Namlea, Kompastimur.com
Hanafi Ternate, Pemudan
warga Desa Jikumerasa, Kecamatan Liliyali, Kabupaten Buru, punya nyali seribu.
Tak sengaja ia menemukan ular sanca raksasa sepanjang 10 meter lebih, lalu
membantainya, kemudian hati pahitnya diambil dan dibawa pulang.
Hanafi Ternate
tidak sengaja menemukan ular sanca raksasasa itu saat pergi ke kebun di dekat
Telaga Air Tawar Jikumerasa Kecil, pukul
09.00 WIT pada Jumat pagi (6/7).
Sanca raksasa
malang itu terlihat berteduh di bawah pohon ketapang, dekat jalan setapak tempat masyarakat selalu
lalulalang kalau bepergian dan pulang dari kebun, atau pergi mancing ikan
mujair di Telaga Air tawar.
Menemukan sanca
raksasa itu bukan bikin gentar nyali
Hanafi Ternate. Sebaliknya ia meneriaki kakaknya memberitahu temuan itu.
Hanafi yang
pergi ke kebun selalu menenteng parang ini tidak menjauh dari sanca.
Sebaliknya, ia mendekati sanca dan melayangkan beberapa kali tebasan ke tubuh
sanca.
Setelah yakin
sanca sudah tidak berdaya, dengan dibantu kakaknya keduanya sempat memotong
kepala ular.
Hanafi lalu
merobek isi perut sanca dengan parang. Ia
mencari dan mengambil hati pahit lalu dibawa pulang ke rumah.
"Waktu disergap
Hanafi, sepertinya ular ini lemah dan sedang kelaparan. Hanafi sangat mudah
membantai ular ini," ujar saksi mata, Nover Muhammad.
"Hanafi
mengambil bagian hati pahit dari ular karena punya khasiat obat, "tambah
Nover.
Tidak jauh dari TKP
penemuan ular sanca raksasa ini, pada tahun 2017 lalu. warga Desa Jikumerasa
juga menangkap buaya raksasa di Telaga Air Tawar Jikumerasa Kecil.
Buaya itu ditangkap hidup-hidup. Kemudian diikat dan
diarak keliling kampung. Setelah puas mengarak, warga lalu membantainya.
Warga memang
punya dendam kesumat dengan buaya ini. Karena di Tahun 2015 lalu, buaya ini
sempat menyergap remaja kampung yang masih duduk di bangku SMA.
Waktu itu,
Korban disergap saat sedang memancing mujair. Kemudian diseret ke dasar sungai
dan saat ditemukan sudah tidak bernyawa dengan banyak luka cabikan gigitan
buaya. (KT-10)
0 komentar:
Post a Comment