Piru, Kompas
Timur .Com
Proses
penyelesaian pembayaran lahan pengungsi dusun Mahua Desa sole, Kecamatan
Huamual Belakang Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku hingga kini belum
ada titik penyelesaian pembayaran oleh pihak Pemerintah Daerah Dalam hal BPBD Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi
Maluku
Sudah hampir dua
tahun terhitung april 2016 sampai dengan saat pembebasan lahan belum terbayar
lunas Pemerintah Daerah dalam hal ini oleh BPBD Kabupaten Seram Bagian Barat
dengan warga masyarakat pengungsi dusun Mahua, akan tetapi sampai saat ini
belum ada realisasi nyata di lapangan.
Dengan Hadirnya
Bupati Seram Bagian Barat yang baru sampai
hari ini anggaran pembebasan lokasi Pengungsi dusun Mahua Desa Sole kecamatana
Huamual belakang, atau lahan yang di janjikan oleh Pemerintah Daerah dalam hal
ini BPBD Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku sampai saat ini belum
terealisasi " Ungkap Sumber Yang Enggan Namanya Dipublikasi kepada Kompas
Timur Com Pekan Lalu di Piru.
" Dan
sampai kapan perhatian pemerintah Daerah kepada kami warga dusun mahua apalagi
Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Kase Bae SBB,Sementara kami di lokasi
pengungsian, selalu di intimidasi dan di tekan oleh pemilik lahan yang saat ini
ditempati kami warga mahua " Ungkapnya
Olehnya itu ,
Pemerintah Seram Bagian Barat Bupati Moh Yasin Payapo agar membuka mata untuk
melihat persoalan kami saat ini kami warga mahua hadapi, nasib kami warga dusun
mahua berada ditangan Bapak Bupati Seram Bagian Barat selaku pemangku
kepentingan diKabupaten ini.
Apalagi, Bupati
Seram Bagian Barat Moh Yasin Payapo sudah lakukan peninjauan lokasi dusun mahua
sebagai warga pengungsian , namun sampai saat ini belum ada respon baik dari
Bupati Seram Bagian Barat soal nasib warga dusun mahua yang hidup dengan beban
dan takut akan selalu dihantui dengan intimidasi pihak pemilik lahan,ini
penderitaan apakah Bapak Bupati hanya diamkan dan lihat warganya menderita
terus sebagai warga pengungsian.
Menurutnya ,
Bupati Seram Bagian Barat Moh Yasin Payapo jangan bawahkan persoalan ini
dibawah ke ranah politik, kami warga tidak mahu untuk dipolitisasi dengan
persoalan ini, kami sudah cukup menderita dan selalu dibawah tekanan
intimidasi, Apakah Bapak Bupati hanya dan tutup mata melihat kami warga mahua
terus menderita dan hidup tidak tenang"katanya
Kami Warga dusun
Mahua selaku pengungsi, agar secepatnya harus diselesaikan, karena setiap saat
kami selaku warga pengungsi di intimidasi oleh pemilik laha, dan kami berharap
pula agar secepatnya pemerintah Daerah Seram Bagian Barat dalam hal ini Bupati
Moh Yasin Payapo agar secepatnya sesuai dengan apa yang bapak Katakan saat
berkunjung ke tempat pengusian kami dusun Mahua Desa Soleh Kecamatan Huamual
Belakang Kab Seram Bagian Barat Provinsi Maluku. " Tegasnya.
Persoalan lahan
dusun mahua yang ditempati oleh warga
pengungsian bencana banjir dusun jawasakti
desa soleh kecamatan huamual belakang belum kunjung diselesaikan oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Seram Bagian Barat dalam hal ini pembayaran
pelunasan lahan pemilik tanah itu sendiri.
Nasib warga
dusun mahua yang menempati lahan yang saat ini belum dilunasi oleh pemerintah
daerah melalui badan penanggulangan bencana daerah kini mengeluh dan merenungkan nasib mereka
kedepan jika pemilik lahan mengusir warga dusun mahua dari lahan miliknya yang
sampai saat ini belum terlunaskan" Ungkap Maaruf Tomia Kepada Kompas Timur
.Com Beberapa Waktu Lalu
Maaruf
menambahkan Dengan optimisnya warga dusun mahua untuk menjalani kehidupan di
pengusian mereka di perhadapkan dengan
sebuah problem yang sudah hampir dua tahun tidak diselesaikan oleh Pemerintah
Daerah setempat.
" Selaku
angggota DPRD SBB dari partai PKB merasakan bagaimana sakitnya, bagaimana perihnya perasaan mereka terhadap
perlakuan pemerintah daerah terhadap pengusian dusun jawa sakti yang berada di
dusun mahua yang sampai dengan hari ini tidak dapat menyelesaikan pembebasan
lahan para pengungsi mahua.
Itulah yang
dirasakannya pada saat menghadiri acara Isra Miraj dengan para warga
pengungsian dusun mahua desa soleh Kecamatan Huamual Belakang Kabupaten Seram
Bagian Barat" Tutur Maaruf.
Olehnya itu ,
Pemerintah Daerah Bupati Moh Yasin Payapo tidak boleh menutup mata dengan apa
yang saat ini terjadi pada warga dusun mahuan ,apalagi Bupati SBB sudah
berkunjung ke tempat pengungsian mahua sampai saat ini belum juga ada hasilnya
Lanjut Politisi
PKB Seram Bagian Barat Padahal DPRD SBB mengatakan Kami DPRD sudah menganggarkan anggarannya pada saat pembahasan APBD tahun 2018 ini dan
ini butuh kebijakan Bupati Seram Bagian Barat Provinsi Maluku jangan menutup
mata agar supaya mereka keluar dari persoalan ini.
Dan jujur saja
mereka para pengungsian dusun mahua mereka diintimidasi oleh pemilik tanah
karena memang sudah cukup lama dijanjikan oleh pmerintah daerah olehnya itu
pemerintah Daerah Dalam Ini Bupati Seram Bagian Barat Moh Yasin Payapo dan OPD
terkait tidak boleh tutup mata ini haruslah menjadi perhatian Pemerintah Daerah
setempat " Kata Tomia
Untuk kebutuhan
hidup para warga dusun mahua sudah berjalan dengan baik ,sudah berkebun
sebagaimana mereka beraktivitas namun satun hal yang mereka masih trauma
adalah pembebasan lahan yang saat ini
belum dibayar lunas oleh Pemerintah Daerah setempat kepada pemilik lahan dan
ini sudah ada kesepakatan dan sudah dianggarkan dalam APBD tahun 2018"
Tutup Tomia. ( KT-MFS)
0 komentar:
Post a Comment