Manokwari, Kompastimur.com
Anggota MPR RI
dari kelompok DPD RI asal Papua Barat
melakukan sosialisasi 4 Pilar di Madrasah Aliyah Negeri MAN Manokwari di
Satuan Pemukiman IV Prafi, dalam sosialisasi tersebut di tegaskan soal Dunia
Pendidikan Harus Menjadi Pengawal Moral
Bangsa ditengah arus globalisasi.
"Pelajar
harus memiliki karakter ke-Indonesiaan yaitu karakter yang berbasis pada
nilai-nilai luhur bangsa yang terkandung di dalam Pancasila." Kata Chaidir
Djafar di hadapan Siswa siswi Man SP IV
Pada kesempatan
pelaksanaan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang juga dihadiri oleh Kepala
Sekolah MAN Manokwari Muhammad Bakri, S.Pd beserta Dewan Guru (18/7), mantan
Anggota DPR-PB dua Periode yang akrab disapa Bang Yul menyatakan bahwa
ditengah-tengah pengaruh arus globalisasi dengan berbagai implikasinya terhadap
kehidupan generasi muda maka dunia pendidikan harus berperan sebagai pengawal
moral bangsa.
"Tanggung jawab
terpenting lembaga pendidikan untuk
mencerdaskan generasi muda harus dibarengi dengan pembangunan karakter
ke Indonesiaan sehingga generasi muda dapat berkembang menjadi penerus
pembangunan yang berkualitas tanpa harus kehilangan jati dirinya sebagai anak
Indonesia" Tuturnya
Chaidir Djafar
mengingatkan bahwa jika Indonesia ini diibaratkan sebagai sebuah rumah bersama,
maka rumah itu ditopang oleh 4 Pilar
Utama, yaitu Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Kita
semua, termasuk pelajar merupakan pemilik dan penghuni dari rumah tersebut.
Seandainya
diantara 4 pilar tersebut ada yang patah maka tentu saja rumah tersebut akan
rubuh menimpa pemilik dan penghuninya. Karena itu melalui Sosialisasi 4 Pilar
Kebangsaan ini diharapkan para pelajar memiliki pemahaman dan kesadaran untuk
menjaga dan memelihara 4 Pilar tersebut agar tetap kokoh tak tergoyakan"
Ujarnya
Chaidir juga
mengingatkan bahwa terlahir sebagai anak Indonesia adalah sebuah takdir atau
ketentuan Tuhan yang tidak dapat diingkari, karena itu harus pula disadari
bahwa kemerdekaan Bangsa Indonesia sebagai rahmat Allah yang didorong oleh
keinginan luhur seluruh bangsa Indonesia
adalah juga merupakan bagian dari takdir yang mesti disyukuri karena setiap
ketentuan Allah bagi setiap hambanya pasti adalah yang terbaik. Wujud dari rasa
syukur inilah yang perlu ditunjukkan melalui sikap dan perbuatan yang terpuji.
Ia juga
mengatakan bahwa disadari tantangan yang
dihadapi oleh generasi muda saat ini maupun ke depan akan semakin kompleks.
Generasi muda dituntut untuk meningkatkan kualitas keilmuan dan keterampilanya
karena hanya dengan syarat seperti itu generasi muda dapat memiliki daya saing
tinggi. Namun kualitas keilmuan dan keterampilan itu bisa berubah menjadi
petaka jika tidak dibarengi dengan keluhuran moralitas dan kecintaan terhadap
bangsa.
"Sebagai
contoh ada generasi muda yang berkemampuan membuat senjata mislanya tetapi
bilamana kemampuan itu tidak didasarkan pada tanggung jawab moralitas dan
kecintaan terhadap bangsa maka bisa saja senjata itu digunakan untuk membunuh
sesama”. Katanya
Lebih lanjut
kata Dia, Pada dimensi inilah perlunya penyemaian dan penguatan moralitas
kebangsaan sehingga segala potensi pengetahuan dan keterampilan generasi muda
dapat diabdikan untuk membangun kehidupan yang lebih beradab, berkeadilan, dan
berkesejahteraan.
Selanjutnya
Senator Dapil Papua Barat ini menyatakan bahwa selain lingkungan keluarga, maka
dunia Pendidikan sebagai garda terdepan yang mendapat mandat Negara untuk
mencerdaskan anak-anak bangsa harus menjadi pengawal moral bangsa.
Khusus kepada
para pelajar MAN Manokwari, bang Yul berpesan agar meluruskan dan meneguhkan
motivasi dalam menuntut Ilmu, karena Allah berjanji akan meninggikan derajat
kepada orang yang berpengetahuan. Menuntut Ilmu itu ibadah karena itu hendaknya
hindari sikap dan prilaku yang kurang baik, jangan mencontoh prilaku sebagian
pelajar yang masih suka tawuran sebagaimana disiarkan oleh media.
"Teruslah
belajar untuk menjadi sosok yang mampu menggapai dunia tetapi tetap mencintai
rumah kita Indonesia yang berdasarkan Pancasila, berkonstitusi UUD Tahun 1945,
berbentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan bersemboyankan Bhineka
Tunggal Ika" (KT-ARA)
0 komentar:
Post a Comment