Manokwari, Kompastimur.com
Lembaga Kampus
dan Mahasiswa perlu berperan aktif untuk merevitalisasi nilai-nilai Pancasila
ditengah-tengah kehidupan bangsa yang semakin dinamis.
Hal ini
dikemukakan Chaidir Djafar, Anggota MPR.RI di hadapan para dosen dan mahsiswa
Sekolah Tinggi Agama Islam Almahdi Fak-fak pada kegiatan Sosialisasi 4 Pilar
Kebangsaan
Menurut
pandangan Anggota MPR.RI dari Kelompok DPD.RI Dapil Papua Barat ini, pesatnya
perkembangan teknologi informasi selain menawarkan aksesibilitas terhadap
berbagai informasi yang bermanfaat bagi kemajuan, tetapi tidak dapat dipungkiri
telah mengakibatkan pula terjadinya proses penggerusan terhadap nilai-nilai
Pancasila.
"Meningkatnya
kecenderungan sikap hedonistis, materialistis, apatis, dan intolerans
dalam masyarakat merupakan fakta adanya pergeseran nilai dan orientasi
masyarakat, khususnya generasi muda." Kata Djafar
Lanjut
menurutnya, Karakter masyarakat Indonesia yang terkenal sangat populis
dan nasionalis bergeser karakternya menjadi elitis dan pragmatis, bahkan dalam
kehidupan demokrasi acapkali terjebak pada pemikiran ethnonationalism dan
tribalism yaitu pemikiran kebangsaan berdasarkan etnis dan mentalitas
mengunggulkan suku atau etnis.
Dijelaskan,
Selain pengaruh arus informasi global, juga harus diakui bahwa kurangnya
sosialisasi dan internalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kampus
maupun dunia pendidikan pada umumnya, serta kurangnya keteledanan, dan kondisi
kehidupan ekonomi masyarakat yang rentan kemiskinan merupakan faktor-faktor
yang turut memberi andil terhadap tergerusnya nilai-nilai Pancasila.
"
Dihadapkan pada persoalan tersebut, maka revitalisasi Nailai-nilai Pancasila
seharusnya dijadikan sebagai sebuah gerakan bersama dan kampus sebagai
intelektual organik yang berfungsi melakukan tranformasi nilai dan ilmu
pengetahuan serta sebagai wadah pengedukasian dan pembentukan karakter bangsa
dituntut untuk meningkatkan perannya," ucapnya.
Selain itu pula
diharapkan peranan kampus dan dunia pendidikan dalam proses transformasi
nilai-nilai Pancasila yang dapat dilaksanakan secara sistematis dan
terukur.
Chaidir
juga mengingatkan agar semangat revitalisasi Nilai-nilai Pancasila yang
dilaksanakan oleh para dosen dan mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Almahdi
Fakfak hendaknya dapat menghindari pemikiran-pemikiran yang berpotensi
menjadikan Pancasila sebagai instrument untuk menghegomoni masyarakat dan alat
meligitimasi kepentingan kekuasaan.
Sementara Ketua
Sekolah Tinggi Agama Islam Almahdi Fakfak, H. Suriyono Wihel menegaskan bahwa
Pancasilan, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika merupakan satu kesatuan
yang menjadi Pilar dalam menjaga marwah kebangsaan Indonesia agar tetap
berpijak pada cita-cita luhur Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.
" Untuk
itu, para mahasiswa saya minta agar menjadi agen pembaharu dalam
pensosialisasian nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan dilingkungan kampus dan
ditengah-tengah kehidupan masyarakat." Kata H. Supriyono Wihel
Ia juga
mengharapkan kiranya sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan ini tidak hanya
dilaksanakan secara insedentil tetapi harus berkelanjutan melalui kerjasama
lembaga pendidikan dengan MPR.RI. Kegiatan sosialisasi yang juga dihadiri oleh
Ketua Yayasan Insan Cendidkia Fakfak diakhiri dengan sesi Tanya jawab yang
direspon oleh para Mahasiswa dengan sangat antusis. (KT-ARA)
Baca Juga
- Bersama UT Ambon, Polnam Kembangkan Dunia Pendidikan Tinggi Di MalukuAmbon, Kompastimur.comUniversitas Terbuka (UT) sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri yang menyelenggaran sistem pendidikan t ...
- Pemkot Jayapura Gelar Gala Dinner Walikota Se-Indonesia Timur, Pj Walikota: Berdampak untuk Silaturahmi Jayapura, Kompastimur.com - Pemerintah Jayapura menggelar gala dinner dalam rangka Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) VI Asosiasi Pem ...
0 komentar:
Post a Comment