Bula, SBT- Kompastimur.com
Puluhan Pelajar
SMP Negeri 2 Seram Timur (Sertim), Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) pada Ujian
Sekolah (US) di bentuk dalam pergelaran seni tari lokal daerah Senin (02/04). Kegiatan
aksi itu dilaksanakan dalam rangka ujian praktik seni dan budaya. Ada dua
pergelaran yang ditampilkan para siswa. Yakni tari Susula dan tari Cakalele.
Suasana sekolah pun terasa semarak.
Sejak pukul
08.00 para pelajar bersiap-siap tampil. Mereka harus tampil dalam satu
kelompok. Satu kelompok terdiri atas empat hingga belasan orang. Nah,
penampilan antarkelompok tersebut harus berbeda. ’’Anak-anak itu jauh-jauh hari
mempersiapkannya,’’ ujar Kepala Sekolah
SMPN 2 Sertim Anjas Rumakabis Waka kepada media ini.
Persiapan mereka
tampak total. Mulai cara berpakaian, cara penampilan serta perlengkapan
penunjang penampilan lainnya. Dengan berkelompok, mereka pun terlatih untuk
bekerja sama dan berkoordinasi
Ada pembelajaran
tentang pembagian tugas di dalamnya. ’’Mereka latihan manajemen tim,’’ kata
pria yang akrab disapa Bang Anjas tersebut.
Tidak kalah
penting, mereka juga harus menampilkan tarian yang berbeda antara satu kelompok
dan kelompok lainnya. Selain dalam satu kelompok, latihan koordinasi dilakukan dengan
kelompok lain yang lebih banyak. Dengan begitu, pikiran inovatif dan kreatif
pun akan muncul untuk memikirkan cara agar bisa tampil unik serta menarik.
"Anak-anak menampilkan tarian lokal khas Bumi
Ita Wotu Nusa seperti tari Susula dan Cakalele,’’ paparnya.
Menurut
Rumakabis, para siswa memang harus total. Tidak boleh tampil apa adanya. Sebab,
guru akan memberikan penilaian. Semakin total dan kompak dalam menunjang,
nilainya tentu akan semakin tinggi.
Dikatakan
Rumakabis, Pada tahapan ujian sekolah tersebut tiga mata pelajaran di berikan
kewenangan langsung oleh pihak selolah untuk melakukan ujuan sekolah
berdasarkan kurikulum yang berlaku dan di berikan kewenangan bagi setiap
lembaga sekolah yang bersangkutan.
"Pada ujian
sekolah SMPN 2 Sertim tahun ajaran 2017/2018 kali ini kami melaksanakannya
dalam bentuk praktek yakni praktek tarian adat yang menjadi kebanggaan besar
bagi kita semua yang tinggal di Bumi Ita Wotu Nusa ini," terangnya.
Ditambahkan
Rumakabis, Ujian hari pertama dimulai dengan mata pelajaran SBK, para peserta
ujian menampilkan tarian adat yang di prioritaskan oleh pihak sekolah guna
menunjang nilai mereka nantinya.
"Para siswa
ujian, kami memberikan mereka praktek tarian daerah ini agar mereka tidak lupa
akan budaya mereka yang sesungguhnya dua tarian yang di peragakan diantaranya
yang dikenal dengan tari Susula dan Cakalele dengan kegiatan seperti ini siswa
diharaplan selain menguasai ilmu pengetahuan sesuai dengan perkembangan zaman,
siswa dituntut pula untuk menjaga dan melestarikan budaya kearifan lokal yang
menjadi khasana setiap daerah," tutup Rumakabis. (KT-Rls)
0 komentar:
Post a Comment