Namrole, Kompastimur.com
Pemilihan Kepala
Desa (Pilkades) serentak di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) akan segera
dilaksanakan akhir Tahun 2018 ini. Tahapan pendaftaran pun sudah dilakukan di
29 Desa yang akan menggelar Pilkades.
Namun, bercermin
dari kasus Kades Hotte, Kecamatan Waesama, Kabupaten Buru Selatan (Bursel),
Yusuf Latuwael yang tersandung kasus Ijazah Palsu dan harus diadili di
Pengadilan Negeri Ambon, maka seluruh Panitia Pilkades di 29 Desa yang akan
menggelar Pilkades pun dituntut untuk bekerja hati-hati dalam menyeleksi
administrasi setiap calon, termasuk proses verifikasi faktual yang harus
dilakukan guna memastikan keaslian dari ijazah para Calkades.
“Di Bursel
inikan sudah pengalaman, dimana Kades Hotte harus berurusan dengan polisi
hingga ke pengadilan karena dugaan terlibat kasus Ijazah Palsu. Olehnya itu,
kami berharap seluruh Panitia Pilkades harus bekerja hati-hati, jangan sampai
ada yang kecolongan lagi dalam meloloskan Calkades berijazah palsu,” kata salah
satu Kades yang enggan namanya dipublikasi kepada wartawan di Namrole, Senin
(18/06).
Menurutnya, ada
indikasi sejumlah Calkades yang sementara berproses untuk mencalonkan diri
ternyata memiliki Ijazah Palsu.
“Kan aneh saja,
kalau ada orang yang memiliki Ijazah Paket B dan C hasil beli-beli dan
mencalonkan diri sebagai Kades,” ucapnya.
Olehnya itu, Ia
berharap agar Panitia Pilkades dapat jelih atas seluruh proses tahapan yang
dilalui oleh setiap Calkades sehingga pada akhirnya tidak ada masalah hukum
dalam perjalanannya.
Di tempat yang
sama, salah satu Bendahara Desa pada Desa berbeda pun turut angkat bicara
terkait masalah serupa.
“Di Desa kami
juga ada indikasi Calkades berijazah Palsu. Sebab, seluruh masyarakat di Desa
kami juga pasti tahu kalau yang bersangkutan tidak pernah sekolah sampai SMA
dan tidak pernah ikut Ujian Paket, tapi kalau yang bersangkutan punya ijazah
Paket untuk Calon Kades, ijazahnya dari mana lagi kalau beli-beli dan itu
palsu,” kata Bendahara Desa yang tak mau namanya dipublikasi tersebut.
Terkait itu,
dirinya berharap Panitia Pemilihan Kepala Desa di desanya secara khusus maupun
di Desa lainnya di Kabupaten Bursel tidak kecolongan dalam menyeleksi
administrasi para Calkades yang berproses.
“Jangan sampai
Calkades berijazah palsu yang terpilih dan harus berurusan lagi dengan hukum
seperti yang terjadi di Desa Hotte itu,” bebernya. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment