Ambon, Kompastimur.com
Pemilihan
Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku akan segera dilangsungkan pada 27 Juni 2018
mendatang. Para pasangan calon hingga kini masih menjalankan proses kampanye
dialogis sebagaimana yang telah dijadwalkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU)
Maluku.
Seiring
jalannya proses kampanye dialogis oleh pasangan calon, berbagai lembaga survey
juga ikut gencar melakukan survey terkait perkembangan terkini tiga pasangan
calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku yang saat ini menjalani proses kampanye
dialogis, yakni pasangan Said Assagaff-Andreas Rentanubun (SANTUN), Murad
Ismail-Barnabas Orno (BAILEO) dan Herman Adrian Koedoeboen-Abdullah Vanath
(HEBAT).
Media
Survei dan Strategi (MSS) yang baru saja merilis perkembangan terakhir, terkait
dengan elektabilitas tiga pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku.
Dimana hasil temuan tersebut, MSS menyebutkan bahwa pasangan calon Said
Assagaff dan calon wakilnya Anderias Rentanubun hingga kini masih berada pada
posisi teratas dibandingkan dengan dua rivalitas politiknya di Pilgub Maluku.
Berdasarkan
data elekatbilitas yang disampaikan MSS kepada Kompastimur.com Minggu 25 Maret
2018, Assagaff-Anderis bertengger di angka 41.50 persen, Herman Adrian
Koedoeboen-Abdullah Vanath 25.00 persen dan berada diposisi terakhir Murad
Ismail-Barnabas Orno 13.40 persen. Dari hasil publik yang tidak menjawab
sebesar 20.10 persen.
Sementara
tingkat pengenalan masyarakat, Pasangan SANTUN berada di angka 85.10 persen,
krmudian dua pasang calon pesaingnya dengan angka rata-rata 60 persen sekian.
“Dari sisi kinerja incumbent, masyarakat sangat menyukasi kinerja Assagaff
dengan presentase 67.93 persen serta tingkat keberhasilan 69.30 persen,” ujar
Direktur MSS, Husain Marasabessy.
Husain
mengungkapkan, pada sisi keamanan, pendidikan, pelayanan kesehatan,
transportasi darat hingga infrastruktur pembangunan jalan, tingkat kepuasan
masyarakat terhadap kinerja pemerintah yang dipimpin Said Assagaff selaku
Gubernur Maluku masih tetap berada pada kisaran 60 hingga 85 persen. Dimana,
mayoritas publik menilai Said Assagaff sebagai Gubernur berpengalaman untuk
memimpin Maluku lima tahun mendatang.
Sementara
dari pregmentasi mayoritas pendukung partai politik ke Said Assagaff, menurut
Husain, banyak partai yang memberikan
dukungan terhadap pasangan calon tertentu bukan berarti banyak pendukung di
arus bawah. Sebab, pilkada bukan memilih partai, melainkan sosok figur yang dilihat. Hal ini
terbukti dengan minimnya parpol dalam mendukung pasangan SANTUN.
“Prinsipnya,
mayoritas partai bukan variabel kemenangan. Pilkada itu soal jualan figur.
Santun masih memimpin klasemen Pilkada Maluku dengan presentase 41.50 persen.
Kemudian margin antara SANTUN dan HEBAT 16.5 persen, sementara margin antara
HEBAT dan BAILEO 11.6 persen,” tandasnya.
Dengan
demikian, empat indikator yakni popularitas, kinerja incumbent, pengalaman
serta mayoritas dukungan parpol, itu sangat memungkinkan pasangan SANTUN dalam
memenangkan kontestasi Pilgub Maluku 2018 dengan persentase 41,50 persen, kemudian disusul pasangan HEBAT dengan angka
Persentase mencapai 25 persen. Sementara juru kunci yakni pasangan BAILEO
dengan angka persentase 13 persen.
Swing
poters sebanyak 20.10 persen yang bakal direbut oleh ketiga pasangan calon
tersebut pada sisa 93 hari menjelang pemilihan. Tentu dengan sisa waktu yang
ada, para pasangan calon harus
betul-betul memanivestasikan secara optimal untuk meraih tambahan dukungan
pemilih dan itu tergantung dari strategi dan upaya dari masing-masing tim
pemenangan pasangan calon.
"Karena,
dengan sisa waktu yang ada, segala kemungkinan perubahan pasti terjadi, apakah
tiga pasanga calon itu tetap pada posisi persentase yang ada, atau posisi
persentasenya berubah, kita tunggu hingga 27 hari sebelum pemilihan berlangsung,"
paparnya. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment