Piru, Kompas
Timur.Com
Simulasi
Penanggulangan Bencana yang digelar oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah
(BPBD) Kabupaten Seram Bagian Barat yang bekerjasama dengan Polres Seram Bagian
Barat, Satuan Pelopor Brimob Kompi C Seram Bagian Barat, Pihak Sekolah Dasar
Negeri 1 dan SD Negeri 2 Piru. sekaligus memperingati Hari Kesiapsiagaan
Bencana pada tanggal 26 April 2018 dengan tema Siap Untuk Selamat.
Wakil Bupati Seram Bagian Barat Timotius
Akerina,SE,M.Si, yang didampingi asisten II Setda SBB Ir.Rahadji Sagadji,MT,
Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Drs. Archiles A. Siahaya, AJ.AK, pimpinan
Organisasi Perangkat Daerah lingkup Pemerintah Kabupaten SBB serta para tokoh
keagamaan.
Wakil Bupati SBB
Timotius Akerina dalam sambutannya mengatakan, bencana merupakan kondisi yang
tidak dapat di tebak dan dihindari oleh manusia yang hidup di atas muka bumi,
olehnya dengan memperingati hari kesiapsiagaan bencana secara serempak nasional
di lakukan di seluruh wilayah Indonesia termaksut di Kabupaten Seram Bagian
Barat saat ini.
"Simulasi
ini juga sangat membantu masyarakat agar mengantisipasi bencana yang yang
menimpa kita, namun selaku mahluk hidup hanya bisa ikhtiar sewaktu bencana
melanda kita " Ungkapnya
Ditambahkannya
Untuk itu Selaku pemerintah daerah Kabupaten SBB dengan adanya kegiatan
simulasi tersebut sangat mendukung penuh tercapainya kegiatan di maksud dengan
bekerja sama BPBD, kepolisian dan TNI serta stekholder terkait dalam
pembentukan tim evakuasi penanganan bencana terutama bencana alam seperti halnya
Gempa Bumi , Banjir dan lain – lainnya yang dapat menyebabkan hilangnya nyawa
seseorang " Paparnya.
Kepala seksi penanggulangan bencana Daerah Kab
SBB Yohanes Manuputy S,Sos menurutnya, simulasi yang di gelar hari ini adalah
untuk memperingati hari kesiap siagaan bencana alam yang secara nasional
digelar diseluruh wilayah Indonesia terutamanya di Kabupaten Seram Bagian Barat
dan ini di sampaikan secara resmi oleh mentri dalam negeri untuk memperingati
hut hari kesiap siagaan tersebut jelasnya.
Lanjutnya ,
tujuan dari pada kegiatan ini sendiri untuk mengajak masyarakat dalam
mengantisipasi setiap bencana yang akan datang tanpa kita ketahui, pasalnya
bencana yang sering datang melanda masyarakat
tidak dapat di tebak oleh manusia itu sendiri bahkan hadirnya bencana
secara tiba – tiba" jelasnya.
Dalam simulasi
ini juga kita lebih terfokus pada penanganan gempa bumi dengan melibatkan pihak
TNI / Polri yang menjadi target utama dalam simulasi kali ini ialah usia anak
yang masih berada di bangku sekolah dasar,SMP dan juga tingkatan SMA atau
sederajat yang sering kita jumpai terjadinya kepanikan saat berlangsungnya
gempa bumi" tutupnya. (KT-MFS)
0 komentar:
Post a Comment