Tana Toraja,
Kompastimur.com
Ratusan pesien
memanfaatkan kegiatan Bakti sosial opersi katarak gratis yang digelar di Rumah
Sakit Elim Rantepao, Kabupaten Toraja Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, Sabtu
(14/7/2018).
Kegiatan ini
dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke 61 PT Bank Central Asia Tbk (BCA)
yang merupakan wujud nyata terhadap kepedulian BCA dalam meningkatan kualitas
hidup masyarakat Indonesia, terkhusus buat masyarakat Toraja dan sekitarnya
yang menderita penyakit katarak.
Operasi ini
dilaksanakan BCA bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata
Indonesia (Perdami) Provensi Sulawesi Selatan, Yayasan Kick Andy Foundation dan
Yayasan Kesehatan Gereja Toraja (YKGT) selaku pengelola Rumah Sakit Elim
Rantepao.
Kegiatan
tersebut dilaksanakan selama 2 (dua) hari mulai Sabtu-Minggu, (14-12/7/2018).
Nampak hadir
dalam kegiatan tersebut, Kepala PT Bank BCA KCU Parepare Frenky Dewanta,
Perwakilan Perdami Sulawesi Selatan dr.Muhammad Irvan, Ketua Yayasan kick Andy
Foundation Ali Sadikin, Direktur RS Elim Rantepao dr.Hendrik Saranga, Ketua
Yayasan Kesehatan Gereja Toraja (YKGT) dr.J.Palimbong, Dokter Spesialis Mata
dari Makassar serta ratusan pasien yang akan mengikuti operasi katarak gratis.
Kepala PT Bank
BCA KCU Pare-Pare, Frenky Dewanta dalam sambutannya menegaskan bahwa, pihak BCA
sangat menyadari akan pentingnya layanan kesehatan bagi seluruh masyarakat Indonesia
dan yang masih menjadi perhatian khusus adalah persoalan penanganan pasien
katarak.
Sehubungan
dengan hal itu, maka kegiatan operasi katarak perlu didorong untuk dilakukan
secara berkesinambungan dengan menjangkau seluruh masyarakat di berbagai wilayah
pelosok di Indonesia. Kami menyadari pula bahwa katarak itu dapat menyerang
siapapun, tidak hanya bagi saudara kita yang sudah lanjut usia (manula), tapi
juga bisa menyerang semua keloompok umur.
"Kami dari
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tidak hanya peduli pada persoalan peningkatan
perekonomian saja, tapi juga peduli akan pentingnya layanan kesehatan. BCA juga
ingin berperan dan punya andil dalam menyukseskan program Indonesia bebas
katarak Tahun 2020," harap Frenky.
Sementara itu
Direktur RS Elim Rantepao dr.Hendrik Saranga menjelaskan bahwa di Tana Toraja
dan Toraja Utara, penderita katarak mencapai angka 5.000 orang, dari jumlah
penduduk kurang lebih 600 ribu yang ada di 2 (dua) Kabupaten ini.
"Untuk
kegiatan bakti sosial ini, sejak dibuka pendaftaran ada sekitar 215 orang yang
ikut screening, namun hanya 133 orang saja yang dapat diikutkan dalam operasi
katarak. Pasien yang akan ikut 0perasi itu, bukan hanya berasal dari Tana
Toraja dan Toraja Utara, melainkan sebahagian berasal dari Kabupaten tetangga,
seperti Enrekang, Palopo dan Luwu, bahkan ada yang berasal dari luar Sulsel,"
kata dr.Hendrik yang juga mantan Direktur RS Fatimh Makale.
Hal senada
disampaikan oleh Perwakilan dari Perdami Sulsel dr.Irvan, beliau menjelaskan
bahwa kebutaan bukan hal yang utama, tapi bentuk rasa prihatin bagi mereka yang
dulu produktif menjadi tidak produktif hanya karena faktor katarak yang
dideritanya.
"Masalah
katarak itu, bukan hanya masalah bagi dokter mata saja, tetapi semua harus
terlibat didalamnya termasuk pihak Pemerintah. Adapun alasan mengapa kita pilih
Toraja Utara sebagai tempat melaksanakan baksos operai katarak ini, karena
tenaga ahli disini tidak ada, sehingga mengakibatkan tingkat kegiatan operasi
katarak juga sangat rendah," pungkas dr.Irvan.
Bahkan dari
semua pasien katarak di Toraja yang akan dioperasi dan telah screening,
ternyata hampir setengahnya buta total, sehingga dirinya berharap kegiatan
seperti ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan.
Ketua Yayasan
kick Andy Ali Sadikin mengunkapkan, pihaknya sangat senang sekali dapat
bergabung dengan Tim di Toraja guna melakukan baksos di RS Elim Rantepao,
berupa operasi katarak secara gratis. Karena berdasarkan data yang ada,
Indonesia itu merupakan juara 2 dunia kebutaan setelah eutophia.
"Ini sangat
mengerikan, olehnya itu kita harus punya komitmen untuk ikut berperan serta
dapat membantu pemerintah dalam mengatasi masalah kebutaan. Karena operasi
katarak itu paling murah Rp.9 juta, tapi disini operasi katarak kita
gratiskan," pungkas Ali Sadikin.
Dokter
J.Palimbong, Ketua Yayasan Kesehatan Gereja Toraja (YKGT) selaku pengelola
Rumah Sakit Elim Rantepao, hadir memberikan sambutan sekaligus membuka secara
resmi kegiatan bakti sosial operasi katarak gratis itu.
"Kesehatan
adalah merupakan suatu hal penting untuk dijaga, guna dapat meningkatkan
kualitas hidup bagi setiap insan manusia. Olehnya itu diharapka melalui operasi
katarak gratis ini, si penderita katarak dapat dipulihkan, guna melaksanakan
kegiatan rutinitasnya kembali," ungkap dokkter Ahli Bedah itu.
Diakhir
sambutannya dr.J.Palimbong, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada Pimpinan PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Perhimpunan Dokter Spesialis
Mata Indonesia (Perdami) Provinsi Sulawesi Selatan,Yayasan Kick Andy
Foundation, Direktur Rumah Sakit Elim Rantepao dan kepada semua pihak yang ikut
berperan dalam menyukseskan program pelayanan operasi katarak yang mulai
dilaksanakan hari ini. (KT-MZT)
0 komentar:
Post a Comment