(Ilustrasi) |
Piru, Kompastimur.com
Menjelang
Pemilihan Gubenur dan Wakil Gubenur Maluku yang tinggal 2 hari sudah dilakukan pencoblosan
ini, diduga ada intimidasi yang lakukan oleh oknum kepolisian dengan cara
melakukan interversi hak politik warga Desa Tala Kecamatan Amalatu Kabupaten
Seram Bagian Barat (SBB) untuk memilih salah satu bakal calon Gubernur dan
Wakil Gubernur Maluku periode 2018-2023.
Menurut praktisi
hukum dan juga Tokoh Muda SBB asal Desa Tala Marsel Maspaitella, Sebagai polisi
seharusnya menjadi netralis di Pilgub Maluku apalagi dirinya (Polisi-red) selaku
Bhabinkamtimas ditengah-tangah masyarakat.
“Polri
sebagai Bhabinkamtimas sebagaimana fungsinya dalam Peraturan Kapolri Nomor 3
Tahun 2015 tentang Pemolisian Masyarakat sudah sangat jelas mengatur
fungsi Bhabinkamtibmas di tengah tengah masyarakat apalagi jelang Pilgub Maluku,”
ucap Maspaitella.
Namun hal ini
berbeda jauh dengan Bhabinkamtibmas yang berada
di Desa Tala, dimana oknum polisi yang seharusnya menjalankan tugasnya
sebagai Bhabinkamtimas tidak sesuai dengan fungsinya sebagai mana diatur dalam
Peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2015 tentang Pemolisian Masyarakat, malahan oknum
polisi tersebut diduga tidak profesional
dalam menjalankan tugasnya.
Maspaitella
sangat menyayangkan sikap ketidak profesionalnya oknum polisi tersebut, karna masyarakat di Desa Tala sangat
gelisah akibat bersangkutan diduga bermain politik.
“Oknum polisi
tersebut bermain politik dengan secara langsung dengan mendesak masyarakat Desa
Tala untuk memilih salah satu pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubenur maluku
nomor urut 3,Yakni Herman Koedoeboen dan Abdullah Vanath atau yang dikenal
dengan akronim HEBAT," kesal Maspaitella.
Menurut Maspaitella
dirinya tidak setuju dan menentang hal tersebut, biarlah masyarakat memilih
dengan bebas tanpa harus di intervensi.
“Seharusnya oknum
polisi tersebut menciptkan Bhabunkamtimas ditengah tengah masyarakat Desa Tella
bukan sebaliknya intervensi hak masyarakat karena hal ini dapat menciptakan
ketidaknyamanan ditengah-tengah masyarakat Desa Tala," tuturnya
Dengan kejadian
tersebut, Maspitella meminta dan mendesak pak Kapolres Seram Bagian Barat untuk
menindak tegas anak buahnya yang tidak profesional dalam tugasnya yang terlibat
langsung dalam berpolitik.
“Saya Minta Pak
Kapolres Seram Bagian Barat untuk memberi sanksi kepada anak buahnya yang
diduga berpolitik praktis," tegasnya. (KT-MFS)
0 komentar:
Post a Comment