Bula SBT-Kompastimur.com
Dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas rapat
daerah dalam melaksanakan kegiatan Sistem Kewaspadaan Pangan dan Gizi, Badan
Ketahanan Pangan Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT)
menyelenggarakan Penguatan Kapasitas Analisis Sistem Kewaspadaan Pangan dan
Gizi (SKPG) Se-Provinsi Maluku di Gedung Serbaguna Dinas Kesehatan
Kabupaten SBT pada Selasa, (10/04/18).
Fachri Husni
Alkatiri Wakil Bupati SBT membuka secara resmi Pertemuan Analisis Akses
Pangan, Analisis Sistim Kewaspadaan
Pangan Dan Gizi, Tingkat Provinsi Maluku.
Kegiatan
tersebut diselenggarakan oleh dinas ketahanan pangan Kabupaten SBT, bekerja
sama dengan dinas ketahanan pangan Provinsi Maluku kegiatan tersebut dihadiri
oleh Pimpinan dan Anggota DPRD Kabupaten SBT, Kapolres SBT, Kepala Dinas dan
Pejabat Eselon III dan IV Lingkup Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Maluku,
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kab Malteng, Buru, Kota Tual, MBD, MTB. SBB, Para
Staf Ahli Bupati dan Pimpinan Organisasi Perangkat Daerah dalam Lingkup
Pemerintah Kabupaten SBT.
Dalam sambutanya, Wakil Bupati Fachri Husni
Alkatiry menyampaikan pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan oleh BKP SBT tersebut.
“Atas Nama Bupati Seram Bagian Timur Saya Menyambut Baik
Dan Memberi Apresiasi Yang Sungguh Atas Pelaksanakan kegiatan pertemuan ini
guna peningkatan kapasitas Aparat di masing-masing Kabupaten/Kota seprovinsi
Maluku” kata Alkatiry.
Dikatakanya,
Pembangunan Ketahanan Pangan memerlukan penanganan secara terintegrasi dan
saling bersinergi antar sektor/sub sektor, kemampuan kita sebagai Aparatur
Pemerintah sangat dituntut untuk selalu peka terhadap segala kondisi yang
terjadi.
"Oleh sebab
itu diperlukan upaya yang terarah dalam mewujudkan target capaian Pembangunan
Ketahanan Pangan dan meningkatnya Diversifikasi Pangan dari tahun ke tahun dan
menurunnya daerah Rawan Pangan” pungkasnya.
Lanjut Alkatiry, SKPG merupakan suatu sistem
pendeteksian secara dini dalam pengelolaan informasi tentang situasi pangan dan
gizi masyarakat.
"Analisis SKPG ini telah menjadi tugas
pemerintah daerah, hingga bisa menghasilkan data dasar dalam perencanaan, penentuan
kebijakan, koordinasi pelaksanaan program dan kegiatan penanggulangan kerawanan
pangan dan gizi daerah. Diharapkan melalui berbagai upaya pembangunan ketahanan
pangan di daerah, maka potensi kerawanan pangan dan gizi buruk dapat diatasi
dengan baik" harapnya.
Pada kesempatan
yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten SBT Mirna Derlen, saat di
wawancarai wartawan menyampaikan bahwa pertemuan analisis akses pangan dan
analisis sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG) ini adalah pertemuan yang
penting dan strategis, dalam rangka meningkatkan kapasitas SDM, memperluas
wawasan serta meningkatkan pemahaman dan kesamaan persepsi mengenai peningkatan
situasi akses pangan maupun analisi sistem kewaspadaan pangan dan gizi dalam
mencapai ketehanan pangan yang lebih baik.
"Kalau kegiatan ini di lakukan di
Kabupaten lain pasti kita hanya terbatas hanya tiga sampai empat orang yang
bisa mengikuti kegiatan ini, tapi kegiatan ini di selenggarakan di SBT otomatis
sebagian besar baik pesertanya yang sudah di tentukan empat orang dan seluruh
SDM yang ada di Dinas dapat mengikuti kegiatan ini" kata Derlen.
Kegiatan tersebut guna meningkatkan kapasitas
pikiran staf Dinas Ketahanan Pangan sehingga dapat melakukan pendataan, dapat
menganalisis, dapat mencari informasi guna mencari konsep ketahanan pangan di
Daerah.
"Untuk
pangan lokal dikembalikan ke pasa apa yang kita miliki saat ini, jangan kita mengada adakan sesuatu yang belum
kita punya yang sudah biasa di konsumsi oleh masyarakat, yang sudah dimakan terbiasa
di masyarakat, yang kemudian menjadi
potensi dan peluang yang ada di kabupaten yang dia tumbuh dan muda ada tinggal
kita kembangkan dan di budidayakan yang pastinya adalah sagu sebagai makanan
pokok selain itu tepung sagu kita jadikan sebagai anega ragam makanan lokal di
daerah ini" harapnya. (KT-Rls)
0 komentar:
Post a Comment