Ambon, Kompastimur.com
Sampai pada tahap pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Maluku terkait dengan momentum pemilihan kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan wakil Gubernur Maluku 2018, konstalasi politik masih belum berubah.
Dimana, dari tiga pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur kontestan pemilihan kepala daerah (pilkada) Maluku hingga kini masih tetap punya peluang yang sama untuk merebut kursi kepimpinan di Daerah Maluku pada kontestasi Pilgub yang akan dilaksanalan Juni 2018 mendatang. Hal ini sebagaimana dirilis oleh Lembaga Survey Media (LSM) Riset Strategi Bedah Nusantara, Selasa (9/1/2017) kemarin.
Direktur LSM Riset Strategi Bedah Nusantara, Steve Palyama mengatakan, hasil survey yang dirilisnya hingga saat ini, tiga pasangan bakal calon (balon) yang masih berproses dalam tahapan Pilgub di KPU Maluku, masih mempunyai peluang yang sama untuk meraih kemenangan.
Tiga pasangan balon yang masih berproses di KPU tersebut yakni Said Assagaff dan Andre Rentanubun (SANTUN), Herman Koedoeboen dan Abdullah Vanath (HEBAT) dan Murad Ismail-Barnabas Orno (Mas Bro / BAILEO).
”Awalnya pihak kami telah mensurvey ke sembilan bakal calon gubernur serta sepuluh bakal calon wakil gubernur dan hasil yang kami dapati hanya tiga Pasangan bakal calon yang lolos," ujar Steve.
Menurutnya, sesuai data yang berhasil dirilis, pada tingkat dikenal dan disukai oleh masyarakat Maluku, Said Assagaf dikenal sebanyak masih berada pada level pertama dengan angka 94,58% dan disukai sebanyak 68, 93%. Herman Koedoeboen dikenal sebanyak 77,25 % dan disukai sebanyak 75,12% serta Murad Ismail dikenal sebanyak 61, 25% dan 81,96%.
Pada aspel elektabilitas, Said Assagaf meraih angka 40,07% , Herman Koedoeboen 29,05%, Murad Ismail 14,17% serta yang belum menentukan 16,72%.
"Kalau dalam faktor ini, Assagaff masih tetap unggul, karena tidak dapat dipungkiri bahwa Assagaff sebagai incumbent tentu berada pada posisi teratas. Hal ini juga bisa dialami oleh pasangan calon lainnya, jika mereka adalah incumbent tentu juga sama.
Sementara untuk bakal wakil Gubernur, Andreas Rentanubun dikenal 71,90% dan dikenal 77,91% , Abdullah Vanath dikenal 89,22 % disukai 85, 67% serta Barnabas Orno 70,11% di sukai 79, 81%.
Pada tingkat elektabilitas bakal calon wakil Gubernur Maluku, Andreas Rentanubun 15,21 %,Abdullah Vanath 39,16%, Barnabbas Orno 21,17 % dan yang belum menentukan mencapai 24,46%.
Presentasi hasil yang diterima keseluruhan ketiga Paslon tersebut rata-ratanya, Paslon SANTUN memperoleh 39, 16% , Murad 19,17% , HEBAT 31,48% dan belum menentukan pilihan 10,19%. Temuan lainnya menyatakan bahwa jumlah daftar pemilih yang telah menentukan pilihannya sebanyak 83, 79 % , dan yang belum menentukan pilihannya sebanyak 16,21 %.
Dia membeberkan, dari 83,79 % penentu pilihan ini, masih terdapat 10, 21% pemilih yang masih bisa merubahnya. Sedangkan untuk sementara waktu, 67,55 % telah komit dan tetap dengan pilihannya.
Dengan demikian terdapat 26,40 % penentu yang merupakan potensi gerak yang sangat dinamis. Oleh sebabnya, semua kandidat masih memiliki peluang yang sama.
Selain itu menurutnya, posisi partai politik sangat menentukan pergeseran elektabilitas balon. Juga beberapa point lainnya seperti isu politik ini akan dianggap normatif juga situasi politik yang lama dapat mengalami fluktuasi yang sangat tajam.
Pada grafik penentu, juga dijelaskan bahwa partai yang masih dikatakan besar ialah PDIP dengan frekuensi penentu sebanyak 16,2 % di ikuti oleh partai Golkar sebanyak 13,1% dan partai PKB menduduki posisi ketiga dengan presentasi 10% serta diikuti oleh partai Gerindra yakni 9,4 %.
"Kemungkinan terjadi head to head sangat besar apabila calon independen tidak memenuhi syarat ketentuan. Karena itu diharapkan, komunikasi politik antar kandidat harus tetap di jaga karena dapat berdampak pada sentimen elektabilitas," tandasnya. (KT-SH)
0 komentar:
Post a Comment