Bula, SBT – Kompastimur.com
Hujan deras yang
mengguyur wilayah Kota Bula Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), menyebabkan
banjir di beberapa titik. Salah satunya SD Inpres Sesar Kecamatan Bula, Sabtu
(05/05/2018).
Berdasarkan
informasi yang diterima, di lokasi SD Inpres Sesar terendam banjir akibat
luapan air dari sungai di seputaran Desa itu. Terendamnya sekolah tersebut
terjadi sejak jumad (04/05) malam hingga Sabtu (04/05) ketinggian air mencapai
selutut orang dewasa. Para guru dan puluhan siswa mengevakuasi sejumlah peralatan
dan buku yang tergenang. Bahkan, air juga meluber ke jalan raya.
Kendati terendam
banjir, proses kegiatan belajar mengajar tetap berjalan dan puluhan siswa
tersebut tetap semangat.
Salah satu staf
Dinas Pendidikan Kabupaten SBT, Datu Karamah Siwasiwan saat meninjau lokasi
Ujian Nasional 2018 tingkat SD bersama Kadis Pendidikan SBT Achmat Rumaratu,
mengaku prihatin dengan terendamnya SD Inpres Sesar tersebut.
Sebab, sejak
terendamnya wilayah itu, pihak pemerintah melalui Dinas terkait yakni Pekerjaan
Umum (PU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) diminta untuk
secepatnya menangani masalah tersebut.
“Sayang sekali
anak-anak terkendala menuntut ilmu akibat banjir, mudah – mudahan pemerintah
melalui dinas terkait dapat meninjau keadaan ini dan harapan kami pemerintah
dapat mencari solusi soal banjir di
daerah sini bukan saja di sekolah ini akan tetapi di seluruh desa ini,”
pungakas Siwasiwan memprihatin.
Dikatakan
Siwasiwan, Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas PU dan Bencana Alam jangan
menutup mata soal kondisi yang di alami di sekolah itu.
"Lingkungan
seperti begini apa lagi lingkungan sekolah. Masyarakat desa sesar saat ini
resah melihan kondisi yang di alami anak-anak mereka saat ke sekolah di waktu
pagi. Setiap kali datang hujan sudah pasti anak-anak di SD Inpres Sesar proses
belajarnya terganggu di sekolah, kadang anak-anak di suruh pulang oleh
guru-guru karena ruang kelas tidak dapat di pergunakan sebab semua ruangan
terendam air," kata Siwasiwan.
Peluapan air dari belakan desa sesar setiap
hujan luapan air itu mengalir masuk kedalam lingkungan sekolah dan langsung
masuk di dalam ruangan kelas yang di mana tempat proses belajar mengajar
berlangsung.
"Sangat di sesalkan lagi adalh,
lingkungan ini tidak jauh dari jalan umum, yang di mana setiap hari para
pejabat dan pengambil kebijakan di daerah ini melewatinya," kesal
Siwasiwan.
Akibat banjir yang melanda sekolah tersebut
para siswa yang tengah mengikuti pelaksanakan Ujian Nasional (UN ) yang secara
nasional berakhir pada Sabtu, (03/05/2018). Pada SD Inpres Sesar terpaksa apel
pagi untuk masuk ruangan (UN) di rabat depan sekolah. Akibat banjir tersebut
pula banyak sekali buku-buku terendam air, padahal dengan buku itulah para
siswa mudah belajar dan menerima ilmu dari guru-guru mereka.
"Dinas
pendidikan hanya bisa melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya untuk jalanya ujian walaupun kondisi lingkungan
sekolah seperti ini. Kami berharapkan Dinas PU dan Bencana Alam bisa secepatnya
menangani dan menyelesaikan persoalan
ini. Karena kalau bukan kita lalu siapa lagi yang bisa menyelesaikan keresahan
masyarakat desa sesar, terutama guru dan siswa/siswi kita di SD Inpres Sesar
kecamatan Bula," harap Siwasiwan.
Sementara itu
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten SBT Achmat Rumaratu, saat meninjau lokasi
sekolah tersebut mengatakan banjir akibat luapan air di belakang pemukiman
rumah warga desa sesar. Tidak hanya halaman, banjir juga merendam ruang
belajar.
"Walaupun
banjir ujian tetap berlangsung. Saya bersama tim juga turun ke lapangan untuk
melihat kondisi sekolah secara langsung yang menjadi perhatian bagi kita semua
guna menyelesaikan persoalan ini," kata Rumaratu saat meninjau lokasi
banjir.
Rumaratu terus
berkoordinasi memantau kondisi banjir. Sebab banjir berpotensi mengganggu
pelaksanaan ujian akhir tingkat SD yang berlangsung mulai Kamis, 2 Mei 2018
hingga 5 Mei 2018.
Rumaratu
mengatakan sebelumnya dari dinas pendidikan SBT menyiapkan beberapa skenario
untuk menghadapi banjir saat ujian nanti. Misalnya, meminjam ruangan di sekolah
lain. Hal ini di rencanakan sebelumnya karena di kwatirkan hujan di kota bula
khususnya semakin parah dalam dua bulan terakhir ini.
"Intinya
pelaksanaan ujian dari hari pertama hingga selesai tadi Sabtu, (05/05) tidak
terganggu karena sebelumnya kami sudah berupaya menyusun skenario dalam
menghadapi hal-hal seperti banjir ini, bagaimana pun caranya kami tetap jalankan
tugas negara," kata Rumaratu.
Banjir juga
merendam ratusan rumah warga. Tinggi banjir mencapai lutut kaki orang dewasa.
Akibat banjir di sekolah itu dinas pendidikan SBT akan melakukan koordinasi
dengan pemerintah dan dinas terkait dalam rangka penanganan banjir yang hampir
setiap tahun melanda wilayah Ibu Kota Kabupate SBT Provinsi ini. (KT-Rls)
0 komentar:
Post a Comment