Piru, Kompas
Timur.com
Tatap muka
sekaligus berbincang - bincang dengan Ayu Hasanusi, sosok wanita yang menata
kariernya dibidang berpolitikan, sosok wanita yang tegar, dan kuat dalam menghadapi situasi
kondisi problema masalah konflik HANURA Maluku yang saat ini memiliki dua
kepemimpinan.
Diketahui,
dirinya ( Ayu Hasanusi) wanita yang mana menjadi pemimpin Partai Hati Nurani
Rakyat di Maluku dan menata kariernya dibidang berpolitikan dengan saat ini
menjadi wakil rakyat yang terpilih dari dapil kota ambon.
Saat diwawancarai
Kompastimu.com Selasa (13 /3) soal konflik internal DPD HANURA Maluku dengan
dua kubu kepemimpinan dirinya enggan berkomentar soal sengketa konflik dualisme
kepemimpinan DPD HANURA Provinsi Maluku yang saat ini dilandanya.
Hasanusi mengatakan, HANURA segala
- galanya baginya, beliau adalah pendiri HANURA di Maluku, beliaulah pula yang
membesarkan HANURA di Maluku sehingga dirinya sangat sayang dan cinta pada
HANURA sampai saat ini walaupun dalam situasi konflik dua kepemimpinan tapi
tidak membuat cintanya terhadap HANURA Maluku Pudar dimata dan hati nuraninya.
“Saya lebih
memilih fokus untuk memperjuangkan nasib masyarakat, bagaimana memperjuangkan
hak-hak masyarakat yang sudah menjadi tanggung jawab saya sebagai wakil rakyat,”
ungkapnya
Tak bisa
dipungkuri, wanita yang tegar dan kuat telah membawa masa kejayaan HANURA
Maluku, mungkin semua politis asal Maluku kenal dan tahu siapa yang membesarkan
Partai HANURA Maluku Sampai saat ini ? Hasil perjuangan membesarkan partai
HANURA Maluku sangatlah menjadi tolak ukur masa depan HANURA kedepan nanti.
“Kami memulai
dari tidak ada menjadi ada,” katanya.
Selalu tegar,
kuat dan sabar menghadapi masalah partai yang dibesarkannya di Maluku ini,
Hasanusi yang saat ini sedang tergoncang dengan dualisme kepemimpinan, menuturkan
semua masalah pasti ada jalan keluarnya.
Kata Hasanusi,
jangan menganggap dirinya sebagai musuh yang selalu dimusuhi tapi bagaimana
menjadi teman dan saudara yang baik, yang sama-sama bernaung dibawah satu wadah
itu untuk tidak saling memusuhi satu dengan yang lain namun saling membesarkan.
Dirinya mengaku
dengan masalah yang dihadapinya, Ia mendapatkan simpatik terhadap sikap tegar,
dan kuatnya selaku sosok wanita yang dinilai tidak lemah kuat menghadapi
goncangan masalah yang begitu besar yang saat ini dihadapinya apalagi dirinya
seorang wanita inilah yang membuat banyak orang merasa simpatik, terharu dan meberikan
apresiasi kepadanya baik dikalangan Akademisi maupun para simpatisan dan
dukungannya.
“Jabatan bukan
harga mati, namun hanya sebuah titipan yang sudah diamanatkan oleh Allah Swt
kepadanya saya, namun jika keputusan berpihak kepada orang lain ( Kubu lain ),
maka saya pun menerima semua itu dengan lapang dada dan hati yang ikhlas,” ucap
Hasanusi.
Dengan dukungan dari
berbagai kalangan kepadanya ini, membuatnya lebih bersemangat dan tetap kekar
untuk menghadapi masalah yang saat ini dihadapinya dengan senyum bahagia, wajah
ceria tanpa satu beban apapun yang dirasakannya.
Bahkan, banyak
dari kalangan wanita dan para-ibu ibu jamaah menginspirasi sosok wanita tegar
dan kuat ini dalam menghadapi masalah didunia berpolitikan yang begitu keras
dan membutuhkan energi kuat dalam menghadapi semuanya.
“Ibu Ayu
Hasanusi memiliki semuanya untuk menghadapi problema masalah konflik dualisme
kepemimpinan dalam nuansa berpolitik
yang saat ini dialaminya. dialah sosok wanita yang penuh semangat dan
memiliki prinsip hidup seorang wanita yang kuat,” ungkap salah satu Jamaah yang
tak mau namanya di sebutkan. (KT-MFS)
0 komentar:
Post a Comment