Calon
Gubernur Maluku nomor urut 2, Murad Ismail mengaku sangat merasa berdosa jika
tak kembali untuk membangun Maluku kendati harus meninggalkan jabatannya
sebagai Dankor Brimob dengan pangkat bintang dua dan berpotensi untuk naik ke
bintang tiga.
“Jabatan
saya cukup tinggi dan cukup menjanjikan untuk saya bisa beralih ke bintang tiga
dan sebagainya. Namun itu semua saya lepas karena hati saya selama ini sudah
galau dan sebagainya bercampur.Ini semua saya tinggalin karena rasa cinta saya
kepada Maluku ini luar biasa dan saya merasa berdosa jika saya tak kembali
bangun Maluku,” kata Murad diselah-selah tatap muka bersama ratusan tim dan
pengurus partai pengusung serta pendukung pasangan Murad Ismail-Barnabas Orno
di markas pemenangan pada Sekretariat DPC Partai Gerindra Kabupaten Bursel,
Senin (19/2).
Apalagi,
lanjut Murad, saat ini Maluku menempati posisi termiskin nomoor 4 di Indonesia
setelah Papua, Papua Barat dan NTT serta menempati urutan 1 tingkat penangguran
tertinggi di Maluku.
Dimana,
setiap tahunnya, sejumlah universitas di Maluku telah meluluskan ribuan
sarjana, tetapi mereka harus menanggur karena tidak tersedianya lapangan
pekerjaan yang memadai bagi mereka.
Menurut
Murad, semua masalah itu bisa teratasi jika Gubernur Maluku punya semangat
juang dan bisa menempatkan diri sebagai stabilitator dan dinamisator 11
kabupaten/kota di Maluku secara baik.
“Karena
gubernur itu adalah stabilisator dan dinamisator 11 kabupaten/kota dan bukan
dia menjadi komandan dan dia mau dihargai. Jadi seorang Gubernur itu harus
sebisa mungkin panggil atau kumpul dengan para 11 kab/kota untuk mendengarkan
di daerah mu itu apa yang harus kita dahulukan, biar masyarakat itu tidak
miskin dan biar masyarakat itu tidak pengangguran terlalu banyak,” ucapnya.
Murad
kembali mengaku sangat merasa berdosa jika diberikan kelebihan, terutama punya
relasi dengan seluruh Taipan atau pengusaha-pengusaha besar di dalam negeri
maupun luar negeri jika tak memanfaatkannya untuk membangun Maluku kedepan.
Tak
hanya itu, Murad juga mengaku punya kedekatan yang erat dengan para pimpinan
eksekutif dan legislatif di pusat yang tentu saja akan membantu dirinya
membangun Maluku jika dipercayakan sebagai Gubernur Maluku dan Barnabas Orno
sebagai Wakil Gubernur Maluku.
“Mereka
sudah janjikan kepada saya, apabila Pak Murad jadi gubernur, semua yang ada di
Maluku kita penuhi, termasuk infrastruktur. Mungkin di Bursel ini kelemahannya
jembatan dan jalan. Saya akan jadi stabilitator dan dinamisator yang baik, saya
ajak Bupati dan Walikota untuk bersama-sama dengan saya kita serang Jakarta
untuk bagaimana kita bangun Maluku ini biar tidak ketinggalan dan keterburukan,
kita angkat harkat dan martabat Maluku, umumnya dan daerah-daerah khususnya,”
ucap mantan Dankor Brimob RI ini.
Murad
berjanji jika nantinya diberikan kepercayaan sebagai Gubernur Maluku, maka ia
akan mendatangkan seluruh pengusaha yang ada di Jakarta dan luar negeri untuk
bagaimana masuk ke Maluku dan membuka perusahaan-perusahaan, terutama
klostores-klostors karena di Maluku banyak nelayan.
“Kita
tidak bicara dulu Marsela, kita tidak bicara dulu mas yang ada di Gunung Botak
dan sebagainya. Kita bicara dulu tentang kelautan. Kita panggil dan kita biking
Perda, semua perusahaan yang masuk ke Maluku harus mempekerjakan 60 persen
putra putri Maluku sesuai dengan kemampuan dan strata yang ada, dia lulus
sekolah itu,” tukasnya.
Murad
pun mengaku akan melaksanakan pemerintahan yang bersih dan melayani. Dimana,
dalam struktur kabinet pemerintahan yang dipimpinnya nanti bersama Barnabas
Orno akan mengakomodir keterwakilan dari putra putri terbaik di 11
Kabupaten/kota se Maluku.
Tak
hanya itu, Murad pun mengaku punya program andalan berupa dua kartu sakti untuk
menjawab kebutuhan masyarakat Maluku di Maluku terkait dengan kesehatan dan
pendidikan, yakni Kartu Maluku Sehat dan Kartu Beasiswa Maluku.
Murad
menjelaskan, Kartu Maluku Sehat ini akan dilahirkan oleh pemerintahannya karena
pihaknya sangat prihatin dengan kondisi keehatan di Maluku saat ini. Dimana,
dari hasil perbincangannya dengan sejumlah dokter kandungan yang ada di Maluku
maupun diluar Maluku, ternyata tingkat kematian ibu dan anak saat proses
melahirkan cukup tnggi yakni mencapai angka 70 persen.
“Kartu
Maluku Sehat ini saya akan berikan kepada masyarakat yang susah yang memang
tidak bisa membayar biaya rumah sakit, saya dan Pak Orno akan memberikan kartu
ini dan ketika kami menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur, ini diserahkan kepada
kami dan kita akan kasih yang betul-betul paten untuk memback up kartu BPJS,”
ucapnya.
Lanjutnya,
dengan memiliki Kartu Maluku Sehat ini setiap masyarakat bisa berobat di Rumah
Sakit mana saja di Maluku tanpa dibeda-bedakan dalam klas tertentu.
“Kalau
kelas-kelasnya penuh, di VIP pun boleh kasih masuk, kasih tunjuk saya dan Pak
Abas punya kartu, apabila rumah sakit itu tidak menerima kartu ini, saya akan
luruskan rumah sakit itu walaupun rumah sakit swasta, saya pikirkan lagi dan
saya luruskan dia. Inilah ketegasan saya yang berlatar belakang bukan orang
Politik dan saya tidak suka janji yang muluk-muluk, saya akan lakukan apa yang
saya mau dan Pak Abas,” cetusnya.
Selanjutnya,
untuk Kartu Beasiswa Maluku, Murad menjelaskan bahwa pihaknya berkeinginan
untuk mengembalikan anak-anak Maluku yang putus sekolah ke jenjang sekolah
seharusnya, bahkan bila perlu pihaknya akan memfasilitasi pembiayaan anak-anak
Maluku yang ppunya prestasi hingga ke jenjang pendidikan S3.
“Kartu
Beasiswa Maluku, begitu saya dan Pak Abas terpilih, langkah pertama saya dan
Pak Abas akan mengembalikan seluruh anak-anak kita yang putus sekolah, mulai dari
SD sampai dengan SMA dan SMK, kita kembalikan ke sekolah. Kartu ini bagi
anak-anak yang cerdas dan termasuk anak yang kurang mampu dan susah, kita jamin
dan kita sekolahkan sampai bila perlu S3,” janjinya.
Murad
mengaku bahwa ia tidak ingin menjanjikan sesuatu yang palsu. Olehnya itu, jika
terpilih sebagai Gubernur Maluku bersama Barnabas Orno sebagai Wakil Gubernur
Maluku, pihaknya bersedia untuk dimintai pertanggung jawabannya terhadap
janji-janji yang telah diucapkan kepada masyarakat.
“Saya
tidak ada basa-basi. Apabila dikemudian hari apa yang saya bicara ini saya
tidak tepati, kalian boleh rame-rame berdoa minta kepada Tuhan biar saya cepat
diambil oleh Allah SWT, jangan saya sendiri, sama Pak Abas juga,” tuturnya.
Tak hanya
bertatap muka dengan masyarakat di tempat itu, tatap muka pun dilanjutkan
dengan masyarakat di Desa Waefusi dan Desa Leku Kecamatan Namrole dan
direncanakan akan dilanjutkan dengan masyarakat di Kecamatan Ambalau dan
Leksula, Selasa (20/2). (KT-01)
0 komentar:
Post a Comment