Namrole,
Kompastimur.com
Brigpol Bastian
Tuhuteru anggota Polisi pada Satuan Polisi Sektor Namrole (SASELE), Polres
Pulau Buru, tidak saja mengajari anak-anak mengenali huruf dan angka (Buta
Aksara), tetapi juga ibu-ibu bahkan dirinya sangat berkeinginan membuat sebuah
tempat yang layak sebagai tempat belajara anak-akan di daerah Komunitas Adat
Terpencil (KAT).
Diketahui, selain
anak-anak di Dusun Walafau Desa Wamkana, ia juga mengajari Ibu-ibu yang berada
di Dusun Kilo Lima Desa Kamlanglale Kecamatan Namrole kurang lebih 15 orang
ibu-ibu dan mereka tidak bisa membaca karena memang belum mengenal huruf atau
Buta Aksara.
Niat mereka yang
tinggi untuk bisa mengenal huruf dan membaca patut diberikan dukungan, walaupun
mereka tidak bisa membaca tetapi anak-anak mereka bersekolah dan rata-rata
masih duduk di bangku Sekolah Dasar.
Tuhuteru kepada
media ini mengatakan bahwa, dirinya selain mengajari anak-anak di Dusun Walafau
dirinya juga mengajari ibu-ibu yang ada di Dusun Kilo Lima itu.
"Rata-rata
ibu-ibu disini belum bisa membaca, dan mereka sangat senang mau belajar karena
didukung oleh suami mereka," ujar Tuhuteru.
Tuhuteru yang
berlatar pendidikan Sarjana Pendidikan inipun tidak menyia-nyiakan kemauan dari
ibu-ibu itu. Masyarakat yang berada di Dusun Kilo Lima ini adalah KAT di Buru
Selatan.
Tuhuteru mengaku
ia sangat ingin membangun sebuah tempat yang layak agar dapat mengajari mereka
secara baik.
"Saya punya
keinginan satu yaitu ingin membuat sebuah tempat yang layak bagi anak-anak di
Dusun Walafau tempat belajar sambil
bermain," ujarnya semangat.
Dikatakan, ia
akan berusaha secara perlahan untuk membuat tempat belajar impiannya itu. Dan ia
juga mengaku Ada beberapa teman yang sering membantu saya mengajari anak-anak
dan ibu-ibu,
“Semua kebutuhan
seperti alat tulis dan buku tulis dari biaya sendiri dan dibantu oleh teman
yang juga perduli dengan pendidikan di daerah ini,” ungkapnya
Niat mulia Polisi
yang satu ini patut didukung semua pihak khususnya dari pimpinan Kepolisian
Republik Indonesia. Karena untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh Tuhuteru
ini tidak semua orang bisa.
"Katong
harus punya niat dan harus bersabar hati mengajari anak-anak dan ibu-ibu itu.
Karena mereka belum tahu huruf sama sekali. Harapannya, anak-anak dan ibu-ibu
dan yang lainnya yang berada di desa-desa terpencil di Buru Selatan yang bisa di
jangkau dapat membaca dan menulis,” tuturnya kepada media ini. (KT-08)
0 komentar:
Post a Comment