FOTO : Calon Gubernur Maluku Nomor Urut 1, Said Assagaff usai berkampanye di Alun-Alun Kota Namrole pekan lalu. |
Ambon, Kompastimur.com
Fahri
Bachmid, S.H.,M.H, Ketua Tim Hukum & Advokasi Calon Gubernur Maluku Nomor
Urut 1, Ir. Said Assagaff mengaku bahwa insiden intimidasi yang terjadi di
Rumah Kopi Lela, Kamis (19/03) adalah sesuatu yang tidak dikehendaki oleh semua
pihak.
Menurut
Fahri, pihaknya sangat prihatin dan menyayangkan atas kejadian/peristiwa
tersebut.
“Hal
tersebut berlangsung secara spontan yang didasarkan atas kesalah pahaman, itu
adalah reaksi masyarakat yang barangkali kurang begitu proporsional dalam
menyikapi informasi sekaitan dengan aktivitas minum kopi di warung kopi
tersebut, sehingga secara spontanitas ada reaksi dan terjadi insiden itu,” kata
Fahri dalam rilisnya yang diterima Kompastimur.com,
Sabtu (31/03).
Kata
Fahri, insiden itu terjadi diluar kendali Calon Gubernur Maluku, Said Assagaff yang
kebetulan sedang menikmati sajian kopi di rumah kopi tersebut.
“Hal
itu adalah diluar kendali Cagub Maluku Bapak Ir. Said Assagaff yang secara
kebutulan lagi beristirahat sambil minum kopi di tempat itu, beliau juga sangat
menyanyangkan serta prihatin yang mendalam atas peristiwa tersebut,” ucapnya
Ia menjelaskan
bahwa Ir. Said Assagaff adalah tokoh yang paling menghargai profesi jurnalisme.
“Karena
menurut hemat kami Pers adalah mitra strategis dalam pembangunan daerah, dan
selama ini hubungan kemitraan antara Pers dengan Pemprov Maluku dibawah
kepemimpinan Bapak Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff berlangsung dalam iklim yang
kondusif dan konstruktif, karena kami sadar betul peran dan eksistensi Pers dalam
konstribusi aktifnya dalam mengakselarasi program-program pemerintah,” katanya.
Lanjut
Fahri, pihaknya sangat pro atas kebebasan Pers sebagaimana dijamin dalam
konstitusi dan UU RI Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers.
“Atas
kesalahpahaman ini, maka saat ini kami telah secara intens melakukan komunikasi
yang baik dengan korban untuk menyelesaikan persoalan tersebut secara
bermartabat dengan senantiasa mengedepankan prinsip Hak Asazi Manusia,”
ungkapnya.
Pihaknya
sadar benar hakikat penghormatan atas pribadi maupun institusi Pers, dan
berharap agar persoalan tersebut didudukan secara kontekstual dan bebas dari
anasir-anasir politis.
“Sebab,
Maluku saat ini sedang memasuki momentum politik, yaitu Pemilihan Gubernur/Wakil
Gubernur, sehingga tidak ada pihak lain yang memboncengi masalah ini,” cetusnya.
Mengenai
langkah Pelaporan kepihak kepolisian, tambah Fahri, kami sangat menghargai
proses/langkah tersebut.
“Sebagai
warga negara yang baik, siapapun sama di mata hukum (equality before the law) dan
kami sangat menghargai itu, kami menghargai proses hukum,” tuturnya. (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment