Ambon, Kompastimur.com
Rentetan
aksi-aksi teror/kekerasan yang mengarah kepada tindakan barbarian di Rutan
Cabang Salemba di Mako Brimob dan Penikaman Anggota Kepolisian oleh simpatisan
ISIS, penyerangan bom bunuh diri pada beberapa gereja di Surabaya hingga yang
terakhir penyerangan bom bunuh diri di Polrestabes Surabaya, sungguh merupakan
peristiwa yang mengoyak rasa kemanusiaan dan kebangsaan kita.
Hal itu
diungkapkan oleh Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia
(GAMKI) Provinsi Maluku dalam releasenya yang diterima redaksi Kompastimur.com, Senin (14/05) malam.
Dalam release yang ditanda tangani oleh Ketua
DPD GAMKI Provinsi Maluku Johan Rahantoknam dan Sekretaris DPD GAMKI Maluku Jimmy
Pieter Papilaya itu GAMKI menyeruhkan 10 poin penting, yakni :
Pertama, GAMKI menyatakan bahwa terorisme adalah
kejahatan terhadap kemanusiaan dan tidak ada kaitannya dengan agama apapun,
karena semua agama mengajarkan cinta kasih dan kedamaian.
Kedua, GAMKI turut berbela rasa bersama keluarga
para korban yang meninggal karena aksi bom bunuh diri di beberapa gereja di
Surabaya. Semoga Roh Kudus memberikan kekuatan dan penghiburan melewati
masa-masa kedukaan ini.
Ketiga, GAMKI mengecam tindakan terorisme dan
kekerasan atas nama apapun yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab untuk memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa serta
menggiring negara ini menjadi sebuah negara yang tidak lagi berdasarkan
pancasila.
Keempat, GAMKI mengingatkan semua tokoh masyarakat,
tokoh publik, tokoh agama, tokoh adat, pejabat, politisi, serta para tenaga
pengajar, untuk tidak lagi mengeluarkan ujaran dan doktirn kebencian terhadap
suku, agama, ras dan golongan tertentu. Hal ini merupakan benih lahirnya
paham-paham radikal yang juga menyebabkan terjadinya tindakan terorisme dan
kekerasan.
Kelima, GAMKI percaya bahwa dengan pertolongan
Tuhan, pemerintah dan aparat keamanan mampu bertindak secara cepat dan tepat,
mengusut secara tuntas tindakan terorisme dan kekerasan belakangan ini,
terkhusus penyerangan bom bunuh diri di beberapa gereja dan Polrestabes Surabaya
hingga ke akar-akarnya serta melakukan proses penegakan hukum yang tegas kepada
pelaku dan semua kelompok yang terlibat. Olehnya, kami memberikan dukungan
moral bagi kepolisian Republik Indonesia dalam melaksanakan tugas secara
profesional berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Keenam, GAMKI mendesak pemerintah dan DPR RI agar segera merampungkan
pembahasan serta mengesahkan RUU Anti Terorisme dengan pengutamaan pada sistem
deteksi dini atau pencegahan yang lebih efektif serta sanksi pidana yang berat
bagi para pelaku teror. payung hukum ini sangat penting dan mendesak agar
menjadi pegangan bagi aparat keamanan dalam melaksanakan tugasnya dengan baik.
Ketujuh, GAMKI mengajak masyakarat terkhusus basudara di Maluku untuk
bersama-sama memerangi terorisme, memerangi radikalisme dan ujaran kebencian
serta provokasi SARA sebagai musuh bersama. Bijak dalam menggunakan media
sosial, agar tidak semakin memperkeruh suasana.
Kedelapan, GAMKI menghimbau seluruh basudara di Maluku
agar tetap tenang, menjaga tali persaudaraan dan waspada terhadap upaya-upaya
memecah belah kehidupan sebagai sesama anak bangsa. Hal ini menjadi sangat
penting karena sebentar lagi basudara yang beragama Islam akan memasuki bulan
ramadhan, menjalankan ibadah puasa, sehingga kita semua sebagai orang basudara
wajib untuk mendukung terciptanya suasana yang nyaman, tenang dan penuh
kedamaian.
Kesembilan, GAMKI mengajak masyarakat untuk tunjukan
dan nyatakan bahwa kita berani, kita bersatu dan kuat sehingga kita akan
melawan terorisme, kekerasan, ujaran kebencian dan provokasi SARA hingga lenyap
dari persada nusantara.
Kesepuluh, GAMKI menyerukan kepada seluruh kader,
anggota GAMKI dan seluruh potensi Angkatan Muda (Pemuda) Kristen Indonesia,
agar tetap waspada dan berjaga-jaga di lingkungan masing-masing demi mendukung
keamanan dan kenyamanan jemaat dalam beribadah.
“Mengakhiri
seruan ini, kami memohon kiranya Tuhan menguatkan kami untuk mengampuni dan
memohon berkat bagi mereka-mereka yang terus mencelakai kami, karena kami
diajarkan untuk berlaku demikian, sesuai dengan Firman Tuhan “Kasihilah musuhmu
dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu” (Bandingkan Matius 5 : 44). Demikian
seruan ini kami buat dan sampaikan untuk menjadi perhatian bersama kita selaku
sesama anak bangsa. Semoga Tuhan memberkati negara dan bangsa Indonesia,” kata
mereka. (KT-Rls.01)
0 komentar:
Post a Comment