Kongres Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang akan digelar pada Minggu depan
(Rabu 14 Februari 2018) di Kota Ambon
adalah etape krusial bagi setiap kader HMI untuk melakukan sirkulasi
kepemimpinan di tubuh PB HMI.
Selain melakukan pergantian Ketua Umum, Kongres ini juga akan membahas
berbagai agenda organisasi satu periode ke depan.
Akan banyak program organisasi yang akan didiskusikan di forum ini,
terutama yang menyangkut dengan masa depan bangsa dan keumatan. Dua agenda
besar ini kemungkinan akan menjadi sorotan para kandidat yang akan bertarung di
arena Kongres nantinya.
Namun yang paling menarik diantara gagasan dari 17 kandidat, gagasan
Hary Azwar cukup menarik perhatian khalayak Himpunan. Selain mengusung dua
faktor diatas, perbaikan organisasi dan berkonstribusi terhadap pembangunan
bangsa dan hal-hal yang menyangkut dengan persoalan keumatan, Hary Azwar yang
juga adalah Ketua Bidang PAO PB HMI ini membawa misi moril diperhelatan kontestasi
PB HMI.
Persoalan dualisme kepengurusan antara HMI Dipo dan MPO yang terjadi
sejak tahun 1986 sampai dengan hari ini, seakan membelah solidaritas kader HMI.
Sumber daya (resource) Himpunan yang begitu besar ini harus terfragmentasi pada
dua entitas dalam satu rumpun yang sama akibat perbedaan pendapat soal dasar
Organisasi yang berlangsung di kongres Padang tahun 1986 akibat dari
diterapkannya Pancasila sebagai asas tunggal buat semua organisasi.
Kondisi inilah yang membuat Hary Azwar sangat berkeinginan untuk
menyatukan keduanya agar islah dan mau bersama-sama bersinergi memperjuangkan
kepentingan umat dan bangsa. Kalau diberikan kepercayaan untuk menahkodai PB
HMI, maka salah satu agenda penting yang akan menjadi prioritas darinya adalah
membuat forum rekonsiliasi untuk menyatukan dua versi ini. Dengan tagline HMI
BersaHAbat, Hary ingin membangun dan menata kembali (on the track) Himpunan ini
sebagaimana yang pernah dicita-citakan oleh founding father HMI, Lafran Pane.
Untuk itu, penting untuk gagasan politik yang diperjuangkan oleh Hary
ini kita dukung. Sosok yang sangat BersaHAbat ini memiliki niat mulia yang
harus dilihat dari kaca mata berhimpun, bukan politik. (KT-AWS)
0 komentar:
Post a Comment