Tomohon, Kompastimur.com
Walikota Tomohon Jimmy Feidy Eman, SE Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak Arist Merdeka Surait, Kepala
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tomohon Dr. Dolvin Karwur, Ketua Lembaga
Perlindungan Anak (LPA) Kota Tomohon Joice Worortikan, Dewan Pembuna LPA
Propinsi Sulawesi Utara Aryanti Baramuli Putri, Ketua LPA Sulut Jull
Takaliuang, pegiat Perlindungan Anak dan Perempuan Jolanda Kalontang dihadapan
ratusan anak-anak SD dan SMP, Guru, Lurah dan Camat kemarin Rabu 11/04 di
Gedung Dinas Pendidikan Kota Tomohon
Meniup Peluit Panggilan Darurat
Anak Indonesia menandai dimulainya Kampanye Tomohon Bebas Kekerasan Terhadap
Anak.
Dihadapan ratusan anak-anak peserta didik,
guru, lurah dan Camat, Walikota Tomohon
menyampaikan pesan moral bahwa senyum anak-anak adalah senyum orangtua. Oleh
sebab itu mari dan mari kita jaga dan lindungi anak kita baik dirumah disekokah
maupun diruang publik dari segala bentuk kekerasan, penganiayaan dan
eksploitasi anak. Mari kita cipta dan tumbuhkan setiap kelurahan dan rumah di
kota Tomohon ramah dan layak bagi anak. Jika Tomohon sudah mendapat predikat
Kota Bunga dan Kota Religius sebelumnya, dengan dimulainyanya Kampanye Sejuta
Peluit untuk Anak Indonesia hari ini, ayo kita satukan tekat untuk menjadikan
Tomohon sebagai kota Layak bagi Anak, demikian ajakan dan pesan moral disampaikan
Walikota Tomohon dengan ditandai meniup Peluit "Emergency Call for Child Abuse"
berulang-ulang.
Joice Worotikan
selaku Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kota Tomohon dalam laporannya
menyampaikan bahwa LPA Kota Tomohon Bersama Pemerintah Kota Tomohon terus menerus mendorong partisipasi anak-anak
dan masyarakat untuk menjadikan Rumah dan Kota Tomohon Bebas dari berbagai
Kekerasan Terhadap Anak. Sebagai langkah
melibatkan anak dalam berbagai kegiatan LPA Kota Tomohon bersama Dinas
Pendidikan Tomohon sepanjang April hingga Agustus 2018 akan menyelenggarakan rangkaian kegiatan
mulai dari Lomba Kelurahan Layak Anak,
Lomba Pidato dan Orasi Anak , Jambore Forum Anak Tomohon, yang akan dilakukan sepanjang bulan Agustus bersamaan dengan peringatan Hari Anak
Nasional 2018 yang akan diakhiri pada Hari HUT Republik Indonesia 2018.
Arist Merdeka Sirait selaku Ketua Umum Komnas
Perlindungan Anak yang ikut hadir dalam acara Launching Kampanye Sejuta Peluit
Panggilan Darurat Terhadap ancaman kekerasan
Anak, meminta kepada semua
orangtua, guru untuk membekali anak dengan peluit sebagai alat bagi anak untuk
melawan kekerasan dan ancaman kekerasan baik yang dilakukan dilingkungan rumah,
sekolah dan ditempat bermain anak. Bagi anak-anak yang merasa terancam keselamatannya anak bisa langsung meniup
peluit sekuat tenaga sebagai oeringatan dini.
Dirumah juga
anak bisa menjadi wasit dengan meniup peluit jika ayah dan ibu bertengkar atau
mungkin juga melakukan kekerasan. Prikik!! untuk kekerasan. Demikian juga jika
terjadi di lingkungan sekolah, demikian disampaikan Arist Merdeka Sirait dalam
sessi sosialisasi Sejuta Peluit Emergency Call untuk Ancaman Kekerasan Terhadap
Anak.
Arist
menambahkan, acara serupa juga akan dikakukan di Minahasa Selatan, Minahasa Utara demikian juga di Kota Bitung
dirangkai dengan acara pelantikan LPA dimasing-masing kota dan Kabupate. Secara
keseluruhan, Komnas Perlindungan Anak yang selalu ada san hadir untuk anak
Indonesia bersama seluruh LPA di Sulut bertekat menjadikan Sulawesi Utara Ramah
dan Layak Bagi Anak. Bebaskan Anak dari Kekerasan Sekarang Juga!. (KT-Rls)
0 komentar:
Post a Comment