Ambon, Kompastimur.com
PT Maluku Membangun Negeri (MMN), Rabu 28/2/2018 bertempat di Pacific Hotel menggelar sosialisasi proyek Waai Town House dalam rangka untuk mengembangkan
perekonomian di Maluku.
Dalam
sosialisasi tersebut, Komisaris Besar PT MMN, Lucas Pattinasarany menyampaikan,
dibangunya proyek Waai Town House ini selain meningkatkan perekonomian di
Maluku, juga membantu pemerintah daerah dalam aspek pembangunan.
"Kita bangun proyek ini untuk memudahkan
masyarakat bisa mendapatkan rumah tanpa harus memikirkan biaya yang tinggi.
Karena kita tahu bahwa untuk membeli satu properti itu, tentu banyak hal yang
harus dilewati. Sehingga dengan program ini, masyarakat lebih mudah membeli
rumah dengan angsuran yang terjangkau," ujar Lucas.
Soal lahan, kata
Lucas, sudah disosialisasikan ke pemerintah negeri setempat maupun kepada
masyarakat, sehingga tidak ada masalah. "Saat ini sedang dalam proses di
BPN wilayah Maluku, karena kita ingin lahan untuk pembangunan proyek itu
nantinya aman, agar masyarajat pun tidak dirugikan nantinya dalam pembebadan
lahan," katanya.
Katanya, lahan yang akan digunakan untuk
membangun proyek tersebut akan dilakukan secara bertahap. Dimana untuk tahap
pertama akan menggunakan lahan seluas 60 hektar dari total keseluruhan 150
hektar dengan anggaran 450 miliyar. Untuk 60 hektar itu nantinya akan dibangun
4.000 rumah.
"Alasan kita memilih Desa Waai untuk
program tersebut karena kawasannya strategis, dinana desa Waai merupakan salah
satu sentral ekonomi kedepan. Karena merupakan kawasan perpaduan anatara
Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon," jelasnya.
Dikatakannya,
masyarakat saat ini sangat membutuhkan rumah. Oleh sebab itu, dengan adanya
proyek ini diharapkan dapat juga membawa angin segar untuk masyarakat khususnya
juga bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) karena persyaratannya sangat
mudah, yakni hanya berupa KTP, KK kemudian dilakukan survey ke rumah yang
sebelumnya ditempati, bahwa apa benar mereka membutuhkan rumah atau tidak, dan
itu sesuai dengan kemampuan.
"Jadi itu juga berlaku pada masyarakat
berpenghasilan rendah, seperti tukang becak juga bisa dengan angsuran per hari
menyetor 40 ribu. Sementara untuk yang lainnya itu angsurannya sesuai dengan
klasifikasi kemampuannya," jelasnya.
Dijelaskan, ada
3 tipe rumah yang akan dibangun, yakni tipe 30, 40 dan tipe 65. Yang mana,
untuk type 30 itu cicilannya per bulan Rp.1.300.000 selama 20 tahun. Kalau
untuk type 40, cicilannya Rp. 1.850.000 selama 20 tahun. Sedangkan untuk tipe
65, itu akan dibangun 300 unit yang diprioritaskan kepada maayarakat bawah.
"Kami telah
melakukan koordinasi dengan pemerintah setempat, baik dengan Bupati Malteng,
Pak Tuasikal Abua dengan melakukan konsultasi langsung. Sementara ini kita
masih dalam proses konsultasi dengan pihak BPN. Nanti setelah itu, akan kita
urus ijin prinsip, dan ijin-ijin selanjutnya," tandasnya. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment