Tual, Kompastimur.com
Nasib
naas menimpa Michael Roberth Manuhutu warga jalan Budi Utomo RT 004/RW 003,
Kelurahan Lodar El, Kecamatan Dullah Selatan, Kota Tual.
Ia
ditembak anggota Mako Brimob Tual Bripka Markus Manuhutu dengan pistol, Minggu
(18/3) malam di rumahnya sendiri. Belum diketahui motif penambakan hingga
menyebabkan korban meninggal dunia.
Menurut
penuturan saudara korban Jhon Manuhutu, kejadian ini berawal ketika pelaku
mendatangi rumah mereka dengan membawa minuman keras jenis sopi sebanyak dua
botol.
Pelaku
yang juga memiliki hubungan kerabat, memanggil korban untuk menenguk sopi,
namun korban bersembunyi.
Pelaku
kemudian pergi dan beberapa waktu berselang kembali lagi dan mengajak korban
minum sopi.
Karena
merasa pelaku sudah dua kali mencarinya, korban keluar rumah dan menemui
pelaku.
Pelaku kemudian mengajak korban menenguk sopi. Tapi korban sempat menolak dengan
alasan sedang sakit, tetapi pelaku terus memaksa sehingga akhirnya korban
mengikuti keinginannya.
“Menurut
kaka perempuan cerita pelaku datang dengan sopi dua botol. dia datang dua kali,
yang pertama dia panggil Michael. Tapi Michael sembunyi, kemudian dia pergi dan
kembali lagi membawa sopi dua botol, dia panggil Michael dan karena Michael
malu hati dia pikir ade laki-laki yang datang lalu mereka dua duduk
minum. Padahal saat itu Michael ada sakit tetapi Michael menolak tapi dia paksa
Michael untuk minum,”ungkap Jhon kepada wartawan di rumah duka, Senin (19/3)
malam.
Ia
menceritakan saat keduanya menenguk minuman keras ditemani kakak perempuan
korban sambil bercerita. Namun ketika kakak perempuannya beranjak ke dapur, tidak
lama kemudian terdengar bunyi tembakan.
“Waktu
kejadian dong dua sama-sama minum itu sekitar pukul 23.00-00.00 WIT, ditemani
kakak perempuan masih cerita sama-sama. Waktu kakak perempuan dia pigi ke dapur
seng lama pistol meletus bunyi tembakan,” terangnya.
Salah
satu ipar korban yang baru pulang ojek saat tiba di rumah melihat korban sudah
tergeletak bersimbah darah.
Melihat
hal itu, ia langsung memberitahukan kakak perempuan korban. Tak lama berselang
dari kejadian ini warga sekitar kemudian keluar dan mencari mobil untuk membawa
korban ke rumah sakit.
Setelah
mobil datang, pelaku yang masih berada di tempat kejadian langsung mengangkat
korban dan dibawa ke RSUD Karel Sadsuitubun Langgur untuk mendapat perawatan
medis.
Jhon
mengatakan saat dibawa korban masih hidup namun kondisinya kritis, karena
ditembak dari leher.
“Bagi
beta ini rencana pembunuhan dilihat dari tembakan pelurunya masuk dari leher
hingga belakang. Ini tembakan jarak dekat,” tuturnya.
Namun
nyawa korban tidak bisa tertolong dan menghembuskan nafas terakhir pada Senin
(19/3) sekitar pukul 12,50 WIT.
“Sebelum
kejadian itu, dia (pelaku) sudah todong beta pung ponakan dengan pistolnya, ini
Brimob bagaimana ini,” kesalnya.
Kendati
masih dalam suasana duka, Jhon berharap kasus ini harus diusut hingga tuntas,
bila perlu pelaku dipecat.
“Pelaku
harus di hukum bila perlu dipecat agar kejadian ini tidak terjadi lagi. Jangan
ada lagi Michael-Michael yang lain sehingga korbannya seperti begini agar tidak
terulang lagi,” sergahnya.
Sembari
menambahkan sesuai informasi yang diterima dari pihak kepolisian, korban sudah
dibawa ke Polda Maluku untuk diproses.
“Informasi
pelaku sudah dikirim ke Ambon. Prosesnya nanti disana. Katong akan dikawal
terus,” ujarnya.
Sementara
itu Kapolres Maluku Tenggara AKBP Indra Fadhillah Siregar saat dikonfirmasi melalui
telepon selulernya, tadi malam tidak berbicara banyak.
Perwira
dengan dua melati di pundaknya itu mengatakan sesuai instruksi untuk menjawab
kasus ini satu pintu melalui Kabid Humas Polda Maluku Kombes Muhammad Rum. (KT-06)
Pecatdan dihukum seberat beratnya...
ReplyDeletePecatdan dihukum seberat beratnya...
ReplyDelete