrini Namlea."
Setelah
bergoyang lidah sekian lama, Amos mengaku kalau ia mau ada yang memancing demo.
Lalu diamini Dois akan dilakukan selesai lebaran dan dia yang akan bermain
masalah ini.
Percakapan
antara Amos dengan Dois dkk terus berlanjut ke banyak hal dengan thema masih
menjelek-jelekan Bupati Buru.
Dois tambah
ikutan membual kalau dia yang membesarkan Ramly sampai menjadi Bupati Buru. "Fakta
dan kenyataan, sapa yang rapat Ramly kayak beta. Beta yg kasih jadi dia, Iksan
(ketua DPRD buru), Taher (Taher Fua, Ketua FPC PG Batabual), dong ini beta yang kasih rapat. Beta yang
kasih jadi dia. Beta yang kasih rapat dong samua. Seng ada orang yang kenal
Ramly saat itu.Cahaya nur dengan bulan puasa alamat. Beta yang hela anak-anak
dong samua. Beta yg kasih dekat dengan samua anak mahasiswa," membual
Dois.
Dois mengaku
terakhir dia tidak dapat lahan basah dari Bupati Buru. Namun kini dia punya
garapan baru, Bupati Bursel, Tagop Soulissa.
Dia terus
membual pernah bikin intrik kalau ada yang mau potong dia di Namlea. Kemudian
memancing iparnya di Oki Baru, Bursel dan keluarga lainnya ikut mengamuk.
Karena intrik
itu, sampai bupati Tagop Soulissa melepon dirinya, akibat keluarganya di sana
marah dan menimbulkan keributan.
Bahkan yang lebih
heboh lagi, Dois menyebut konon ada tentara yang kencing dan berak celana
karena salah satu iparnya kebal senjata. Dan sempat menggunakan senjata milik
TNI itu dengan melepaskan tembakan beruntun. "Dia hambur tembakan,
toooorrrr tentara langsung kincing celana dan bera,"bualan Dois.
Diakhir rekaman,
wabup dan Dois ada menyebut perseteruan di elite. Konon katanya, Jaidun Saanun,
anggota DPRD Buru dari FPG yang selalu dimanfaatkan untuk membuang bola
perseteruan. (KT-Tim)
0 komentar:
Post a Comment