Malra, Kompastimur.com
Plt. Bupati
Maluku Tenggara Drs. Semmi. Risambessy, MM membuka Kegiatan Rapat Anggota Tahunan (RAT)
IX Koperasi Tani Nelayan (KOPTANEL) "ELOMEL" Tahun Buku 2017 di
lokasi Pasar Tradisional Jab Faan, Ohoi Faan, Kecamatan Kei Kecil Kabupaten Maluku
Tenggara Senin, (09/04).
Turut hadir
Pimpinan PT. KCN dan Rombongan Investor dari Jakarta, Forum Komunikasi Pimpinan
Daerah, Asisten Perekonomian dan SDA SETDA. Kabupaten Maluku Tenggara, Pimpinan
Organisasi Perangkat Daerah terkait (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu, Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Dinas
Perindustrian dan Perdagangan), Rat Jab Faan (Raja Faan), para Kepala Ohoi
serta masyarakat yang tergabung dalam kelompok Tani Nelayan tersebut sebagai
peserta yang berjumlah 100 orang terdiri dari 47 petani budidaya Ohoi Warbal,
31 petani budidaya Ohoi Letvuan, 20 petani budidaya Ohoi Evu dan 2 petani
budidaya Ohoi Sathean.
Kegiatan ini
juga diselingi dengan Penyerahan Dana Laut oleh Investor melalui Koperasi
kepada para Anggota yang difasilitasi oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu yang memfasilitasi PT. KCN dan para Investor dalam menjalin
kemitraan dengan KOPTANEL ELOMEL guna Peningkatan produksi rumput laut kering
dalam rangka peningkatan iklim investasi penanaman modal di Kabupaten Maluku
Tenggara.
Dalam
sambutannya, Plt. Bupati menyampaikan agar masyarakat harus mendukung
Pemerintah Daerah yakni Dinas terkait dan para Investor dalam hal penyiapan
lahan sebagai tempat budidaya rumput laut terutama daerah di pinggiran pantai.
“Investor mau
bekerja sama apabila tidak ada masalah,” ujar Risambessy.
Dalam proses
budidaya rumput laut ini, Direktur Utama Dana Laut, Niko Ardiansyah menjelaskan
bahwa mereka menyediakan bantuan modal sebesar 10 milyar kepada kelompok tani
nelayan, namun diharapkan agar penggunaannya harus tepat sasaran.
Lanjutnya
bahwa, mereka sangat membutuhkan
keseriusan dan totalitas dari kelompok tani nelayan tersebut dalam mengelola
dana awal yang akan diberikan. Mereka bukan hanya baru tiba di wilayah ini,
akan tetapi sudah sering mengunjungi bahkan melihat langsung budidaya kelompok
tani nelayan ketika berada di laut.
“Budidayanya
sering mengalami hambatan penyebabnya yaitu karena pengaruh alam terkena hama
dan kurang adanya perhatian untuk merawat rumput laut tersebut di mana produksi
rumput laut per musim tanam (45 hari),” ungkapnya.
Dirinya
berjanji, akan mengusahakan produksi rumput laut bukan lagi berskala lokal
namun berskala internasional.
“Tentunya
harapan dari penyelenggara sebagai hasil dari kegiatan tersebut adalah
terjalinnya kemitraan yang baik antara KOPTANEL ELOMEL dengan PT. KCN,”
ucapnya.
Menurutnya, investasi
yang dilakukan akan meningkat jika support dengan bantuan modal untuk membeli
fasilitas pendukung budidaya rumput laut, meningkatnya produksi rumput laut
kering dan ketersediaan pasar, kepastian harga (stabilitas harga) dan
memperoleh kemudahan pinjaman modal dari koperasi dengan meningkatnya investasi
akan berpengaruh pada terciptanya lapangan kerja, meningkatnya daya beli
masyarakat dan mengurangi angka kemiskinan dan penggangguran, serta tentunya
dengan meningkatkan kesejahteraan
anggota yang merupakan bagian dari masyarakat maka juga akan mengurangi
masalah-masalah sosial. (KT-Rls)
0 komentar:
Post a Comment