SINJAI, Kompastimur.com
Polemik yang
terjadi di Turungan Baji Kecamatan Sinjai Barat Kab. Sinjai Sulawesi Selatan,
menuai perhatian serius dari Ketua Umum Fraksi Muda Indonesia (FMI),
Nurhidayatullah B. Cottong.
Selasa, 27
Februari 2018. Tepat dihari jadi Sinjai, sebelum mengikuti kegiatan upacara, menuju
tempat Hari Jadi Sinjai (HJS) yang digelar di pelabuhan larea-rea. Hidayat
sapaan akrabnya sengaja lewat di daerah Turungan Baji yang kini jadi buah bibir
dikalangan aktivis pemuda.
Dalam pantaun
tersebut, Hidayat sangat menyayangkan yang terjadi, kondisi jalan yang sangat
buruk dan berpotensi menimbulkan lakalantas yang serius.
"Jalan
poros di sappeareng itu sangat memperihatinkan, kasian, bisa-bisa kecelakaan
orang kalau begitu jalan, sudah tidak pantasmi. Beginilah kalau pemerintah
hanya bisa berjanji, sappiareng ini salah satu korban janji politik"
ujarnya.
Menurutnya,
jalanan disini sejak 15 tahun yang lalu sudah sangat parah, bukan pemerintah
tidak sanggup memperbaikinya, ini hanya saja jadi korban janji politik, atau
hal lainnya yang terlalu politis. Sebab tidak ada alasan untuk tidak
memperbaikinya, aksesnya sangat mudah dijangkau dan sangat dibutuhkan
masyarakat untuk dilalui.
"Dari dulu
saya dengar sudah mau diperbaiki, dan info terbaru dari masyarakat, katanya
sudah dijanji untuk diperbaiki tahun lalu, namun hingga sekarang belum juga
terealisasi.
"Dulu kan
pernah dijanji, tahun lalu bakal diperbaiki ini jalan, tapi sekarang
seolah-olah diulur, pemerintah angkat tangan, masing-masing menguatkan ego
pribadinya, kasian warga. Saya dengar pak SBY, pak Ketua DPRD, dan pak Sekda
baru-baru datang ke tempat ini meninjau langsung, dan berjanji akan di
kerjakan, semoga saja bukan lagi janji politik yang tak berkesudahan, apalagi
beliau kan maju di pilbup lagi. Hehehe" Sebut Hidayat kepada awak media.
Lanjutnya
mengatakan jangan sampai janji manis saja, atau malah dikemudian hari angkat
tangan karena dirinya tak lagi menjabat, karena hal apapu bisa saja terjadi dan
mungkin saja.
Bahkan, isu
terhangat urai Hidayat pemerintah seolah tak lagi mengakui jalan poros
Sappiareng, sebab jalan baru telah dibuat dan dialihkan, lalu sappiareng dan
masyarakat disana? Tinggal nama? Lucu yaa" Ucap hidayat sambil
geleng-geleng.
"Kalau
betul itu terjadi, maka pemerintah telah mencederai hak masyarakat, bukannya
diperbaiki malah seolah ditinggalkan" pukas aktivis mahasiswa ini.
Sebagai
organisasi pendidikan politik, kata Hidayat, FMI akan berjuang mengudekasi
masyarakat dalam menentukan pilihan politiknya secara bijak.
"Masyarakat
perlu diedukasi, agar menjauhi semua pemimpin yang hanya mengumbar janji, manis
di media buruk dipelosok" Urai Hidayat.
"Dimedia,
saya liat banyak masalah internal pemerintah, eksekutif maupun legislatif, tapi
apakah itu akan menjadi penghalang dalam memperbaiki diri ? Saya rasa tidak.
Tidak malu yaa umbar prestasi tapi masalah kecil dipelosok tidak teratasi
dengan baik" Tutup Hidayat. (KT-Rls)
0 komentar:
Post a Comment