Ambon, Kompastimur.com
Impian menjadi Aparatur
Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) adlaha keinginan banyak
orang, sehingga segala hal selalu dilakukan demi memperoleh posisi sebagai
seorang ASN atau PNS.
Beredarnya Berbagai Informasi mengenai penerimaan Calon
ASN atau PNS kian menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat di Indonesia
termasuk di Kota Ambon, mengingat semakin meningkatnya kebutuhan hidup yang
berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatan di Masyarakat.
Oleh sebab itu
terkait pemberitaan penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) tahun 2018
pada sejumlah media, hal ini masih dianggap sebagai berita bohong atau HOAX.
Hal tersebut
dikatakan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Kota Ambon Benny
Selanno di Ambon.
Selanno
mengungkapkan bahwa, beberapa waktu lalu dirinya telah mengkoordinasikan berita
penerimaan CPNS 2018 pada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi (Menpan-RB).
"Jadi yang
beredar di medsos itu sama sekali tidak benar kemarin saya sudah cek di menpan
tapi itu tidak ada,"terang dia kepada wartawan di ruangan kerjanya, pekan
lalu.
Sehingga,
menurut dia, kesempatan ini pasti akan dimanfaatkan oleh sejumlah oknum-oknum
yang tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan dari korban yang percaya
dengan berita yang belum tentu tahu kebenarannya.
"Masyarakat
jangan sampai terbuai dengan berita-berita atau isu-isu yang tidak benar, lalu
mengorbankan sejumlah uang tertentu untuk suatu pekerjaan,"ajak dia.
Ia menyebutkan,
ada sejumlah modus-modus yang dipakai pelaku dengan iming-iming akan diangkat sebagai PNS
misalnya dengan mengirimkan sejumlah uang tunai atau juga mengatasnamakan instansi terkait.
"Beberapa
minggu lalu saya ditelepon oleh seseorang mengatasnamakan dirinya dari menpan
untuk menawarkan penambahan informasi, nah sayakan orang tahu aturan saya
bilang buat bapa nda usah deh, yah bapa di medsos itu bapa punya ada 100 sekian dan dari Kota Ambon saya bisa diatur sampai 400,"tutur dia.
"Sudah ada
yang korban contoh di puskesmas, ada
pegawai kontrak di puskesmas yang jadi korban, karena percaya informasi tertentu dengan jaminan
tertentu akhirnya mengirimkan uang lalu dicek padahal tidak ada, nah itu harus
diperhatikan dan nominalnya itu 8 juta untuk tahap awal kemudian saat dihubungi
nomor telepon orang ini sudah tidak lagi, dan pelalu ini mengatasnamakan BKD
sehingga orang mudah percaya,"imbuh dia.
Karena itu dia
meminta bagi seluruh masyarakat, untuk tidak cepat tergoda dengan modus-modus
seperti ini, untuk itu dia mengajak masyarakat jelih dan pintar jika mendapat
informasi terkait penrimaan CPNS dan perlu dikonsultasikan dengan BKD dan bila perlu menelpon kepala BKD langsung,"ada
yang sudah tahu kepala bkd punya nomor, dong seng layani,"kata dia.
Untuk tiu dia
menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak cepat percaya dengan isu-isu
atau berita-berita yang beredar yang belum tentu tahu kebenarannya.
"Oleh
karena itu dihimbau kepada msayarakat,
jangan sampai terbuai dengan berita-berita atau isu-isu yang tidak
benar," kata dia. (KT-10)
0 komentar:
Post a Comment