Tak terima nama mereka dicatut dan
digunakan paslon Herman Koedoebun - Abdullah Vanat (HEBAT) saat mendaftar di
KPU Maluku, sejumlah warga Desa Waemiting Kecamatan Liliyali, Kabupaten Buru mendatangi
Mapolres Buru, guna mengadukan masalah
ini pada Rabu (3/1) sore.
Setelah melapor ke petugas jaga,
warga ramai-ramai ke ruang SPK Polres
Buru guna menyampaikan pengaduan terhadap paslon HEBAT.
Di hadapan petugas kepolisian,
mereka beralasan tidak pernah memberikan foto copy KTP maupun meneken surat
pernyataan mendukung paslon HEBAT.
Sedek Umasugi, kepada wartawan
mengungkapkan, kalau ia tidak suka namanya digunakan mendukung paslon HEBAT.
Ia merasa tak pernah memberikan
dukungan maupun KTP terhadap tim paslon di Pilkada Maluku.
Karena itu, ia dan kawan-kawan
datang ke kantor polisi.
"Terhadap tim yang mencatut
nama saya, saya akan tuntut dia," tegas Sedek Umasugi.
Senada dengan Sedek, warga Waemiting
lainnya, Sudirman Kabau dan Hariyanto juga ikut menegaskan, kalau ada yang
memalsukan dukungan HEBAT dengan turut mencantumkan nama mereka.
Ketiganya meminta kepada aparat
kepolisian agar segera mengusut hal ini. Agar segera ditemukan pelaku yang telah
merekayasa dukungan ini.
Selain melapor ke Polres Buru,
sejumlah warga Waemiting juga mengadu ke Kantor Panwaslu Buru di Jalan BTN
bukit Permai.
Setelah mengisi buku tamu, mereka
diterima pegawai panwas. Kemudian mereka diminta mengisi formulir pengaduan
yang sudah disiapkan.
"Waktu PPS datang ke rumah,
ada suami yang kasih salah istri dan istri kasih salah suami, karena saling
curiga ada yang beri foto copy KTP," kicau seorang bapak.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres
Buru, Iptu M. Riyan Citra Yudha yang dihubungi,
mengaku belum memonitor laporan warga Waemiting. Namun ia berjanji aduan
warga ini tetap akan diproses.
"Iya nanti kita akan lakukan
proses dan berkordinasi dgn Gakkumdu di Panwas," jelas Riyan.
Di Kabupaten Buru, dugaan
memanupulasi dukungan sangat kental sekali, karena terjadi merata di 60 PPS
pada 10 kecamatan.
Usman Tasidjawa, wartawan salah
satu majalah di Jakarta, juga ikut menjadi korban penipuan ini. Namanya juga
turut dicatut beri dukungan kepada HEBAT.
"Tadi siang beta datang lagi
ke kantor PPS Namlea di Pujasera. Beta diminta ulang meneken keberatan di
formulir B5-KWK. Ada sejumlah warga juga ada di sana dengan tujuan yang
sama," beber Upang.
Sampai berita ini dikirim, KPU Buru
masih terus memonitor PPS yang melakukan verfak di lapangan.
Ketua KPU Buru, Munir Soamole
meminta pers dan publik mau bersabar hati sampai selesai verfak.
"Kita akan beri tahu hasil
verfaknya bila sudah selesai," janji Munir.(KT-10)
0 komentar:
Post a Comment