• Headline News


    Monday, February 19, 2018

    Lesbassa-Taihutu Nakhodai AMGPM Daerah Buru Utara


    Namlea, Kompastimur.com
    Sekretaris Klasis GPM Buru Utara, Pendeta Wendhel Lesbassa terpilih sebagai Ketua Angkatan Muda Daerah Buru Utara dalam Konfrensi Daerah (Konferda) Istimewa I dan MPPD XI AMGPM Daerah Buru Utara yang dilaksanakan di Ranting Bukit Sion Jemaat GPM Rehariat, Minggu (18/2).

    Lesbassa terpilih dalam satu putaran setelah berhasil meraup 52 suara dan unggul dari bakal calon lainnya, Hosea Tasidjawa yang hanya meraup 5 suara dan tak mencapai syarat minimal calon, yakni sebanyak 15 suara.

    Sementara posisi Sekretaris Daerah (Sekda) berhasil diraih oleh Ketua Bidang III Pengurus AMGPM Daerah Buru Utara, Edwin Taihutu dengan meraih 29 suara yang berhasil unggul atas Calon lainnya yakni Ketua Ranting Rehariat, Maryos Tasidjawa yang hanya meraih 16.

    Dimana, Maryos memilih mundur dari pencalonan tersebut sehingga Edwin pun terpilih sebagai Sekda.

    Proses Konferda Istimewa I terebut diselenggarakan untuk memilih Ketua Daerah yang baru guna menggantikan Ketua Daerah sebelumnya, yakni Pendeta Benony Garjalay yang dimutasikan ke Klasis GPM Lemola dan Sekda sebelumnya Pendeta Gamaliel Wirtha yang dimutasikan ke Klasis Pulau-Pulau Aru.

    Selanjutnya, Lesbassa usai terpilih sebagai Ketua kepada wartawan mengaku bahwa pasca pihaknya terpilih untuk menakhodai AMGPM Daerah Buru Utara, maka ada tiga program prioritas yang akan dijalankan dalam waktu dekat untuk membangun pelayanan di Daerah Buru Utara.

    “Ada tiga program prioritas, yakni membentuk Cabang. Dimana, dalam pemetaan ada lima cabang yang akan dibentk dalam tahun ini. Kemudian pendidikan tingkat dasar dan pendidikan politik,” kata Lesbassa.

    Sementara itu, Sekretaris Umum (Sekum) AMGPM, Pendeta Jondry Paays dalam sambutannya ketika membuka Konferda Istimewa I dan MPPD XI AMGPM Daerah Buru Utara mengatakan melalui Konferda Istimewa I ini kita dapat mengembangkan kualitas pengkaderan itu sambil mewujudkan harapan-harapan organisasi dengan tetap sadar bahwa AMGPM adalah organisasi gereja yang memiliki integritas yang berakar pada keumatan masyarakat.

    “Kehadiran kita bukan untuk diri kita sendiri, kehadiran kita untuk semua orang, tanpa beda agama dan suku. Tanpa beda komunitas apa, tapi kehadiran kita semua adalah bagian dari pengabdian yang berakar pada pelayanan keuamatan,” kata Paays.

    Olehnya itu, Paays menghimbau agar peserta kegiatan tersebut dapat menghindari berbagai perdebatan sebagai bagian dari tanggung jawab bersama dalam menata AMGPM di Buru Utara.

    “Proses akan kita lalui dalam pemilihan Ketua dan Sekretaris Daerah yang baru serta rumusan-rumusan dalam seluruh proses-proses bersama. Hindarilah hal-hal yang bersifat teknis, saya percaya bahwa teman-teman punya emangat belajar di AMGPM, teman-teman punya semangat untuk maju, bertumbuh dan berkembang, maka majulah secara bersama, bangunlah persepsi yang sama untuk mengabdi pada gereja dan masyarakat,” ucapnya.

    Pada kesempatan itu, Paays turut menegaskan kepada seluruh kader AMGP, terutama di daerah Buru Utara untuk memperkuat pemahaman bahwa AMGPM adalah bagian integral dari GPM. Oleh karena itu, sinergitas hubungan fungsional koordinatif dengan gereja merupakan bagian dari usaha memperkuat pemerataan AMGPM di dalam GPM. Terutama untuk menumbuhkan terus rasa keterpanggilan dan memiliki warga gereja terhadap GPM.

    Dimana, lanjutnya, AMGPM sebagai anak kandung GPM bertanggung jawab untuk menjalankan tugas pembinaan warga gereja dan membangun persekutuan secara terpaduh. Jika itu di lihat dalam perspektif AMGPM, maka sudah waktunya ada koordinasi yang kuat dan terus menerus antar daerah, antar ranting dalam seluruh proses kita. Kita mendorong seluruh basis pembinaan umat itu menjadi satu kekuatan gereja sebagai manisfestasi gereja yang hidup, yang rapi tersusun, jika itu terbangun, saya percaya hubungan-hubungan AMGPM dan GPM pada semua jenjang organisasi akan berjalan dengan baik.

    Tinggal bagaimana teman-teman di daerah, di ranting, termasuk Pengurus Besar dapat memadukan langkah dan program bersama secara tersistim, baik internal AMGPM maupun bersama GPM dalam semua level kepemimpinan agar mekanisme itu bisa berlangsung.

    “Saya berterima kasih bahwa kehadiran teman-teman Bapak/Ibu Pendeta hari ini dan nanti juga yang akan datang juga adalah upaya untuk membangun seluruh sinergitas dalam upaya menata pelayanan ini dalam bagian dari sebuah tanggung jawab pembinaan sebagai organisasi, wadah pembinaan tunggal pemuda gereja di dalam GPM, maka AMGPM membutuhkan topangan dan dorongan dari Bapak/Ibu pendeta dalam seluruh kerja bersama,” ucapnya.

    Dalam pengamatan, lanjutnya, ada beberapa pimpinan jemaat yang telah mendorong seluruh kekuatan basis pembinaan bagi kader AMGPM, secara khusus telah memfasilitasi pelaksanaan pendidikan kader dasar di tengah-tengah jemaat maupun jenjang pendidikan menengah di daerah bersama di daerah bersama pimpinan Klasis.

    Katanya lagi, pemaknaan AMGPM sebagai anak kandung GPM haruslah diletakkan dalam pemahaman bersama. Bagaimana menjalankan tugas pembinaan warga gereja secara holistic pada semua segmen umat dan membangun persekutuan secara terpaduh, sebab pendidikan kader yang dijalankan AMGPM dengan berpedoman pada kurikulum pendidikan kader yang dilengkapi dengan buku ajar dan modul haruslah dilihat sebagai bagian dari pembinaan umat yang berkelanjutan dari pendidikan formal gereja, yaitu SMTPI dan Katekisasi.

    “Sekali lagi kami sampaikan bahwa pemaknaan AMGPM sebagai anak kandung gereja diletakkan pada perspektif berjalan bersama sambil membangun pula secara bersama, ini harus dijawab. Sebab, harus diakui masih ada lemahnya sinkronisasi pelayanan dan organisasi pelayanan di jemaat-jemaat pun belum terpola secara baik,” katanya.

    Selanjutnya, Paays juga menghimbau agar seluruh potensi AMGPM Daerah Buru Utara untuk membangun hubungan baik dengan pemerintah daerah setempat.

    “Bangunlah kerja sama kemitraan dengan pemerintah daerah dan berbagai stakeholder dalam upaya penguatan kemanusiaan secara bersama. Terima kasih untuk seluruh topangan dan support bersama dari pemerintah daerah, kehadiran Bapak Camat menjadi bagian dari rasa syukur dan terima kasih kami,” himbaunya.

    Untuk diketahui, Konferda Istimewa I dan MPPD XI itu turut dihadiri oleh Korwil II AMGPM, Pendeta Nita Mairima dan mantan Ketua AMGPM Daerah Buru Selatan Sami Latbual.

    Dimana, Konferda Istimewa I dan MPPD XI itu didahului dengan proses ibadah yang dipimpin oleh Pendeta Ochy Arawaman/L. (KT-01)
    Jangan Lewatkan...

    Baca Juga

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Lesbassa-Taihutu Nakhodai AMGPM Daerah Buru Utara Rating: 5 Reviewed By: Kompas Timur
    Scroll to Top