Piru, Kompas Timur.com
Drs.Hi.Latua Ketua Wilayah PD Muhammadiyah Provinsi
Maluku dinilai terkesan tak taati aturan dan mekanisme yang sudah diatur oleh
AD / ART PD Muhammadiyah dengan menunjuk secara langsung Burhan Tubaka sebagai
Ketua PD Muhammadiyah Kabupaten Seram Barat (SBB) tanpa lakukan Musyawarah
Daerah.
Latua
dinilai tak taat aturan dan melanggar AD / ART Muhammadiyah, serta sudah
melakukan satu kebohongan dengan menetapkan Burhan Tubaka sebagai Ketua dan dirinya
(Abu Silawane) Sendiri selaku wakil ketua PD Muhammadiyah Kabupaten SBB tanpa
melalukan musyawarah daerah ( Musda)
“ Ini tidak sesuai prosedur, tanpa MUSDA ketua
Wilayah Menetapkan Burhan Tubaka sebagai ketua terpilih, sementara Saya
terpilih sebagai ketua pada saat musyawarah daerah oleh wilayah tanpa kejelasan
menempatkan posisi saya sebagai Wakil ketua ini sangatlah aneh," Ungkap
Abu Silawane Kepada KompasTimur.Com Sabtu (14/4).
Silawane mengungkapkan dirinyalah yang terpilih
sebagai Ketua PD Muhammadiyah SBB terpilih bukan Burhan Tubaka.
“Saya terpilih berdasarkan musyawarah daerah yang
berlangsung didusun Ani Desa Lokki Kecamatan Huamual Kab SBB, Sedangkan Burhan
Tubaka terpilih tanpa adanya Musda, kalau memang Burhan Tubaka terpilih secara
musyawarah dimana dilakukan pemilihan secara musyawarah itu dan kapan dilakukan
musda itu." tanya Silawane.
Menurut Silawane, dirinya tidak berambisi untuk
mencari kedudukan di Muhammadiyah, namun ia ingin sampaikan kepada ketua
wilayah harus taat dan patuhi mekanisme serta aturan AD / ART Muhammadiyah yang
ada bukan sebaliknya melanggarnya.
" Keterlibatan saya dalam ajang Musda PD
Muhammadiyah SBB karna di rekomendasi oleh beberapa Ortom-Ortom Muhammadiyah dan
PCM, Intinya Ketua Wilayah Muhammadiyah Maluku belum Secara Resmi Menjawab Hasil
Musda PD Muhammadiyah SBB Tahun 2017,
tiba tiba ketua Wilayah Menetapkan saudara Burhan Tubaka sebagai ketua PDM SBB
terpilih dan saya sendiri selaku wakil ketuanya,” ucapnya kesal.
Dirinya juga
mempertanyakan tentang Musyawarah untuk mufakat yang di lakukan oleh ketua
wilayah Muhammadiyah Maluku di Gedung Dakwah Muhammadiyah jalan permi Ambon.
Bagimana yang dilakukan di ambon, apakah itu cuman
akal-akalan saja?" ungkapnya penuh tanya..
Salawane berharap Ketua Wilayah Muhammadiyah mau
menghormati apa yg namanya musyawarah , dan mau menaati Mekanisme yg telah di
atur dalam AD/ ART MUHAMMADIYAH bukan terkesan tak paham aturan dan mekanisme
AD / ART itu sendiri. ( KT-MFS)
0 komentar:
Post a Comment