Namrole, Kompastimur.com
Wakil Bupati Buru
Selatan Buce Ayub Seleky mengatakan gereja harus mengambil peran dalam segala
aspek pembangunan yang ada di Kabupaten Buru Selatan (Bursel) maupun bangsa dan
negara.
Hal ini disampaikan
Seleky saat menyampaikan sambutanya dalam kegiatan Sidang Klasis Gereja
Protestan Maluku (GPM) ke 54 di Gereja Wae Fuhan Prangit Jemaat GPM Labuang,
Minggu, (18/03).
Seleky mengatakan
gereja dalam perannya selalu berorientasi pada nilai Theologi, sikap dan
perilaku umat, selalu merawat kearifan lokal sebagai perekat serta hidup rukun
dan damai menuju kesejahteraan umat.
“Kaitan antara gereja
dan Budaya sangat erat dan selalu dilihat dari beberapa aspek yakni Theolog,
sikap dan perilaku umat, selalu merawat kearifan lokal sebagai perekat serta
mampu menciptakan kehidupan masyarakat yang rukun dan damai. Hal-hal tersebut
sangat perlu di bina dalam lingkup gereja,” ungkap Seleky.
Gereja menurut
seleky, merupakan mitra pemerintah dalam menerapkan pembangunan dalam konteks
kai wait (adik-kakak).
Selain itu, Seleky
mengatakan sikap dan perilaku umat harus terus dijaga dalam melestarikan
kearifan lokal dan harus dijadikan sebagai perekat antar umat beragama di
kabupaten yang dipimpinnya bersama Bupati Bursel Tagop Sudarsono Soulissa.
“Dikota ini (Namrole)
tidak bisa dibilang relokasi lagi. Dikota ini hidup Salam, Sarane, Katolik,
Hindu dan Budha, orang yang belum punya agama, katong punya sudara-sudara yang
lain semua hidup sama-sama. Kae Salam Kae Sarani tetap kita Kai Wait (ale
salam, ale sarani tetap kita adik kakak). Rawat itu sebagai kekuatan kita,”
tegas Seleky.
Wakil Bupati dua
periode ini mengajak kepada seluruh warga jemaat agar selalu hidup rukun dan
damai dengan sesama kerna kehidupan yang rukun akan membawa berkat yang
berlimpa.
“Kalau sudah hidup
rukun itu Tuhan pasti buka tingkat-tingkat berkat,” ucapnya.
Ia menambahkan untuk
membangun Bursel ke arah yang lebih maju dan jemaat yang sejahtera harus memiliki
dua unsur yakni potensi sumber daya alam (SDA) dan Sumber daya Manusia (SDM)
yang unggul.
“Gereja dan
pekerbangan ekonomi untuk mensejahterakan jemaatnya memiliki indikator yang
mempengaruhi yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia. Tanah dan laut kita kaya tinggal bagaimana
kita mengelolahnya saja, dan untuk mengelolahnya kita harus memiliki sumber
daya manusia yang unggul. Kalau katong punya sumber daya manusia seng kuat
jangan katong bicara banyak, percuma.,” ujarnya.
Namun seleky
mengatakan untuk SDM Bursel saat ini tidak bisa di pandang sebelah mata, karena
salah satu yang menjadi bukti bahwa sumber daya manusia Bursel unggul adalah
dirinya bersama orang-orang Bursel lain yang memiliki peran penting dalam roda pemerintahan.
“SDM Bursel banyak,
ada Wakil Bupati, ada ketua dan wakil serta anggota DPRD, Kepala-kepala dinas, Pendeta
dan masih banyak lagi. Katong kurang apa?. Kita punya lengkap tinggal kita
mengaturya saja,”pungkasnya.
Sementara itu Wakil Ketua MPH
Sinode GPM Pdt. W. B. Pariama, S.Th dalam arahannya mengatakan dalam bersidang
nanti harus memperhatikan apa yang menjadi keputusan bersama saat MPL di Obi.
Selain itu
dirinya mengatakan persidagan klasis adalah momentum strategis
dan memberikan nilai bersama, namun terkadang dalam persidangan tidak melihat
dari aspek organisatoris sehingga nilai hakiki yaitu nilai spiritualitas terasa
hilang dibading nilai teologis.
“Dalam melakukan persidangan klasis ini, kita akan berbicara
aspek teologis, aspek ini akan semakin bermakna mengingat sidang merupakan
momentum pertanggungjawaban iman, untuk itu kita akan mengisi sidang klasis ini
dengan imaniah,”ujarnya.
Selain spritualitas, kata Pariama, dalam persidangan akan juga dibahas berbagai masalah diantaranya masalah sosial, baik itu pendidikan, kesehatan, kekerasan, Lingkungan, konflik antara desa dan lain sebagainya.
Selain spritualitas, kata Pariama, dalam persidangan akan juga dibahas berbagai masalah diantaranya masalah sosial, baik itu pendidikan, kesehatan, kekerasan, Lingkungan, konflik antara desa dan lain sebagainya.
Menutup sambutanya dirinya berterima kasih kepada seluruh
elemen yang turut membantu mensukseskan sidang klasis ke 54 tersebut.
Pantauan media ini, pembukaan sidang klasis ke 54 Daerah Buru
Selatan di buka oleh Wakil Ketua MPH GPM ditandai dengan pemukulan gong di
saksikan oleh pendeta sekabupaten Bursel dan warga jemaat serta tamu undangn
yang hadir. (KT-02)
0 komentar:
Post a Comment