Namrole, Kompastimur.com
Stok kebutuhan
sejumlah bahan pokok pasca hari Raya
Idul Fitri 1439 Hijriah mulai menipis yakni beras dan gula. Kondisi
ini terjadi lantaran jadwal pelayaran KMP Tanjung Kabat yang selama ini memasok berbagai kebutuhan masyarakat di
Namrole, Ibukota Kabupaten Buru Selatan (Bursel) tidak pasti. Akibatnya
berpengaruh terhadap distribusi kebutuhan masyarakat disana.
Awalnya kapal
ini biasanya melayani penumpang dan barang empat kali dalam sebulan. Hanya
saja, belakangan ini jadwal tersebut berkurang menjadi dua kali dalam sebulan.
”Memang benar
untuk saat ini ada sejumlah kebutuhan bahan pokok masyarakat yang mulai menipis
pasca lebaran. Kebutuhan-kebutuhan itu yakni beras dan telur,” akui Kepala
Dinas Perdagangan Kabupaten Bursel Yan Latuperissa kepada wartawan di Namrole
kemarin.
Menipisnya
kebutuhan masyarakat itu, kata dia, juga
berpengaruh terhadap kenaikan harga di pasaran. Untuk kebutuhan beras yang
mulai menipis yakni beras cap udang. Beras yang awalnya Rp 310.000, naik
menjadi Rp 320.000/karung. Sementara harga telur masih berada pada harga Rp
2000 hingga Rp 2500/butir.
Pihaknya
berharap pengelola KMP Tanjung Kabat agar bisa memperjelas waktu keberangkatan
kapal. Mengingat para pedagang maupun distributor belum bisa memesan kebutuhan
masyarakat, terutama Telur dan Beras
untuk dipasok ke Namrole karena jadwal kapal tersebut.
”Saya berharap
pihak pengelola kapal agar bisa memastikan waktu kerangkatan KMP Tanjung Kabat
ke Namrole sehingga para pedagang bisa memasok kebutuhan masyarakat, terutama
Beras dan Telur ke Namrole,” harapnya.
Ia mengaku telah
meminta kepada para distributor maupun pedagang untuk memasok
kebutuhan-kebutuhan masyarakat lewat
Namlea, Kabupaten Buru. Hanya saja pedagang tidak bisa menyanggupinya,
lantaran ruas jalan Namrole-Namlea saat ini putus. Ini akan berdampak pada
harga barang dan jumlah muatan. "Kita tidak bisa paksakan, karena akan
berdampak pada biaya pengangkutan,” terangnya.
Untuk kebutuhan
masyarakat, lanjut Latuperisa, pihaknya sedikit terbantu dengan masuknya 400
karung beras dari Surabaya melalui kapal Tol Laut. "Untung saja ada
pasokan dari Surabaya 400 karung, sehingga bisa memenuhi kebutuhan masyarakat
,” tutur orang nomor di Dinas Perdagangan Kabupaten Bursel. (KT-02)
0 komentar:
Post a Comment