Jakarta,
Kompastimur.com
Presiden Joko Widodo meninjau
pembangunan landasan pacu _(runway)_ ketiga di Bandara Internasional
Soekarno-Hatta, Tangerang, Kamis, 21 Juni 2018. Bersamaan dengan itu, Presiden
juga meninjau arus balik libur Lebaran 2018.
Presiden tiba di Terminal 1C
sekitar pukul 09.21 WIB. Di sini, selain meninjau arus balik Lebaran, Presiden
juga menyempatkan untuk menyapa masyarakat. Setelah itu, sekitar pukul 09.35
WIB, Presiden kemudian menuju _runway_ dengan menggunakan bis airport.
Presiden kemudian meninjau
landasan pacu dengan menggunakan kendaraan. Setelah itu, Presiden menyempatkan
diri menyapa dan menyalami warga. Presiden juga membagikan kain batik dan buku.
Kepala Negara mengatakan bahwa
pertumbuhan penerbangan penumpang udara per tahun mencapai 9 persen. Dengan
pertumbuhan yang sangat cepat tersebut, lanjut Presiden, pemerintah terus
membangun infrastruktur baru seperti airport baru maupun terminal baru.
"Bandara Internasional
Soekarno-Hatta ini adalah bandara yang paling sibuk, paling ramai di negara
kita. Dan kita tahu, pertumbuhan penerbangan penumpang udara per tahun di negara
kita adalah kurang lebih 9 persen. Ini adalah pertumbuhan yang sangat cepat
sekali. Oleh sebab itu kita terus bangun airport baru, terminal-terminal baru,
termasuk yang kita bangun adalah Bandara Soekarno-Hatta," ucapnya.
Sementara untuk landasan pacu
_(runway)_ ketiga yang ada di sebelah utara, Presiden menuturkan akan selesai
bulan Juni 2019. Pembangunan _runway_ ketiga ini diharapkan akan meningkatkan
kapasitas pergerakan pesawat menjadi 120 pesawat per jam, dari saat ini yang
hanya 81 pesawat per jam _(take off_ dan _landing)._
"Jadi meloncat hampir 50
persen ya. Kalau _runway_ ketiga itu selesai, nanti tak ada antrian. Tapi kalau
penumpangnya tambah lagi, kita akan tambah lagi _runway_-nya. Ini kan
kejar-kejaran dengan pertumbuhan penerbangan di negara kita yang tumbuh 9
persen. Ini hati-hati harus antisipasi harus ada hitung-hitungan,"
ungkapnya.
Presiden juga mengatakan bahwa
dengan adanya _runway_ ketiga ini, diharapkan bisa menambah slot penerbangan
dari luar negeri yang ingin masuk ke Indonesia. Hal ini menurutnya juga memberi
dampak dari segi ekonomi.
"Tentu saja ini kan
sebetulnya banyak yang antre ingin terbang ke Jakarta lewat airport
Soekarno-Hatta baik dari Timur Tengah, dari Asia, dari Eropa, tetapi sudah
tidak memiliki kapasitas lagi di sini. Oleh sebab itu, nanti tentu saja dengan
adanya _runway_ ketiga bisa menambah slot penerbangan dari luar yang ingin
masuk ke Indonesia," paparnya.
Selain itu, untuk mengurangi
kepadatan penumpang, Presiden juga mengatakan bahwa saat ini sedang dibangun
_east cross taxi way_ dan _pararel taxi way_ di sebelah utara.
"Pembebasan sudah selesai 70
persen, konstruksi juga sudah dimulai prosesnya, dan kita harapkan yang
_pararel taxi way_ ini selesai pada akhir Desember 2018," lanjutnya.
Pada kesempatan yang sama,
Presiden juga sudah memerintahkan Menteri Perhubungan dan Direktur Utama
Angkasa Pura II untuk menyiapkan terminal yang keempat. Hal ini menurut
Presiden penting disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang.
"Jangan sampai lonjakan
penumpang, yang sekarang ini penumpang kurang lebih 63 juta, kita perkirakan
2025 itu sudah mencapai lebih dari 100 juta. Jadi kalau terminal ini tidak
segera kita siapkan, kita akan kedodoran lagi. Inilah persiapan-persiapan yang
hari ini saya tinjau," ungkapnya.
Terkait dengan pembangunan
terminal keempat ini, Presiden mengatakan saat ini masih dalam proses detil
_enginering design_.
"Kita perkirakan 2020 itu
akan dimulai. Memang sudah enggak ada kesempatan lagi, begitu direncanakan
_design_, langsung dikerjakan. Kurang lebih 2020 kita mulai, disiapkan dan
dimulai," ujarnya.
Pembangunan terminal keempat ini
akan menelan biaya kurang lebih Rp11 trilyun. Presiden pun mengatakan bahwa
pemerintah akan menggandeng sektor swasta dalam pengerjaan proyek yang akan dibangun
di lahan bekas lapangan golf ini.
"Ya kita berusaha di setiap
pembangunan itu selalu menggandeng private sector, dari sektor swasta, tapi ini
terserah Angkasa Pura dengan siapa," katanya.
Turut hadir mendampingi Presiden
dalam peninjauan ini adalah Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri
Sekretaris Negara Pratikno, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin
dan Direktur Utama PT Pembangunan Perusahaan (PP) Lukman Hidayat. (KT-Rls GAL)
0 komentar:
Post a Comment