Namlea,
Kompastimur.com
Pengurus DPD partai
Golkar Maluku, Subhan Patimahu melarang wartawan meliput pertemuan Pengurus DPP
PG, Fredy Latumahina dan Azis Samual dengan pengurus DPD PG Buru dan pengurus
DPC PG se-kabupaten Buru, yang berlangsung di Sekertariat PG di Namlea pada
Rabu (20/6) malam.
Wartawan koran ini
melaporkan, pengurus DPD PG Maluku, Subhan Pattimahu dengan arogan meminta
rekannya supaya mencegat wartawan agar tidak boleh lewat pintu masuk Kantor DPD
PG Buru.
Subhan Pattimahu
berdalih kalau pertemuan Fredy dkk dengan pengurus Partai Golkar itu bersifat
internal dan tertutup bagi wartawan.
Bahkan untuk memastikan
wartawan tidak melewati pintu gedung, Subhan sengaja mengambil posisi duduk di
kursi di dekat pintu.
Tapi anehnya, larangan
Subhan itu tidak berlaku bagi creuw TVRI dan RRI yang tetap berada dalam ruang
pertemuan dan bebas meliput kegiatan itu.
Tindakan Subhan
Pattimahu itu sangat disesalkan Ketua PWI Buru, Abdul Ohorella yang turut hadir
di Sekertariat Golkar.
"Bilang tertutup
bagi wartawan, kok TVRI boleh bebas shoting," sesalkan Ohorella.
Ohorella menilai, Subhan
bukan saja arogan, tapi terlihat sangat lucu. "Beta datang ke kantor
Golkar juga karena Siwalima diminta meliput kegiatan Fredy dan Azis. Sangat
lucu saja, kata dia tertutup tapi TVRI boleh meliput," ujar Ohorella.
Sebelum mencegat
wartawan tidak boleh meliput kegiatan Fredy dkk ini, Subhan juga sempat
sesumbar kalau Bupati Buru, Ramly Ibrahim Umasugi akan hadir disana.
Namun sesumbar itu
ternyata tidak terbukti. Ramly yang juga Ketua DPD PG Buru tidak menunjukan
batang hidungnya disana.
Sebelum itu, beberapa
orang dekat Ramly sudah membocorkan informasi kalau Ketua DPD PG Buru tidak mau
hadir dalam pertemuan untuk memenangkan SANTUN.
Ramly dan gerbongnya
yang besar sudah berbulan-bulan telah terjun ke lapangan guna memenangkan
paslon BAILEO.
Masih menurut sumber
ini, karena gerakan Ramly dan gerbong PG Buru yang kabur dari SANTUN itu,
membuat Said Assagaff kewalahan.
Karena itu, Fredy
Latumahina dan Azis Samual diutus untuk membujuk Ramly dan gerbongnya. Tapi
upaya itu gagal.
Saat tiba Rabu pagi,
Fredy yang turut didampingi Plh Ketua DPD PG Maluku, Ridwan Rahman Marasabessy,
hanya bertemu dengan pengurus Pengajian Alhidayah. Kemudian malamnya bertemu
pengurus PG.
Fredy Latumahina dan
Azis Samual ke Buru guna memastikan SANTUN bakal menang di kantong Golkar.
Dalam pertemuan di Sekertariat Golkar ini, Fredy menebar ancaman akan ada
sanksi terhadap kader yang membandel dan lari dari paslon SANTUN.
Di hadapan kader partai,
ia mengaku datang untuk memastikan para kader beringin ini tetap solid dan
memenangkan paslon SANTUN tanggal 27 Juni nanti.
Pertemuan Fredy dan Azis
dengan Pengurus DPD dan DPC PG di Sektertariat Golkar Rabu malam, yang
diagendakan pukul 20.00 WIT sempat molor hingga pukul 21.15 WIT.
Saat Ridwan Marasabessy
mendatangi pengurus DPD PG Buru yang hadir dengan cara diminta berdiri, hanya
11 orang yang datang. Selebihnya 97 orang tidak hadir.
Dari 10 DPC, hanya DPC
Airbuaya dan DPC Batabual yang ketuanya hadir. Bahkan Ketua DPC Namlea dan
pengurusnya tidak menghadiri pertemuan itu.
Saat pertemuan dimulai
dari 10 wakil rakyat di DPRD Buru, hanya 6 yang hadir. Dan sisanya baru muncul
saat pertemuan telah berjalan. (KT-10)
0 komentar:
Post a Comment